Senin, 16 Februari 2009

ALAMAT EMAIL KORAN

(dari berbagai sumber)

Kiat mengirim tulisan

Barangsiapa yang ingin mengirim tulisan ke koran, maka maka ikutilah kiat-kiat ini:


1. Kirim ke media lewat email dalam bentuk MS Words Rich Text Format (rtf) dengan attachment.
2. Isi surat mailnya:

Redaksi Yth,

Ini saya kirimkan satu artikel opini (di attachment), mohon pemberitahuannya apabila dimuat atau tidak dimuat.

Salam.

Pipit

3. Pada subject email tulis: “Artikel Opini: ” [..judul tulisan anda di sini...]
4. Panjang tulisan antara 700 kata (4500 karakter). Untuk menghitungnya, lihat di MS Word -klik> tools -klik> wordcount -> akan ada jumlah kata (words) halaman (page) dan huruf (characters), kira-kira 2 halaman kuarto (tidak penuh) dengan huruf 12.
5. Biarkan tulisan anda pada takdirnya, diterbitkan atau tidak diterbitkan, tugas Anda kirim tulisan tiap minggu, paling kurang satu.
6. Dalam dua minggu tidak ada kabar mail, maka artinya tulisan anda tidak lolos seleksi, perbaiki tulisan itu dan kirim ke media lain.
7. Diterbitkan atau tidak diterbitkan, anda dapat periksa di di website koran bersangkutan. Tetapi tidak semua koran di Indonesia begitu di Indonesia, demikian juga di Padang.
8. Sebaiknya untuk pemula, kirimlah ke koran di kota Anda, sebab lebih mudah untuk diketahui apakah tulisan Anda diterbitkan atau tidak.
9. Banyak koran di Indonesia tidak memberitahu penulisnya, apakah tulisannya akan diterbitkan atau tidak. Memang ada beberapa koran besar yang memberitahu; kalau tulisan tersebut ditolak.

Alamat email2 media cetak sebagai berikut:

Jakarta:

1. Kompas (1) opini@kompas.com


(2) opini@kompas.co.id

2. Republika (1) redaksi@republika.co.id


(2) sekretariat@republika.co.id

3. Media Indonesia redaksi@mediaindonesia.co.id

4. Suara Pembaruan (1) koransp@suarapembaruan.com


(2) opinisp@suarapembaruan.com

5. Sinar Harapan (1) redaksi@sinarharapan.co.id


(2) info@sinarharapan.co.id

6. Harian Pelita hupelita@indo.net.id

7. Suara Karya redaksi@suarakarya-online.com

8. Koran Tempo koran@tempo.co.id


ktminggu@tempo.co.id

9. Seputar Indonesia (1) redaksi@seputar-indonesia.com


(2) marcomm@seputar-indonesia.com
Sumatera (1) hariansinggalang@yahoo.co.id

1. Singgalang (Padang) (2) kj_sgl@yahoo.com

2. Haluan (Padang) (1) harian_haluan@yahoo.com.sg

3. Padang Ekspres (Padang) (2) redaksi@padangekspres.co.id


(1) stres_tb@yahoo.com

4. Riau Pos (Pekanbaru) (1) redaksi@riaupos.co.id


(1) budaya_ripos@yahoo.com

5. Waspada (Medan) (1) redaksi@waspada.co.id


(2) waspada@waspada.co.id

6. Suara Indonesia Baru (Medan) redaksi@hariansib.com

7. Batam Pos redaksi@harianbatampos.com

8. Sriwijaya Post (Palembang) (1) sripo@persda.co.id


(2) sripo@mdp.net.id
Jawa

1. Pikiran Rakyat (Jawa Barat) (1) redaksi@pikiran-rakyat.com


(2) info@pikiran-rakyat.com

2. Suara Merdeka (Jawa Tengah) (1) redaksi@suaramerdeka.info


(2) naskah@suaramerdeka.info

3. Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta) redaksi@kr.co.id

4. Koran Bernas (Yogyakarta) koranbernas@yahoo.com

5. Harian Surya (Jawa Timur) surya1@padinet.com

6. Duta Masyarakat (Jawa Timur) dumas@sby.centrin.net.id

7. Surabaya Post (Jawa Timur) redaksi@surabayapost.info


admin@surabayapost.info

8. Radar Malang (Malang) radarmalang@jawapos.co.id

9. Solopos (Solo) redaksi@Solopos.Net.

10. Jawa Pos (Surabaya) (1) editor@jawapos.com


(2) editor@jawapos.co.id
Bali

1. Bali Post (Denpasar) balipost@indo.net.id
Kalimantan

1. Banjarmasin Post (Banjarmasin) banjarmasin_post@persda.co.id


bpostmania@telkom.net

2. Pontianak Pos (Pontianak) redaksi@pontianakpos.co.id
Sulawesi

1.Harian Fajar (Makassar) fajar@fajar.co.id
Luar Negeri

Globe and Mail comment@globeandmai l.com


Fax: 416.585.5085


Tel: 416.585.5528

National Post jkay@nationalpost. com


Fax: 416.442.2209


Tel: 416.383.2300

Vancouver Sun sunopinion@png. canwest.com


Fax: 604.605.2522


Tel: 604.605.2184

Georgia Straight contact@straight. com


Fax: 604.730.7010


Tel: 604.730.7000

Tyee editor@thetyee. ca


Tel: 604.689.7489

New York Times oped@nytimes. com


Fax: 212.556.4100


Tel: 212.556.1831

The Washington Post oped@washpost. com


Fax: 202.334.5269


Tel: 202.334.7471

Los Angeles Times op-ed@latimes. com


Fax: 213.237.7968


Tel: 213.237.2121

San Francisco Chronicle forum@sfchronicle. com


Fax: 415.543.7708


Tel: 415.777.1111

San Jose Mercury Times opinions@mercurynew s.com


Fax: 408.271.3792


Tel: 408.920.5235

Seattle Times opinion@seattletime s.com


Fax: 206.382.6760


Tel: 206.464.2132

Oregonian oped@news.oregonian .com


Fax: 503.294.4193


Tel: 503.221.8389

South China Morning Post luisa.tam@scmp. com


Fax: 852.2516.7478


Tel: 852.2565.2222

Straits Times (Singapore) stforum@sph. com.sg


Fax: 65.6319.8289


Tel: 65.6319.5397

Daily Telegraph (UK) dtletters@telegraph .co.uk

Sunday Telegraph (UK) stletters@telegraph .co.uk

Guardian (UK) letters@guardian. co.uk


comment.is.free@ guardian. co.uk

Minggu, 15 Februari 2009


1. Motivasi

Pertanyaan yang dapat menggali aspek motivasi antara lain :

1. Mengapa anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini ?
2. Apa yang membuat anda menjadi tertarik dengan perusahaan ini ?
3. Tanggung jawab apa yang anda anggap penting dalam pekerjaan ?
4. Tantangan apa yang anda cari dalam pekerjaan ?
5. Sebutkan dua hal yang memotivasi anda dalam bekerja.
6. Apa yang dapat memotivasi anda dalam kehidupan pribadi anda ?
7. Apa yang dapat memotivasi anda dalam menyelesaikan tugas yang sulit ?
8. Apa yang dapat memotivasi anda agar menjadi sukses dalam pekerjaan ?
9. Apa alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?
10. Apa yang membuat anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?
11. Selama perjalanan karir anda, posisi mana yang paling anda sukai ?
12. Mengapa anda ingin mengubah karir ? (bila yang bersangkutan berpindah profesi/karir)
13. Apa arti bekerja bagi anda ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
2. Ketahanan Terhadap Tekanan (Stres)

Pertanyaan yang dapat menggali aspek ketahanan terhadap tekanan/stres antara lain :

1. Apakah anda dapat bekerja di bawah tekanan ?
2. Pernahkan anda bekerja di bawah tekanan ? Ceritakan bagaimana anda menyikapinya?
3. Dalam lingkungan kerja seperti apa anda merasa nyaman ? (Terstruktur atau tidak ?)
4. Seandainya ada konsumen yang marah karena hal yang bukan dilakukan anda, bagaimana anda menyikapinya ?
5. Bagaimana anda menyikapi kritik yang diberikan kepada anda ?
6. Seandainya anda mendapatkan pekerjaan yang tidak anda harapkan, apa yang akan anda lakukan ?
7. Apa yang anda anggap sebagai hal yang berat untuk dilakukan dalam pekerjaan ?
8. Seandainya anda dihadapkan dengan dua tugas yang harus diselesaikan pada saat yang bersamaan, apa yang akan anda lakukan ?
9. Masalah terbesar apa yang pernah anda hadapi ? Bagaimana anda mengatasinya ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
3. Inisiatif

Pertanyaan yang dapat menggali aspek inisiatif antara lain :

1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ? Dan darimana serta bagaimana anda mengetahuinya ?
2. Kriteria apa yang anda gunakan untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan menjadi tempat kerja anda ?
3. Ceritakan mengenai pendidikan dan pelatihan yang pernah anda ikuti.
4. Bagaimana anda mendapatkan pekerjaan selama ini ? (Apakah melalui iklan, referensi, dsb) - untuk yang sudah pernah bekerja.

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
4. Sikap kerja

Pertanyaan yang dapat menggali aspek sikap kerja antara lain :

1. Seandainya anda ditempatkan di cabang perusahaan yang jauh dari lokasi anda, bagaimana anda menyikapinya ?
2. Seandainya ada pengalihan tanggung jawab pada pekerjaan yang anda pegang, bagaimana anda menyikapinya ?
3. Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda. (untuk yang sudah bekerja)
4. Apa tanggung jawab anda pada posisi tersebut ? (untuk yang sudah bekerja)

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
5. Kepercayaan Diri

Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepercayaan diri antara lain :

1. Menurut anda, apa definisi/arti kesuksesan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ?
2. Menurut anda, apa definisi/arti kegagalan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ?
3. Jelaskan ukuran/standar kesuksesan bagi anda.
4. Pekerjaan apa yang telah anda selesaikan dengan sukses ?
5. Apa peran anda dalam kesuksesan tersebut ?
6. Bagaimana anda memandang diri sendiri saat ini ? Apakah sudah sukses ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
6. Kemampuan Berpikir Analitis

Termasuk di dalam kemampuan berpikir analitis adalah "Kemampuan Memecahkan Masalah" (problem solving) dan "Kemampuan Membuat Keputusan" (decision making).

Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitis antara lain :

1. Masalah tersulit apa yang pernah anda alami ? Apa yang anda lakukan ? Bagaimana penyelesaiannya ?
2. Hambatan atau kendala apa yang ditemukan selama kuliah atau belajar ? Bagaimana cara mengatasinya ?
3. Ceritakan mengenai persoalan yang pernah anda pecahkan.
4. Ceritakan situasi dimana anda pernah memiliki masalah dengan pengambilan keputusan.
5. Ceritakan dimana anda harus membuat suatu keputusan.
6. Ceritakan bagaimana anda pernah memecahkan masalah yang sulit.
7. Ceritakan mengenai permasalahan yang paling sering anda hadapi dalam pekerjaan.
8. Apakah anda pernah menyelesaikan suatu permasalahan bersama-sama rekan ? Apa peran anda dalam menyelesaikan masalah tersebut ?
9. Apakah anda pernah diminta untuk menyelesaikan beberapa tugas dalam suatu waktu ? Apa yang anda lakukan ?
10. Bagaimana anda menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul tiba-tiba ?
11. Bagaimana anda mengidentifikasikan kedatangan suatu masalah ?
12. Bagaimana anda membuat suatu keputusan penting ?
13. Bagaimana anda memecahkan masalah ?
14. Dalam situasi atau kondisi seperti apa, anda memiliki kemungkinan paling besar untuk berbuat kesalahan ?
15. Keputusan apa yang terasa sulit bagi anda ? Berikan Contohnya !
16. Menurut anda, faktor apa yang paling menentukan suksesnya seseorang ?
17. Apa yang anda lakukan saat dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang penting ?
18. Apa yang anda lakukan saat kesulitan atau tidak dapat memecahkan persoalan yang anda hadapi ?
19. Keputusan tersulit apa yang telah anda buat selama tiga tahun terakhir ?
20. Kapan anda memutuskan untuk berhenti berusaha memecahkan suatu persoalan yang sulit ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
7. Kemampuan Pencapaian Keberhasilan (Achievement)

Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan pencapaian keberhasilan antara lain :

1. Apakah anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek yang sulit ?
2. Apakah anda mempunyai prestasi yang dibanggakan ? Ceritakan !
3. Apakah anda memiliki inisiatif ? Bagaimana anda menunjukkan hal tersebut ? Ceritakan satu contoh inisiatif yang telah anda ambil.
4. Apakah anda pernah menyelesaikan persoalan yang sulit ? Atau yang sebelumnya anda pikir tidak dapat anda selesaikan ?
5. Bagaimana anda menunjukkan keinginan (willingness) untuk bekerja ?
6. Sebutkan prestasi yang pernah anda capai dalam pekerjaan atau masa kuliah/sekolah !
7. Sebutkan lima pencapaian terbesar dalam hidup anda !
8. Apa kegagalan terbesar yang pernah anda alami ? Kekecewaan apa yang anda alami ?
9. Bagaimana anda mengatasi perasaan tersebut ? Dan mengatasi kegagalan tersebut ?
10. Hal atau lingkungan seperti apa yang paling mendorong anda dalam bekerja ?
11. Menurut anda, apa tantangan terbesar dalam pekerjaan ?
12. Sebutkan bagian dari pekerjaan yang paling menantang dan yang paling tidak menantang.
13. Apakah anda termasuk orang yang berani dalam mengambil risiko ?
14. Berdasarkan pengalaman anda, ceritakan secara rinci dalam hal apa anda mengambil risiko untuk menyelesaikan suatu tugas ?
15. Mengapa anda mengambil risiko tersebut ?
16. Risiko apa yang anda hadapi saat mengajukan suatu usulan ?
17. Prestasi apa yang pernah anda dapatkan di sekolah yang tidak dapat anda lupakan ?
18. Prestasi apa yang pernah anda capai dalam bekerja yang mendapatkan penghargaan dari pimpinan atau perusahaan ? (baik penghargaan lisan ataupun penghargaan tertulis atau materi).

