Penglaris, katanya jika mau melancarkan rejeki berusaha harus memiliki jimat atau sesuatu pegangan, benarkah seperti itu apa adanya, bagi sebagian bangsa Indonesia hal itu adalah suatu yang lumrah, tapi sadarkah bahwa hal itu termaksud dalam dosa besar dalam islam yaitu menyekutukan Allah.
Urusan klenik, memang sangat sulit dilepaskan dari kehidupan masyarakat kita. Animisme dan aroma perdukunan masih kental terasa, padahal ajaran Islam yang menyerukan tauhid sangat bertentangan dengan hal tersebut. Cobalah tengok salah satunya, tindakan sebagian masyarakat yang mengaku muslim, mereka menggunakan berbagai jimat demi melariskan barang dagangan atau melancarkan rezeki. Kocek pun dirogoh dalam-dalam hanya untuk mendapatkan jimat, yang dipercaya dapat mendatangkan rezeki yang berlebih.
Rezeki oleh Allah telah ditentukan pembagianya ada yang mendapat banyak dan ada yang mendapat sedikit, disanalah letak kuasa Allah. Allah telah menentukan kadar rezeki untuk setiap hamba-Nya, di antara mereka ada yang diberi kelapangan rezeki, sebagian lagi disempitkan rezekinya. Ada yang kaya, dan ada yang papa. Ada yang berlebih dan ada yang pas-pasan. Rezeki yang akan diperoleh seorang hamba di dunia ini, semenjak lahir hingga meninggal dunia telah ditetapkan dan ditentukan sebagaimana tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim bahwa Allah ta’ala telah memerintahkan malaikat-Nya untuk menetapkan empat perkara, dan diantaranya adalah kadar rezeki seseorang.
Seorang yang menggunakan jimat untuk meraih kekayaan termasuk dalam kategori yang diharamkan Islam. Banyak pejabat yang mendatangi ‘orang pintar’ (baca: dukun) untuk membeli jimat agar kekuasaannya langgeng. Di sisi lain, tidak sedikit para artis mendatangi paranormal (baca: para tidak normal) agar diberikan jimat sehingga ordernya tidak sepi dan dirinya tetap ‘laku’. Untuk yang satu ini, salah seorang teman pernah berkomentar, ‘Wah, udah profesinya merugikan masyarakat, pakai cara-cara yang gak benar lagi’. Jimat pun kerap digunakan oleh para pebisnis dan pedagang untuk menarik minat konsumen. Mulai dari ‘wiridan’ (baca: mantra-mantra yang diramu dengan bahasa arab atau dari sebagian ayat al-Qur’an namun prakteknya tidak dituntunkan dalam Islam), amalan-amalan yang tidak jelas asal-usulnya (seperti puasa pati geni, puasa ngebleng, dll) sampai celana dalam pun telah dijajal oleh mereka yang percaya akan keampuhan jimat dalam melariskan dagangan.
Rezeki hanya diperoleh dengan kerja keras, keuletan dan tawakal kepada Allah ta’ala, bukan dengan jimat. Beberapa fakta justru membuktikan kegagalan-lah yang akan ditemui oleh mereka yang bergantung pada jimat. Ada yang ludes harta bendanya karena telah mengeluarkan duit dalam jumlah yang banyak untuk memperoleh jimat yang ampuh sementara bisnisnya tak kunjung berhasil. Ada yang mendatangi dukun untuk memperoleh jimat, namun kebangkrutan yang dia temui. Bukan dirinya yang kaya, namun dukunlah yang kaya. Kok bisa kesuksesan dan rezeki dapat diperoleh dengan jimat? Kok bisa orang yang menggantungkan harapan kepada jimat bisa meraih kesuksesan
"Apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu? Atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka mampu menolak rahmat-Nya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku." Kepada-Nyalah orang-orang yang berserah diri bertawakal." (QS. Az Zumar [39>: 38)
Selasa, 30 Juni 2009
02.03
Erwin Arianto
Articel
No comments
Related Posts:
opini Publik sebagai kekuatan intervensi hukumBeberapa waktu kita dikagetkan dengan beberapa kasus yang secara tidak langsung menceritakan tentang hubungan antara Masyarakat awam, Kekuasaan dan penegakan Hukum. Saat ini masyarakat awam menilai hukum hanya akan berlaku pe… Read More
Yahudi AS, Amalia Rehman: "Telah Saya Temukan Kebenaran Itu" Yahudi AS, Amalia Rehman: "Telah Saya Temukan Kebenaran Itu" Cetak | Kirim | RSS Senin, 11/05/2009 15:09 WIB Meski sudah 20 tahun berselang, Amalia Rehman, tidak bisa melupakan peristiwa bersejarah yang telah menguba… Read More
Sby Calon Presindent Plagiat?Melihat tayangan iklan Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sama persis dengan iklahn Indomie, jadi sedih karena kenapa seorang calon presiden Indonesia seperti itu, karena hal yang dilakukanya adalah sebuah plagiatis… Read More
http://public.kompasiana.com/2009/06/10/sikap-bijaksana-bocah-katrok-menilai-bu-hera-beragama-katolik/ Publik mungkin sekarang udah ga sabar untuk mendengar secara langsung jawaban dari pihak Boediono. Bukan dengan menutup-nutupi isu, tapi yang diperlukan adalah klarifikasi yang cerdas serta tidak membodohi dan menutup-nutupi… Read More
Dua Penulis Surat Pembaca Dituntut Hukuman Penjara Dua Penulis Surat Pembaca Dituntut Hukuman Penjarahttp://id.news.yahoo.com/antr/20090604/tpl-dua-penulis-surat-pembaca-dituntut-h-cc08abe.html Antara - 2 jam 29 menit lalu Jakarta (ANTARA) - Dua orang penulis surat pembaca, … Read More
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar