Selasa, 20 Mei 2008

Kebangkitan nasional, Indonesia "bisa"?

100 Tahun kebangkitanan nasional yang secara luar biasa di peringati di hampir seluruh televisi nasional yang bertema "indonesia Bisa" yang di galangkan oleh Presiden republik indonesia pada Acara tersebut. Kita bangsa indonesia selalu mempunyai impian untuk bangkit di seluruh sektor kehidupan berbangsa dan bernegara, sebuah pertanyaan nakal dari saya yang tidak berilmu indonesia bisa apa ya?, Maaf dalam hal ini bukan suatu penghinaan terhadap Nation/Bangsa ini, secara jujur masyarakat ini memang bisa bangkit jika Pemimpinya bersatu dengan rakyat menuju kesejahteraan. bukan Pemimpin yang "bisa" mengakali rakyatnya terus.

Dari hal sepele saja, Ejaan nama negara ini adalah INDONESIA, tapi bagaimana "bisa" banyak kalangan yang mengejamenjadi ENDONESIA, ya sesuai selogan, bahwa Indonesia "bisa" salah dalam mengeja Namanya sendiri dari Indonesia jadi Endonesia. Kok Bisa ya?

Coba deh perhatikan keadaan foto Bapak presiden yang terhormat saat baru menjabat dan Keadaan saat ini, kalau saya tidak salah lihat Foto bapak presiden bisa menjadi lebih gemuk, orang bisa lebih Gemuk karena Makmur atau sejahtera bukan?, Atau Coba perhatikan Para Pejabat, Pejabat dari kalangan birokrasi atau Pejabat dari Politisi, semua rata-rata berperut Buncit. mengapa mereka bisa kelihat gemuk karena mereka bisa sejahtera. Apakah keadaan fisik dan kesejahteraan pejabat tersebut sama dengan kondisi keadaan rakyat. jawaban yang pasti tentu tidak. kalau rakyat itu Indonesia "Bisa" membuat rakyat miskinya sengsara, tidak percaya, coba lihat korban busung lapar, kurang gizi yang ada. sebuah ironi dimana Rakyat gendut karena Busung lapar, sedangkan Pejabat gendut kena penyakit "Nafsu Lapar". Jadi Indonesia Bisa Membuat Pejabat menjadi gendut dan Rakyat Gizi buruk atau Busung Lapar Karena tidak ada Makanan.

Momentum kebangkitan Nasional biasanya dikaitkan dengan berdirinya budi utomo, yang tidak terlepas dari pendidikan, sesuai dengan tema yang di glontorkan oleh Presiden SBY, bahwa inonesia Bisa, kok bisa sih tidak melaksanakan amanat UUD1945? maksudnya apa, dalam pasal 31 ayat (4) UUD menentukan bahwa pendidikan diprioritaskan untuk memperoleh anggaran sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN. Tapi hal itu tidak terlaksanakan dengan baik dan benar. Masalah pendidikan 20%? bagaimana mungkin, Wong sekolah-sekolah pada rubuh belum dibetulin, Guru-guru honorer yang bergaji di bawah Rp.500.000/bulan masih banyak, Dan Universitas Negeri Dirubah menjadi BHMN yang Notabene harus membiayai anggaran pendidikan sendiri, yang berdampak kepada Mahalnya biaya Pendidikan di negeri kaya ini. Dari beberapa hal yang saya sebutkan jadi Indonesia "Bisa" membuat rakyatnya bodoh. kenapa bagaimana mungkin seorang dari rakyat miskin untuk mengenyam pendidikan, karena biaya pendidikan setinggi langit. Deskriminasi telah terjadi hanya orang yang ber-uang yang bisa mengenyam pendidikan, dan hal ini bisa membuat para orang tua berlomba korupsi untuk membiayai pendidikan anaknya. Lalu bukankah ada sekolah gratis? coba lihat lah berapa sekolah yang 100% gratis, jawabnya kurang dari 4% dari sekolah yang ada. Jadi Indonesia "Bisa" membuat rakyatnya Bodoh.