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
8. Aspirasi Diri

Pertanyaan yang dapat menggali aspek aspirasi diri antara lain :

1. Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda senangi ? Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda tidak senangi ? Kenapa ?
2. Apa cita-cita anda ketika lulus sekolah ? Ketika lulus kuliah ?
3. Apakah anda berniat melanjutkan sekolah ? Berniat melanjutkan kuliah ?
4. Menurut anda, apakah nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik anda ?
5. Kenapa kami harus memilih anda ?
6. Bisakah anda menyebutkan lima kelebihan dan lima kekurangan anda ?
7. Bagaimana pendapat anda mengenai perusahaan ini ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
9. Kelemahan Diri

Pertanyaan yang dapat menggali aspek kelemahan diri antara lain :

1. Apakah anda telah mencapai semua target yang telah anda tetapkan ? Bila tidak, mengapa ?
2. Bagaimana anda mengatasi kegagalan dalam pencapaian target tersebut ?
3. Kelemahan apa yang muncul saat anda dihadapkan pada tugas yang sulit ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
10. Sosialisasi

Pertanyaan yang dapat menggali aspek sosialisasi antara lain :

1. Ceritakan kegiatan anda di waktu senggang.
2. Kegiatan apa yang anda ikuti di lingkungan anda ?
3. Seandainya anda menjadi anggota suatu organisasi, maka kegiatan apa dan peran apa yang akan anda lakukan dalam organisasi tersebut ?
4. Selain belajar, kegiatan apa saja yang anda ikuti saat masih kuliah atau sekolah ? Posisi apa yang anda pegang ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
11. Kemandirian

Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemandirian antara lain :

1. Ceritakan keputusan-keputusan penting dalam hidup anda, yang anda anggap sebagai keputusan anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang anda anggap bukan keputusan anda sendiri.
2. Mengapa anda memilih jurusan .... ?
3. Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa yang berpengaruh dalam diri anda ?
4. Dalam hal-hal apa saja orang-orang tersebut anda sertakan ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
12. Kepemimpinan

Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepemimpinan antara lain :

1. Sebutkan kepribadian yang anda miliki yang mencerminkan kemampuan memimpin.
2. Menurut anda, kualitas apa yang dibutuhkan seorang pemimpin ?
3. Apa yang paling menjadi tantangan bagi seorang pemimpin ?
4. Bagaimana cara anda mendelegasikan suatu tanggung jawab ?
5. Apakah anda membutuhka pengawas dalam bekerja ?
6. Bagaimana cara anda membuat suatu rencana kerja ?
7. Bagaimana cara anda memberikan teguran atau mendisiplinkan bawahan anda ?
8. Seandainya ada bawahan anda yang melanggar aturan perusahaan, bagaimana anda menghadapinya ?
9. Atasan seperti apa yang anda harapkan ?
10. Seandainya anda kelebihan beban kerja, apa yang akan anda lakukan ?
11. Bagaimana cara anda untuk memotivasi sesorang ?
12. Atasan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ?
13. Bawahan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ?
14. Atasan seperti apa yang menurut anda tidak adil ?
15. Seandainya anda membuat suatu kebijakan, kemudian bawahan anda banyak yang menentangnya, bagaimana anda mengatasinya ?

Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Ps

Tips & Trick Menulis dan Mengirim
Surat Lamaran Kerja via EMAIL

Saat ini sudah banyak perusahaan yang mengijinkan para calon karyawan untuk mengirimkan lamarannya lewat email. Hal ini tentunya menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pelamar.

Bagi perusahaan, ini akan mengurangi jumlah surat lamaran dalam bentuk kertas yang harus mereka terima dan arsipkan. Selain itu, lebih mudah bagi perusahaan untuk mengirimkan balasan surat lamaran berbentuk email tersebut ke para pelamarnya.

Bagi calon karyawan, ini akan menolong mereka untuk mengirimkan lamaran secara cepat. Jika anda mengirimkan lamaran ke banyak perusahaan, dengan mudah anda dapat mengkopi email lamaran anda sebelumnya dan menyesuaikannya.

Isi surat lamaran di email, sama dengan isi surat lamaran biasa. Perbedaaannya hanya pada cara pengirimannya saja. Sehingga semua tips & trick menulis surat lamaran kerja (silakan klik) tetap perlu anda ikuti.

Berikut ini tips dan trick menulis dan mengirimkan surat lamaran di email.

1. Judul Email

Judul email anda haruslah menolong penerimanya untuk segera mengetahui maksud dari email anda. Karena itu tuliskan judul yang jelas tetapi singkat. Sebagai contoh, anda dapat menuliskannya sebagai berikut "Lamaran untuk Posisi Manajer Pemasaran".

Catatan : Baca dengan baik iklan lowongan kerja tersebut. Sering kali mereka meminta anda menuliskan kode tertentu di judul atau subject email anda. Terutama jika pada saat yang bersamaan mereka mempunyai beberapa lowongan pekerjaan.

2. Dimana Surat Lamaran Ditulis

Apakah surat lamaran ditulis di badan email atau di file tersendiri. Sesuai ketentuan umum berbagai perusahaan yang bergerak di bidang recruiting baik perusahaan nasional maupun multinational. Bahwa surat lamaran (cover letter) dapat langsung ditulis pada badan email (di dalam email).

3. Bagaimana dengan Resume

Jangan menulis resume anda di badan email. Tuliskan dalam file tersendiri dan jadikan sebagai lampiran (attach) email anda.

4. Jenis File Attach yang Dikirim

Pada umumnya perusahaan akan menuliskan pada iklan lowongan kerjanya, jenis file yang boleh anda kirim. Walaupun umumnya meminta file MS Word, terkadang mereka mengijinkan anda untuk mengirimkan file berformat pdf atau xls atau txt. Jika tidak disebutkan, kirimkan resume anda dalam file MS Word (.doc).

5. Ukuran/Bobot (Size) Email

Usahakan ukuran email anda termasuk lampirannya (attach) tidak melebihi 300 kb. Ukuran email ini terutama dipengaruhi oleh ukuran file yang di-attach (dilampirkan). Karena itu periksa besar file yang anda lampirkan. Jika anda diminta menyertakan foto, jangan masukkan file foto yang size-nya (bobot filenya) terlalu besar. Perkecil size-nya (bobot filenya) dengan menggunakan berbagai jenis program photo editor.

