Selasa, 02 Juni 2009

Melihat tayangan iklan Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sama persis dengan iklahn Indomie, jadi sedih karena kenapa seorang calon presiden Indonesia seperti itu, karena hal yang dilakukanya adalah sebuah plagiatisme yaitu meniru dari iklan Indomie tanpa ada nya perubahan sedikit pun dari iklan itu, hanya merubah SBY dengan Indomie.

Iklan Capres SBY sungguh sebuah plagiat murni dan terang-teranhan, sebuah plagiat adalahdengan sengaja mengambil ide,
pendapat, atau karya tulis orang lain, baik secara utuh atau dimodifikasi. dalam hal ini mengapa seorang calon presiden yang terhormat melakukan itu? apakah memang Capres SBY tidak punya Ide atau memang kebiasaan seperti itu?

Dibali sebuah Plagiatisme maka ada sebuah pencurian, yaitu pencurian ide kreatif yang dibuat oleh pemiliknya, selain itu seorang yang mengambil ide tersebut mencerminkan sebuah kemalasan berfikir atau memang tidak kreatif? lalu bagaimana hal ini bisa terjadi kepada calon presiden yang mempunyai tim sukses yang mempunyai banyak dana untuk membuat sesuatu yang kreatif?

Saya jadi berfikir nakal, jika promosi atau iklan dari seorang SBY secara terbuka dan terang-terangan mengambil ide sesorang, lalu bagaimana beliau menjalankan pemerintahanya, apakah dia benar-benar jujur? dalam hal ini saya tidak menuding SBY tidak jujur hal ini hanya menjadi buah pikiran pribadi. bukankah seorang pemimpin harus jujur, tidak boleh mencuri, termaksud mencuri ide dalam kampanye di televisi yang nota bene disaksikan oleh jutaan mata Warga negara Indonesia?

Tapi aneh juga tidak ada seorang pun yang berani untuk mengungkapkan hal ini, atau takut di gugat dan dipenjara karena mencemarkan nama baik? seperti Ibu prita yang disebut mencemarkan nama baik Omni International karena tulisan di milist? aneh memang bangsa ini, ketika De masiv atau sinetron-sinetron di sebut dalam beberapa situs internet sebagai plagiat hampir semua orang memusuhi band ini, tapi kenapa ketika Capres melakukan hal ini semua hanya diam, dan berkesan tidak peduli?

Kalau dipikir pencontohan ide iklan SBY bisa digeneralisir sebagai pencontohan tidak baik kepada masyarakat? bukankah seorang pemimpin akan menjadi contoh rakyatnya, apakah SBY ingin memberi contoh kepada masyarakat agar kita boleh menjadi plagiat? atau memang contoh tidak di hormatinya Undang-Undang Hak cipta?

Saya memang buta politik, dan tidak terlalu peduli dengan politik karena memang politik itu busuk, dan tidak ada yang benar?benar tapi apakah kebusukan di depan mata akan kita diamkan? sebuah pertanyaan lain lagi melintas di fikiran saya, apakah benar seorang SBY bisa memberantas Korupsi, jika beliau pun seorang pencuri Ide?

Semoga SBY mau mengklarifikasi hal ini secara gamblang di depan Publik mengenai masalah ini? atau memang inilah pencerminan sifat asli capres SBY. Semoga bisa memberi jawaban yang gamblang? lalu bagaimana pendapat anda tentang pencontekan iklan SBY president ku = Indomie seleraku? yah begitulah wajah salah-satu capres negeri ini. semoga Indonesia yang terkenal sebagai negeri dengan pembajakan terbesar tidak di kokohkan dengan tayangan iklan ini.

Tulisan ini bukan untuk menjelek-jelekan SBY, karena ini hanya pendapat pribadi dan tidak bermaksud menyudutkan atau black campaing, karena saya bukan orang partai manapun dan tidak ada kepentingan apapun, dan saya tidak bertujuan mencemarkan nama baik siapapun, tapi hanya sedih melihat calon pemimpin yang melakukan plagiat, jadi apakah SBy itu seorang plagiat? silahkan jawab dengan akal dan nurani anda sendiri.

Salam
Depok 3 Juni 2009
http://erwin-informasi.blogspot.com

2 komentar:

rokhmah sugiarti mengatakan...

tulisan yang bagus. sayangnya penulis tidak mengerti apa yang arti sesungguhnya dari plagiat. menurut aku iklan SBY ini merupakan plesetan dari iklannya Indomie, bukan plagiat, karena tim sukses SBY jelas-jelas meminta izin penciptanya Arianto sekaligus pihak Indomie untuk memplesetkan iklan tersebut.
Sepertinya tidak masuk akal sama sekali kalau iklan yang dipublis secara terbuka melakukan plagiarisme. Kalau benar plsgist kan tinggal tuntut saja secara hukum. Jelas-jelas sudah ada aturan hukumnya. Apalagi kalau kita melihat iklan cetaknya (PrintAd) jelas-jelas di situ ditulis iklan ini merupakan adaptasi dari karya Ariyanto.
Waaaaah kalau iklan ini dianggap plagiat, Indomie sendiri berarti plagiat dari penciptanya dong yaitu Ariyanto?
Justru iklan ini merupakan teaser buat masyarakat untuk menghargai hak cipta. Kalau memang mau mengadaptasi suatu karya harus menghargai penciptanya secara ksatria...
Menurutku pilihan mengambil Indomie untuk diadaptasi juga tepat. Pasalnya Indomie merupakan makanan rakyat yang memang telah mengindonesia, menisbikan perbedaan ras dan strata ekonomi dan intelektual.
Kira-kira begitu tanggapan saya yang awam masalah iklan ini om Erwin. Mudah-mudahan om Erwin bisa juga menghargai perbedaan persepsi kita ini. sehingga tulisan saya disetujui untuk ditayangkan di comment tulisan Anda.

Salam damai

Wendra mengatakan...

Saya setuju sekali dengan pendapat Sdri. Rokhmah, saya tidak setuju bila iklan tersebut disebut sebagai sebuah plagiat dari iklan produk indomie, saya pikir... sebaiknya kita jangan terlalu cepat mencap seseorang sudah melakukan pelanggaran sebelum diteliti dulu sejelas-jelasnya, first think positive first

Categories

Blog Archive

Arsip Blog

Sembako Hari ini

Sembako hari ini
Beras 5.500
Telur ayam ras 13.500
Minyak goreng sawit 12.000
Gula pasir 6.600
Tepung terigu 7.700
Cabe merah keriting 20.000
Cabe merah biasa 18.500
Bawang merah 16.500
SKM cap bendera 7.800
Daging sapi 55.500
Kacang tanah 12.500

 

Sumber: Poskota

Blog sahabat





Pages

About Me

Foto saya
Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa

Pengikut

Sample Text

IP

Unordered List

Popular Posts

Recent Posts



Website Hit Counter
Free Hit Counters

Text Widget