lalu masalah kesehatan, Indonesia Bisa Bangkit kalau rakyatnya sehat, Bagaimana "bisa" rakyat indonesia sehat, biaya berobat sangat lah tinggi, suatu uraian di media massa sebutlah di daerah bekasi puskesmas gratis, dan yang berobat dari luar daerah bekasi, tapi pembuat keputusan di daerah tersebut menulis yang gratis hanya dari wilayahnya tersbut, padahal kan kita satu negara kok"bisa" akan membuat kebijakan seperti itu. Rakyat miskin hanya mendapat pelayanan kesehatan seadanya. Kalau rakyat kecelekaan, atau sakit dan masuk rumah sakit, yang juga katanya rumah sakit pemerintah yang pertama ditanyakan apa? siapa keluarganya, Siap memBayar uang muka perawatan. Jadi Indonesia bisa membuat rakyatnya tidak bisa mendapat penanganan kesehatan yang baik. Coba bandingkan dengan para pejabat mereka dengan bebas bisa menggunakan keuangan negara untuk berobat kerumah sakit dengan kelas VIP atau bahkan keluar Negeri, oleh karena itu kesehatan mereka terjamin. Jadi Indonesia "Bisa" membuat pejabat sehat dan Indonesia "bisa" membuat rayatnya tetap sakit, atau bahkan memilih mengakhiri hidupnya.

Dalam meningkatkan Kebangkitan Indonesia butuh Lapangan Pekerjaan, tetapi kita banyak lihat dan saksikan hampir di setiap kantor saat ini pekerja mereka "outsourcing" dan "kontrak" yang notabene siap di buang setiap saat. jadi Indonesia bisa membuat pengangguran yang besar dengan sistem ini. Bisakah kita bangkit jika tidak ada lapangan pekerjaan?

Atau kita lihat dari segi Hukum? Indonesia Bisa bangkit jika ada nya kesamaan status di depan hukum, kejadiannya apa? banyak penegak hukum kita yang teryada harus dihukum, Adanya kesamaan hukum untuk warga negara hanya sebuah mimpi bagi indonesia, Seorang buruh pabrik yang Nyolong sendal jepit di hukum dengan berat, lalu pejabat bagimana? jawaban yang sederhana "banyak pejabat yang kebal hukum di indonesia. Peraturan hanya berlaku bagi rakyat, tapi tidak untuk aparat birokrasi. Satu hal yang baru saja terjadi dimana peraturan tentang lalu lintas adalah Jalan Toll hanya untuk Kendaraan Roda 4 atau lebih, Kok bisa Motor-motor Gede bisa lewat jalan toll. mungkin motor tersebut di kasih roda tambahan seperti Roda sepeda, jadi Motor Beroda 4 seperti sepeda roda 4 anak-nak kali ya.... indonesia "bisa" menghukum rakyat dengan benar, tetapi indonesia juga "bisa" memberi kekebalan hukum kepada para pejabatnya.

Dari segi olahraga, apakah olahraga indonesia bisa bangkit? kita tengok olah raga Sepakbola kita yang tidak bisa bangkit di laga dunia... bagaimana bisa Olah Raga kita di pimpin oleh seorang pimpinan yang terpidana. Jadi Indonesia "Bisa" Membuat terpidana tetap memimpin suatu cabang olahraga. jadi bisakah Olahraga indonesia bangkit.

Atau Penyedian Fasilitas & layanan Umum, Untuk bisa bangkit indonesia membutuhkan Fasilitas Umum terutama jalan raya, sampai saat ini jalan di Indonesia sudah banyak yang berlobang, dan jalan tersebut sudah banyak memakan korban, termaksud Seorang Mantan pejabat dalam acara memeriahkan acara kebangkitan nasional, Bagaimana bisa Bangkit kalau jalanya saja berlobang? Lalu untuk mendapat pelayanan Umum yang harus nya dibiyayakan dari uang rakyat kenapa Bisa rakyat harus membayar. Contoh Kepolisian Negara Yang Notabene adalah Pengayom Masyarakat, tetapi bukan rahasia umum bila berurusan dengan Polisi akan Membutuhkan Biaya yang besar, beberapa perusahan yang pernah saya bekerja didalamnya memilih memetieskan kasusnya dibanding meneruskan Perkara yang dialaminya karena biaya upeti yang besar untuk menuntaskan kasus yang dialaminya. Jadi Bisakah kita bangkit di tengah minimnya Fasilitas Dan Layanan Umum. atau Kita melihat rumah-rumah besar dari pejabat, coba bandingkan dengan rakyat yang tinggal di kolong jembatan, atau rakyat yang mengontrak karena tidak mampu membeli rumah, karena gaji UMR? Bisakah kita bankit jika rakyat indonesia harus tetap tidak sejahtera?