6. Dijadikan Satu dalam Bentuk ZIP

Bentuk file zip adalah bentuk file yang dimampatkan (dipadatkan) dan saat ini sudah umum dilakukan. Bahkan banyak perusahaan yang meminta agar file-file yang dilampirkan (di attach) dijadikan satu dalam sebuah file zip. Sehingga selain size-nya (ukuran file) menjadi lebih kecil/ringan, juga jumlah file yang dikirim (di attach) menjadi hanya satu file. Ini memudahkan pihak perusahaan dalam mendokumentasikan dan menyortir file-file dari pelamar.

7. File Attach yang Terlalu Besar Akan Diabaikan

Dapat anda bayangkan sendiri, bila anda menerima kiriman file di email yang size-nya besar, misalkan sampai lebih dari 1 MB.
Tentunya anda malas untuk membukanya (men-download-nya). Demikian juga dengan perusahaan yang menerima email lamaran kerja anda.
Bila file attach-nya terlalu besar, otomatis perusahaan tersebut akan malas untuk membuka/mendowload file kiriman anda. Dengan kata lain anda telah gagal hanya di masalah pengiriman email saja. Jadi ikutilah tips nomor 5 di atas.

8. Lakukan Uji Coba Pengiriman Email

Untuk surat lamaran yang dikirim lewat email, selain melakukan proof read, anda juga perlu melakukan uji coba pengiriman. Lakukan ini dengan mengirimkan email lamaran anda, lengkap dengan attachment-nya ke alamat email anda yang lainnya. Tentunya jangan kirimkan email percobaan tersebut ke email perusahaan yang anda tuju.

Dengan melakukan uji coba terlebih dulu, maka anda dapat melihat sendiri hasil pengiriman email anda tersebut. Untuk kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan bila diperlukan.

Uji coba pengiriman email ini SANGAT DIPERLUKAN. Karena sering kali format email yang anda kirim berubah setelah sampai di alamat email lain. Misalkan mengirimkan email dari Yahoo ke Gmail, atau sebaliknya.

Jumat, 13 Februari 2009

Dear Rekan terhormat Hati-Hati dengan nama di bawah ini

Fei_fei, igde_manuke, murtadunkafirun, jehova, si tionghoa, eddy halim, pendusta agama wirajhalna, selikur mahadewa, somad, benslamet, mardi paksi, perak yunani, dulpaijo

Atau milis mereka;
: BethanyIndonesia@yahoogroups.com,
feifei_fairy@rocketmail.com,
"moderatormilisasia" ,
MURTADIN_KAFIRUN@yahoogroups.com,
proletar@yahoogroups.com, utusan.allah@yahoo.co.ukn,
cinta_yesus@yahoogroups.com,
debat_kristen-islam@yahoogroups.com,
debate_religion@yahoogroups.co.uk,
debate_religious-spirituality@yahoogroups.com,
debate-religious-spirituality@yahoogroups.com,
dims_stk36@yahoo.com, feifei_fairy@yahoogroups.com,
Indonesian_Atheist@yahoogroups.com,
Informasi_Teknologi@yahoogroups.com,
insanhebat@yahoogroups.com, islamkristen@yahoogroups.com,
Islam-vs-Kristen@yahoogroups.com, kawanua@yahoogroups.com,
kawanua-org@yahoogroups.com,
KOMUNITAS_TIONGHOA_INDONESIA@yahoogroups.com,
murtadin@yahoogroups.com,
PDKarismatikKatolik@yahoogroups.com,
Pendetaku@yahoogroups.com,
penginjil@yahoogroups.com,
romance_relationship_online@yahoogroups.com,
tabloidlintasagama@yahoogroups.com,

Agar seluruh sahabat tidak terpancing niat busuk mereka untuk mengadu domba dan menjelek-jelekan Seluruh agama...
Feifei Fairy bukanlah jaminan nama itu adalah seorang tionghoa atau beragama kristen, budha atau Hindu.. Dan Seluruh Sahabat tidak terpancing atau emosi dengan Orang Sinting Satu Ini





2009/2/12 Feifei_Fairy

Mengapa Perlu Mengolok Islam ?
by Ali Sina

Mengapa dong kita perlu olok2 Islam ? Karena itu memang terapi manjur ! Ini cara jitu utk meyakinkan mereka yg malas berpikir. Malu adalah motivator bagus.

Muhamad menderita gangguan kepribadian narsistik (atau megalomania/ cinta diri sendiri) dan pengikutnya hanya mengikuti kelakuan dan cara berpikirnya. Mereka memasuki dunia narsistik dan oleh karena itu merekapun ketularan penyakit narsistik. Ini terjadi pada semua pengikut aliran sesat. Kesintingan pemimpin nampak pada pengikutnya.

Kaum narsistik merasa paling hebat dan paling penting. Ingin mendapatkan pengakuan dan perlakuan istimewa tanpa kemampuan utk membuktikan kehebatan mereka. Oleh karena itu jangan sampai kita memenuhi tuntutan mereka. Mereka menuntut rasa hormat tapi tidak pernah menghormati orang lain. Mereka merasa OK saja utk mengolok2 dirimu, agamamu, tapi kau tidak sedikitpun berhak mengritik mereka apalagi agama mereka. Normal bagi mereka utk melanggar hak2mu, bahkan membunuhmu. Tapi kau tidak boleh mengganggu mereka sedikitpun. Mereka malah menuntut hak2 istimewa yg tidak disediakan bagi orang lain. Mereka mau kau patuh. Itu memang inti Islam : kepatuhan.

...
Charlie Chaplin tahu benar kekuatan ejekan. Sbg penentang rasisme, pd th 1937 Chaplin memutuskan utk membuat film ttg bahaya rasisme.
Spt dikatakannya dlm otobiografinya, filmnya dihalang2i. "Pada saat pembuatan film saya itu, The Great Dictator, saya menerima pesan2 mengkhawatirkan dari United Artists. Mereka diperingatkan oleh Hays Office bahwa saya akan menghadapi sensor. Mereka mengkhawatirkan gambar2 anti-Hitler itu dan meragukan apakah film ini akan pernah diedarkan di Inggris. Tetapi saya bersikeras, karena Hitler memang patut di-olok2." (Charles Chaplin, My Autobiography- 1964)

Spt juga di thn 30-an, sekarang ini terdapat orang2 bodoh (useful idiots) yg membela Islam, menerapkan sensor utk membungkam pengritik. Orang2 bodoh ini juga harus dipermalukan.

Jangan mengecilkan kekuatan mengejek (the power of ridicule). Ini bukan bahan tertawaan. Ejeklah Muhamad dan Islam karena ini pada akhirnya akan membantu Muslim keluar dari aliran sesat mereka.
Mereka harus dibuat malu karena masih menyebut diri "Muslim". Terapi ini manjur ! Saya seringkali melihat hasilnya. Orang2 terdidik yg tadinya membela Islam, begitu melihat kekonyolan aliran itu, merasa malu sbg Muslim dan mulai menjauhkan diri. Pertama2, pemisahan itu tidak dirasakan secara mendalam, tetapi kenyataan bahwa mereka menyembunyikan identitas mereka karena malu sudah merupakan langkah bagus. Jadi, tinggal tunggu tanggal mainnya saat mereka memutuskan diri dari tali pusat dan meninggalkan Islam secara total.

...

Ejeklah Islam dan ejeklah mereka yg membelanya. Permalukan pendukung2 mereka yg bodoh, biar nama mereka pangeran Charles atau Bill Clinton sekalipun. Kuaklah kekonyolan Islam dan terbahak2lah didepan monyong para pendukung tolil itu.

Tidak lama lagi, menyebut orang sbg "Muslim" dianggap sbg penghinaan, sama spt memanggil orang sbg "Nazi".

Berikut lihatlah bagian dari buku komik Dr. Aziz ttg Muhamad. Pesanlah buku yg bisa membuat anda terbahak2 ini dari sini:
http://216.105. 48.151/index. asp?PageAct ... =GO&Page=1

Harganya cuma $3.95. Ini kado bagus ! Apalagi sekarang orang semakin bertanya2 ttg Islam. Buku ini didasarkan pada pernyataan Muhamad dlm Quran dan hadis.

Kalau mereka dgn kartun2 Denmark saja sudah tersinggung, bgm dng isi buku ini ? Ini bahkan lebih parah ! Sampaikan link ini pd teman2mu !



Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah kebenaran yang ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung serta kejahatan pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan maka saat itu juga ambang kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti terwujud.
Feifei_fairy

Selasa, 10 Februari 2009

Contoh Soal Psikotest/TPA (1)

9 Januari 2009 in Bentuk Soal Psikotest
Tags: Analogi verbal, contoh soal, psikotest
Latihan Psikotes - Analogi Verbal (Korelasi Makna)

Latihan psikotes analogi verbal ini ditujukan untuk melihat pemahaman anda terhadap hubungan antar kata. Dampak positifnya adalah kemampuan memahami permasalahan 1. Mobil - Bensin = Pelari - …. a. Makanan b. Sepatu c. Kaos d. Lintasan
2. Dingin - Selimut = Hujan - …. a. Air b. Payung c. Dingin d. Basah
3. Semir - Sepatu = Sikat - …. a. Kuku b. Rambut c. Televisi d. Gigi
4. Kepala - Pusing = Perut - …. a. Batuk b. Pilek c. Mules d. Gemuk
5. Bugil - Pakaian = Gundul - …. a. Botak b. Kepala c. Cukur d. Rambut
6. Kayu - Pohon = Emas - …. a. Tambang b. Perhiasan c. Mahal d. Logam
7. Saya - Kami = Dia - …. a. Kamu b. Mereka c. Anda d. Kita
8. Kumis - Kucing = Belalai - …. a. Ular b. Harimau c. Gajah d. Hidung
9. Reguler - Senin = Karyawan - …. a. Selasa b. Rabu c. Minggu d. Jumat
10. Busur - Panah = Senapan - …. a. Peluru b. Senjata c. Berbahaya d. Tembakan
11. Ayah - Anak = Pohon - …. a. Daun b. Tunas c. Ranting d. Akar
12. Es - Dingin = Gula - …. a. Bubuk b. Kristal c. Tebu d. Manis
13. Pintar - Belajar = Bodoh - …. a. Cerdas b. Rajin c. Dosen d. Malas
14. Terbang - Burung = Jalan - …. a. Jauh b. Singa c. Lebah d. Kupu-kupu


15. Mobil - Roda = Rumah - …. a. Pondasi b. Tanah c. Jendela d. Atap
16. Bulan - Bumi = Yupiter - … a. Venus b. Orbit c. Matahari d. Bulan
17. Februari - April = Mei - …. a. Juli b. Agustus c. September d. Oktober
18. Ekspor - Pergi = Impor - …. a. Luar b. Dagang c. Masuk d. Asing
19. Mobil - Bensin = Perahu - …. a. Laut b. Angin c. Ombak d. Kayu
20. Mikroskop - Mikroba = Teleskop - …. a. Bakteri b. Bioskop c. Teropong d. Bintang__________________________________________________
Latihan Psikotes - Antonim (Lawan Kata) - Kemampuan Verbal

Latihan psikotes kemampuan verbal - antonim (lawan kata) ditujukan untuk mampu melihat kebenaran secara terbalik, sekaligus melihat wawasan seseorang. Yang dimaksud kebenaran secara terbalik, bahwa seseorang mengetahui sesuatunya benar atau salah tidak hanya secara fenomenologis, tetapi dapat juga secara dialektis.
1. ABOLISI >< …. a. Keringanan b. Pemberatan c. Pengurangan d. Pemotongan
2. ABSEN >< …. a. Sakit b. Masuk c. Ijin d. Hadir
3. AKTUAL >< …. a. Kadaluwarsa b. Nyata c. Lama d. Baru
4. AKURAT >< …. a. Teratur b. Sembarangan c. Ceroboh d. Meleset
5. ANTAGONIS >< …. a. Setingkat b. Selaras c. Seimbang d. Searah
6. ANTIPATI >< …. a. Apatis b. Peduli c. Simpati d. Acuh
7. ASLI >< …. a. Tiruan b. Orisinil c. Autentik d. Murni
8. CHAOS >< …. a. Labil b. Hancur c. Normal d. Kacau
9. DIALOG >< …. a. Monolog b. Prolog c. Epilog d. Interaktif
10. GAGAL >< …. a. Batal b. Bahaya c. Berhasil d. Berguna
11. GASAL >< …. a. Ganjil b. Semester c. Tunggal d. Genap
12. GERSANG >< …. a. Subur b. Kering c. Tandus d. Kemarau
13. GRATIS >< …. a. Bayar b. Hutang c. Tunai d. Lunas
14. HETEROGEN >< …. a. Harmonis b. Selaras c. Multi d. Homogen
15. INSIDENTAL >< …. a. Rutin b. Khusus c. Tertentu d. Istimewa
16. INTRODUKSI >< …. a. Pendahuluan b. Pengantar c. Preambul d. Penutup
17. JUMBO >< …. a. Besar b. Super c. Bangkok d. Kecil
18. KOHESI >< …. a. Agresi b. Adhesi c. Swadesi d. Asimilasi
19. KOLEKTIF >< …. a. Selektif b. Bersama-sama c. Individual d. Terpisah
20. KONDUKTOR >< …. a. Penerima b. Penyalur c. Penghambat d. Pemutus_________________________________________________
Latihan Psikotes - Antonim Sinonim