Untuk bangkit pun kita membutuhkan rasa nasionalisme yang tinggi, lalu bagaimana keadaan nasionalisme kita saat ini?, sungguh menyedihkan kalangan generasi kita lebih senang menghujat mencaci bangsa sendiri, atau memanfaatkan bangsa untuk kepentingan sendiri. dan untuk generasi muda tidak peduli dengan nasionalisme, karena mereka di jejali budaya yang merusak berupa Pornografi, Narkoba, Dan pola hidup konsuntif. Salama ini Nasionalisme hanya sebatas selogan dan tidak ada tindakan nyata, walau hanya

Atau kasus terakhir yang menghebohkan tentang Kenaikan BBM, Untuk bangkit kita membutuhan Energy, lalu penaikan harga dan Pembatasan Jumlah Pembelian BBM, Lalu bagaimana bisa Indonesia bangkit ditengah kurangnya Subsidi kepada rakyat? bahkan dalam sebuah media saya pernah membaca negara tetangga kita "Malaysia" dalam menghadapi masalah harga minyak dunia malah Meningkatkan subsidi untuk rakyat. Jadi Bisakah Indonesia bangkit ditengah Pencabutan Subsidi dan Pembatasan Pembelian BBM?, Lalu bagaimana dengan Kendaraan dinas anggota Birokrasi yang mendapat Bensin yang tidak terbatas? sebuah pemiskinan sistematis tengah dibuat oleh pemerintah, dengan hanya memberi Rp 100.000 untuk rakyak, Pak Untuk apa Rp.100.000, untuk makan seminggu dengan anggota keluarga saja sudah habis. Jadi Bagaimana indonesia bisa bangkit jika rakyatnya tetap Miskis. dan Kesenjangan bisa kita lihat dengan Fasilitas yang dinikmati dari para Elite.

Tulisan Ini bukan untuk memojokan Pemerintah, tulisan ini hanya memaparkan ketidak adilan yang terjadi pada Masyarakat/Rakyat indonesia ditengah Seruan kebangkitan Nasional Bangsa ini, bangsa ini terdiri dari 200 jt penduduk, tapi hanya beberapa persen yang bisa menikmati kesejahteraan, pendidikan,kesehatan,Layanan Publik, dengan layak, Pada tanggal 2 Juli 2007 pemerintah Indonesia melalui Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi mengumumkan jumlah penduduk miskin 37,17 juta orang, dan pasti akan bertambah dengan kenaikan BBm dan minimnya Pelayanan Publik. Lalu Apakah Indonesia Bisa untuk bangkit? Saya sebagai rakyat indonesia selalu berharap yang terbaik untuk indonesia. Semoga Indonesia Bisa Benar-benar bangkit, bukan hanya slogan yang nyaring diteriakan di mulut saja. Semoga tidak Indonesia Bisa mensejahterakan Seluruh Rakyat.. tidak hanya Pejabat saja...


Erwin Arianto


Minggu, 18 Mei 2008

Liburan kemarin sempat ada acara perkumpulan keluarga besar saya, banyak saudara yang berusia kanak-kanak, tapi yang anehnya para kanak-kanak ini terlihat lebih dewasa dari umurnya, itu bisa dilihat dari nyanyian-nyanyian yang di lantunkan berupa lagu-lagu cinta, memang ironis saat ini lagu-anak di televisi hampir dikatakan tidak ada. dan tayangan yang bermutu untuk kita dan anak-anak sangatlah jarang.

Seperti kita ketahui bahwa kita (OranG dewasa & Anak-anak) senang sekali menonton TV. Kita tidak segan-segan untuk duduk di depan kotak ajaib tersebut selama berjam-jam. Sampai saat ini kita tahu bahwa sebagian besar tayangan Televisi berisi tentang kekerasan, perebutan harta, unsur-unsur yang meyentuh sisi pornografi dan pornoaksi, tayangan mistis, budaya hedonis, dll.