Latihan psikotes antonim (lawan kata) dan sinonim (persamaan/padanan makna/kata) merupakan bagian dari tes kemampuan verbal. Yang ditujukan untuk mengukur tingkat kewaspadaan dan kecermatan terhadap suatu indikasi yang sama/mirip, sekaligus mengukur wawasannya, dan mengukur kemampuan dalam melihat kebenaran secara terbalik 1. canda — kelakar
2. kebal — rentan
3. mukadimah — pembukaan
4. praktek — teori
5. pailit — bangkrut
6. elastis — kaku
7. imitasi — asli
8. institusi — lembaga
9. primitif — modern
10. pro — kontra
11. sel — bui
12. adaptasi — penyesuaian
13. jual — beli
14. maksimal — minimal
15. antipati — simpati
16. kandidat — calon
17. konvensi — kesepakatan
18. realitas — maya
19. analogi — persamaan
20. datang — pergi____________________________________________
Sumber : Singo Group Co., PT. Gilland Ganesha, CV. Flamboyan, CV. Laris, Yayasan KPT, GigaFarm, SingoFarm, Cangkok.com, Cangkok.co.id, CV. Indragung, ggkarir.com, ggiklan.com, bursa-kerja.ptkpt.net, flamboyan.co.id, gilland-ganesha.com, ptn-pts.org, indragung.co.id, lowongan-kerja.net, kerja.biz, indonesia-info.net, laris.co.id, lowongan-kerja.kpt.co.id, beasiswa.ptkpt.net, pekerjaan.net, dsb


Kamis, 05 Februari 2009

Manusia di satu sisi disebut sebagai makhluk individu, artinya manusia adalah pribadi yang unik dan berbeda satu dengan yang lainnya, walaupun ia kembar identik yaitu serupa tetapi tidak sama persis. Tetapi di sisi lain, manusia juga disebut sebagai makhluk sosial karena ia tidak dapat lepas dari ikatan hubungan dan interaksinya dengan individu yang lain. Justru karena adanya ikatan hubungan dan interaksi inilah, membuat manusia melakukan hubungan antar pribadi yaitu hubungan antara pria dengan pria, wanita dengan wanita, dan pria dengan wanita. Hubungan antara pria dan wanita yang pada awalnya hanya bersifat sebagai teman biasa, berlanjut menjadi sahabat, yang kemudian menjadi teman dekat.

Seandainya, hubungan teman dekat antar pribadi, antara laki-laki dan wanita, tersebut terus berkembang maka mereka masing-masing mulai saling membuat komitmen untuk membina hubungan serius yang mereka sebut sebagai pacar (boyfriend/girlfriend). Tahap selanjutnya, mereka juga akan memasuki jenjang yang setingkat lebih maju yaitu pertunangan. Jika proses ini berlanjut secara baik, tentu saja masing-masing mulai mempersiapkan diri untuk meneruskan hubungan mereka lebih serius ke dalam ikatan pernikahan. Pertanyaan yang perlu dijadikan sebagai landasan dalam pernikahan adalah masih ingatkah Saudara-saudara tentang apa yang Saudara ucapkan pada waktu pernikahan Saudara diteguhkan oleh pendeta dan disaksikan oleh para majelis dan jemaat di gereja? Mungkin Saudara saat ini sebagai suami atau istri, sudah lupa atau bahkan melupakannya sehingga Saudara tidak dapat mengingatnya kembali. Saudara mungkin tidak dapat mengingat kembali kalimat janji pernikahan itu, tetapi pertanyaan yang lebih penting adalah apakah Saudara telah mewujudkan makna janji pernikahan yang telah Saudara ucapkan di gereja bersama pasangan Saudara tersebut? Dengan mewujudkan janji pernikahan tersebut secara bersama-sama dengan pasangan Saudara, maka tujuan pernikahan Saudara untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal dapat terwujud saat ini. Untuk memperjelas pernyataan di atas, kali ini, penulis ingin memaparkan topik tentang Nampak Utuh Tetapi Rapuh.

Pengertian Pernikahan/Perkawinan

Apa yang dimaksud dengan pernikahan yang juga disebut sebagai perkawinan itu? Dalam Ensiklopedia Indonesia (t.t.) perkataan perkawinan = nikah, sedangkan menurut Purwadarminta (1976) kawin = perjodohan laki-laki dan perempuan menjadi suami istri; nikah; perkawinan = pernikahan. Selain itu, Hornby (1957) menjelaskan bahwa "marriage the union of two persons as husband and wife". Ini berarti bahwa perkawinan adalah bersatunya dua orang sebagai suami-istri.

Sementara itu, Undang-undang Perkawinan, yang dikenal dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1974 telah menyebutkan bahwa:

"Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami dan istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa." (dalam Wantjik, 1976)

Ikatan lahir batin antara pria dan wanita dapat dijelaskan sebagai berikut: Ikatan lahir adalah ikatan yang nampak dan mengikat antara suami dan istri yang telah diatur sesuai dengan Peraturan atau Undang-undang Perkawinan. Kemudian, ikatan batin merupakan ikatan yang tidak nampak secara langsung karena ini merupakan ikatan psikologis. Ikatan ini terwujud tanpa adanya paksaan tetapi berdasarkan hubungan cinta kasih antara suami dan istri. Jika ikatan lahir dan batin ini tidak terwujud dalam perkawinan, maka hal ini dapat menimbulkan masalah yang berakibat pada perceraian dalam keluarga. Selain itu, hidup bersama tanpa ada ikatan perkawinan dikenal sebagai "kumpul kebo" (samen leven) yang seringkali juga dapat menimbulkan masalah.

Tujuan Perkawinan

Perkawinan merupakan salah satu aktivitas manusia. Aktivitas manusia biasanya terkait dengan tujuan termasuk juga perkawinan. Pada dasarnya, perkawinan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh suami dan istri. Oleh karena itu, dalam perkawinan mereka mempunyai tujuan yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal. Keluarga dikatakan bahagia apabila dalam keluarga itu tidak terjadi konflik terus menerus atau ketegangan-ketegangan yang dapat menimbulkan pertengkaran-pertengkaran, sehingga keluarga berjalan "smooth" tanpa goncangan-goncangan yang berarti (free from quarelling). Kebahagiaan itu bersifat subyektif dan relatif. Kebahagiaan subyektif artinya kebahagiaan yang dirasakan oleh seseorang belum tentu berlaku bagi orang lain pula, sedangkan kebahagiaan relatif artinya seseorang karena melakukan aktivitas tertentu yang pada suatu waktu dapat menimbulkan kebahagiaan tetapi di lain waktu mungkin tidak dapat menimbulkan kebahagiaan.

Keluarga kekal mempunyai arti bahwa setiap pasangan dalam keluarga perlu sekali membentuk ikatan perkawinan yang berlangsung seumur hidup dan selama-lamanya. Pasangan suami dan istri akan berpisah dan tidak kekal jika salah satu atau kedua belah pihak meninggal dunia. Dengan kata lain, pemutusan ikatan perkawinan atau perceraian itu tidak diperbolehkan kecuali karena kematian. Oleh karena itu, perceraian amat tidak disarankan dalam hubungan suami dan istri. Namun, perceraian hanyalah merupakan jalan yang terakhir, jika usaha-usaha yang lain memang tidak dapat memberikan jalan keluar yang terbaik.

Tujuan yang hendak dicapai oleh pasangan suami dan istri itu adakalanya berbeda satu sama lain. Tanpa adanya satu kesatuan tujuan di dalam keluarga yang harus dicapai bersama-sama, maka kemungkinan besar keluarga tersebut akan mengalami banyak hambatan yang dapat membuat keluarga tersebut kelihatan utuh dari luar tetapi rapuh di dalamnya. Perilaku yang nampak utuh tetapi rapuh ini dapat dilihat melalui gejala-gejala di antaranya, sering terjadi konflik dan stres, setiap saat terjadi pertentangan dan ketegangan, pertengkaran terus-menerus, berdiam diri dan tidak saling bertegur sapa, berjalan menurut kemauan sendiri-sendiri, acuh tak acuh terhadap persoalan yang dialami oleh pasangannya, mundur dari semua aktivitas gereja, pisah ranjang dan perselingkuhan. Situasi ini dapat memancing keretakan dan menimbulkan perceraian keluarga sehingga keluarga menjadi tidak utuh lagi. Jika terjadi perceraian maka yang menanggung akibatnya adalah anak karena ia akan mengalami trauma atau luka batin sepanjang hidupnya. Anak menjadi kehilangan perhatian dan kasih sayang yang utuh dari kedua orangtuanya, anak bisa mengalami hambatan dan masalah dalam perkembangan pribadi, sosial, emosi dan psikisnya. Selain itu, anak bisa mengalami penurunan dalam prestasi belajarnya.

Kebutuhan Perkawinan

Dalam suatu kesempatan, Maslow (1970) mengemukakan bahwa ada beberapa kebutuhan yang dalam diri manusia. Namun kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia sifatnya hirarkis atau bertahap yaitu suatu kebutuhan akan timbul jika kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi. Kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri manusia itu adalah:

1. Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kebutuhan jasmani yang diperlukan untuk mempertahankan eksistensinya sebagai makluk hidup, misalnya kebutuhan akan makan, minum, seksual dan menghirup udara yang segar.
2. Kebutuhan psikologis, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan rasa aman dan jauh dari ancaman, sosial dan cinta kasih, percaya diri dan harga diri serta aktualisasi.

Pada hakikatnya, kebutuhan fisiologis maupun psikologis tersebut menghendaki adanya pemenuhan. Karena segala aktivitas dan perilaku manusia akan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi atau dimengerti oleh manusia, maka situasi tersebut dapat menimbulkan berbagai macam masalah yang dapat mengganggu kehidupan fisologis dan psikologisnya dan membuatnya nampak utuh tetapi rapuh. Suatu contoh, jika kebutuhan seksual antara suami dan istri tidak dapat terpenuhi maka akibatnya mereka dapat mengalami hambatan dan masalah dalam membina kehidupan keluarga. Beberapa perilaku yang nampak dalam gejala-gejala yaitu kedua pihak atau salah satu pihak mulai kurang bersemangat dalam melakukan hubungan seksual, mereka mulai mencari pasangan yang lain yaitu WIL atau PIL atau bisa disebut selingkuh (backstreet) atau "kumpul kebo". Situasi ini diperparah jika kedua belah pihak selalu menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya dan tidak saling terbuka untuk membicarakannya. Contoh yang lain, ada suami dan istri tidak saling menghargai hasil kerja mereka sendiri. Perilaku ini nampak dari gejala-gejala seperti, saling menyalahkan, menyepelekan, mencemooh dan akhirnya mereka bertengkar. Tetapi, bisa juga mereka cenderung berdiam diri dan tidak saling membicarakan satu sama lain tentang apa yang menjadi penyebab masalah mereka. Sehingga dari luar tampak tidak ada masalah yang serius, tetapi bila dilihat lebih dekat ternyata banyak masalah dalam keluarga mereka. Dengan kata lain, dari luar nampak tenang, tetapi bila dilihat dari dalam bergejolak seperti gunung berapi yang hendak meletus karena lubang saluran untuk menyemprotkan lahar panas terlalu kecil, sehingga yang terjadi hanya gumpalan asap dan letupan-letupan yang suaranya bergelora dan bergemuruh.

Komunikasi dalam Perkawinan

Pria dan wanita yang mempunyai pribadi berbeda bila telah bersepakat menyatukan diri dalam perkawinan, maka sebaiknya mereka perlu terus berusaha untuk membangun suatu keluarga yang didambakan oleh kedua pihak. Dalam usaha untuk menjadi keluarga yang didambakan, maka mereka terus-menerus berusaha untuk saling melakukan penyesuaian diri, saling berkorban, saling mengerti, dan hal tersebut harus dihayati oleh suami dan istri secara baik.

Sehubungan dengan penjelasan di atas, maka peran komunikasi antara suami dan istri dalam keluarga adalah sangat penting. Mengapa peran komunikasi sangat penting? Karena komunikasi dapat berperan di antaranya: sebagai pencair kebekuan hubungan interaksi antara suami dan istri, meluruskan kesalahpahaman kedua pihak yang bertengkar karena perbedaan agama atau iman, mencegah timbulnya ketidakpuasan di antara keduanya, dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan masing- masing pasangan secara lebih terbuka. Komunikasi dalam keluarga senantiasa perlu terus dibina dan ditingkatkan termasuk mengkomunikasikan adanya perbedaan agama dan iman. Adanya perbedaan agama antara suami mungkin tidak jadi masalah apabila mereka dapat menyesuaian diri. Tetapi, masalah akan muncul dan berkembang ketika anak hadir dalam keluarga. Anak akan ikut ayah atau ibu dalam soal pemilihan agama atau iman? Oleh karena itu, komunikasi pun mempunyai peran yang semakin meningkat. Dengan kata lain, komunikasi mempunyai peran menyatukan hubungan interaksi antara orangtua dan anak. Jika orangtua kurang bijaksana dalam mengkomunikasikan diri mereka dengan anak, maka persoalan akan terus muncul silih berganti. Hal ini terjadi karena keluarga kurang dapat meningkatkan peran komunikasinya dengan meningkatkan hubungan interaksi yang lebih kondusif di antara orangtua dan anak. Dari luar hubungan interaksi dan komunikasi mereka nampak utuh tetapi yang sesungguhnya adalah rapuh. Beberapa perilaku yang dapat diidentifikasi melalui gejala- gejala di antaranya terjadi kebekuan hubungan interaksi antara suami, istri dan anak, suami dan istri sering salah paham dalam mendidik anak, kedua pihak hampir tidak pernah berbicara secara terbuka tentang ketidakpuasan mereka masing-masing, suami dan istri serta anak kurang ada keberanian untuk membicarakan kekuatan dan kelemahan mereka masing-masing secara lebih terbuka.

Suatu Tinjauan Psikologis Terhadap Keluarga

Setiap pria dan wanita yang ingin melangsungkan perkawinan perlu melakukan tinjauan dan pertimbangan secara psikologis agar pasangan tersebut dapat lebih terarah dalam mengkomunikasikan diri untuk mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan mereka dalam membentuk keluarga. Kedua pihak juga diharapkan dapat mengendalikan emosi dan lebih berpikir secara jernih dalam mengkomunikasikan diri untuk mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan mereka, sehingga mereka dapat menghadapi segala goncangan, rintangan, hambatan dan persoalan atau masalah yang timbul dan silih berganti dalam keluarga mereka. Akhirnya, pasangan akan menjadi lebih bahagia, kekal, utuh dan tidak rapuh. Beberapa tinjauan psikologis terhadap keluarga di antaranya dapat dinyatakan melalui aspek-aspek sebagai berikut:

1. Kematangan emosi dan pikiran
Kematangan emosi seseorang akan terkait erat dengan pikirannya. Jika seseorang telah matang dan dapat mengendalikan emosinya, maka orang tersebut dapat berpikir secara jernih, tenang dan lebih obyektif dalam menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupan keluarganya. Contohnya, jika seorang suami mengalami benturan dan ketegangan dengan istrinya, maka ia harus dapat mengendalikan kemarahannya dengan tetap berpikir positif dan jernih, tenang dan obyektif dalam mengemukakan pembelaan, tanpa membabi buta, sehingga ucapan-ucapannya pun tidak lepas kendali karena masih dalam pengendalian dirinya secara matang dan sebaliknya.
2. Toleransi
Suami dan istri perlu mengembangkan sikap saling toleransi terhadap pasangannya masing-masing. Jika salah satu pihak merasa kurang dapat melaksanakan komitmen yang sudah dibuat dengan alasan yang kuat, sebaiknya pihak lain tidak memaksakan kehendaknya, apalagi menekan atau mengancam, tetapi sebaliknya diperlukan sikap toleran terhadap kendala yang dihadapi oleh pasangannya dalam keluarga. Contohnya, jika istri merasa kurang "mood" melakukan hubungan seks karena kesehatannya agak terganggu, sebaiknya suami bersikap toleran terhadap perasaan istri. Demikian juga, seandainya istri melihat suaminya sibuk, maka ia berusaha untuk bersikap toleran terhadap kesibukkan suami.
3. Perhatian
Munculnya sikap saling perhatian antara suami dan istri karena hadirnya rasa cinta kasih yang menganggap bahwa pasangannya adalah yang terpenting dalam kehidupan keluarga mereka. Saling perhatian yang terjalin di antara suami-istri akan sangat membantu mereka untuk berkembang dan menjadikan seseorang mempunyai daya tarik tersendiri. Contoh, pada waktu suami berangkat ke kantor, istri mempersiapkan keperluan suami baik berupa perlengkapan pakaian maupun sarapan pagi. Sebaliknya, jika istri membutuhkan pergi berbelanja ke pasar atau mall, maka suami seharusnya bersedia untuk mengantar dan mendampinginya.
4. Pengertian
Menciptakan hubungan saling pengertian di antara suami dan istri, dapat menjadi salah satu pijakan untuk memahami kekuatan dan kelemahan pasangan masing-masing. Contohnya, jika suami menghendaki istrinya menjadi pengelola keuangan rumah tangga, maka istri perlu mengatur dengan cermat agar tidak timbul masalah di kemudian hari dan sebaliknya. Jika istri mempunyai kebiasaan mengatur kebersihan rumah agar selalu tampak rapi, maka suami pun perlu mengimbanginya. Demikian juga sebaliknya, jika suami mempunyai kebiasaan tidur sambil mendengkur, maka istri perlu memahaminya agar ia dapat menyesuaikan dirinya dan sebaliknya.
5. Penerimaan
Sikap menerima terhadap kekurangan sangat perlu, supaya tidak menimbulkan kekesalan. Disamping itu, kekecewaan yang disebabkan kegagalan dan tidak tercapainya harapan dapat merusak suasana rumah tangga jika tidak diterima dengan lapang dada. Contoh, seorang suami yang sudah berusaha keras untuk menopang kehidupan selalu bekerja keras. Namun, usaha kerja keras suami seringkali tidak membuahkan hasil yang nyata untuk menopang kehidupan keluarga. Dalam waktu yang bersamaan jika istrinya terus menerus mengutarakan kekecewaan kepada suaminya, maka lambat laun suaminya menjadi jengkel dan kesal yang akhirnya dapat merusak hubungan kedua belah pihak dalam keluarga. Tetapi, jika istri dapat menerima semua kegagalan yang dihadapi suaminya, maka suaminya pun akan merasa senang karena istrinya bisa memahami kegagalannya, sehingga kedua pihak dapat membangun rumah tangga yang lebih bahagia dan kekal.
6. Kepercayaan
Suami dan istri yang saling percaya tanpa menaruh kecurigaan akan membantu memperlancar tercapainya tujuan komunikasi. Pernyataan, pendapat, atau komitmen masing-masing pasangan yang secara meyakinkan dapat dipercaya dan diandalkan, dapat membuat kedua pihak lebih tenang dalam menjalankan aktivitas mereka masing- masing untuk lebih solid dalam membangun rumah tangga. Contohnya, jika kedua pasangan tidak menaruh kepercayaan dan terus menerus curiga satu sama lain, maka akan menghambat tujuan komunikasi yang diharapkan. Akhirnya, dapat menjerumuskan suami dan istri masuk dalam jurang yang semakin tidak nyaman, jauh dari kemesraan, dan komunikasi menjadi terputus karena kedua pihak ingin memuaskan keinginan mereka sendiri.

Kesimpulan

Dalam usaha mencapai keluarga yang bahagia, kekal, utuh dan tidak rapuh, maka pasangan diharapkan mempunyai tujuan yang jelas dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan serta menciptakan komunikasi yang kondusif di antara suami dan istri. Tinjauan psikologis dan pertimbangan kematangan emosi dan pikiran, saling toleransi, saling perhatian, saling mengerti, saling menerima, dan saling meningkatkan kepercayaan antara suami-istri dan anak adalah penting dalam kehidupan keluarga terutama dalam mengatasi hambatan dan masalah yang muncul.

Categories

Blog Archive

Sembako Hari ini

Sembako hari ini
Beras 5.500
Telur ayam ras 13.500
Minyak goreng sawit 12.000
Gula pasir 6.600
Tepung terigu 7.700
Cabe merah keriting 20.000
Cabe merah biasa 18.500
Bawang merah 16.500
SKM cap bendera 7.800
Daging sapi 55.500
Kacang tanah 12.500

 

Sumber: Poskota

Blog sahabat





Pages

About Me

Foto saya
Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa

Pengikut

Sample Text

IP

Unordered List

Popular Posts

Recent Posts



Website Hit Counter
Free Hit Counters

Text Widget