Media menjadi ubiquitous, ada dimana-mana, dan kehadirannya sulit untuk dihindari atau ditolak. Ia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tekstur dan rutinitas kehidupan sehari-hari kita. Televisi khususnya, menyediakan sumber daya simbolik yang memberi kita referensi-referensi untuk bersikap dan bertingkah laku. Tak heran jika media massa dianggap telah menggeser fungsi institusi sosial tradisional seperti keluarga, gereja, sekolah atau pun pesantren.

Hasil Riset dari 67 peneliti dari 18 perguruan tinggi indonesia membuktikan ditemukan dampak negatif dari Televisi yang belakangan ini sangat intens peranya dalam kehidupan masyarakat indonesia, tidak terlepas diri saya sendiri. hasil riset tersebut menunjukan bahwa sinetron televisi yang merupakan sumber penghasilan terbesar bagi industri televisi dengan mengutamakan rating daripada isi dari cerita yang ada.

para peneliti tersebut memberi tahu sebagai berikut 57% adegan sinetron atau film remaja/dewasa adalah adegan seks, 2% adalah adegan telanjang, 10% kata cabul, kata-kata kasar, umpatan yang seharusnya tidak diperbolehkan, karena merusak mental anak bangsa, 18% adalah ciuman, 12% perkosaan, dan 1 % seks menyimpang. sementara adegan yang sesuai moralitas (menolong teman, menghotmati orang tua) tidak lebih dari 14%

Adegan petualangan, kekerasan, intrik, isu, Gosip dijejalkan hampir setiap harinya tak ubah sebagai candu yang dibuaikan untuk kita semua. Dampak langsung dari tayangan televisi adalah pengimplementasi gaya hidup yang tertuang dalam adegan TV/Film berupa seks bebas yang beredar di kalangan remaja, Obral Aurat Tubuh, Pornografi/Porno aksi. premanisme, Tawuran Adu Domba dan hal-hal tersbu dikemas dengan apk dan ditungkan dalam bentuk senetron & Film yang ada.

pada saat yang sama merujuk dari larisnya Film Ayat-ayat cinta di bioskop, memang hal ini satu sisi adalah kebangaan terhadap baiknya perfilman nasional, tapi karena banyak yang merujuk dari film tersebut, banyak film yang menyugguhkan jalan cerita yang sama, dan hal ini ada dampak negatifnya berupa Pelegalan Poligami. yang sebenernya islam membolehkan tetapi dengan syarat yang sangat ketat.

Dalam film juga hampir sebagian besar film indonesia menampilkan kemewahan,dan mimpi-mimpi yang sangat tinggi dan tidak terjangkau oleh sebagaian besar warga indonesia, yang ajaibnya yang menonton TV di indonesia adalah golongan menengah kebawah dimana kehidupan mereka tidak seperti yang diceritakan dalam Tv,Film atau Sinetron. Dampak dari budaya kemewahan ini dapat kita lihat dari Korupsi yang meraja lela, banyaknya kaum pelajar/mahasiswa yang menjual diri mereka untuk menggapai kewahan seperti yang dimimpikan dalam Tv/Sinetron/Film tersebut.

Berbagai acara yang menayangkan tentang pergaulan bebas remaja di kota besar yang sarat akan dunia gemerlap (dugem). Seperti tayangan remaja dalam mengonsumsi obat-obatan terlarang, cara berpakaian yang terlalu minim alias kurang bahan / sexy, goyang-goyangan yang sensual para penyanyi dangdut, kisah percintaan remaja hingga menimbulkan seks bebas, ucapan-ucapan kasar dengan memaki-maki atau menghina dan sebagainya. Inilah yang seringkali menjadi contoh tidak baik yang sering mempengaruhi remaja-remaja yang berada di kota maupun di daerah untuk mengikuti perilaku tersebut.

Media diyakini telah menggeser tugas guru, agamawan maupun orang tua sebagai educator, menyediakan role-model bagi anak-anak dan remaja, dan menjadi sumber acuan untuk mendefinisikan mana yang baik dan mana yang buruk. Dalam hal ini, media telah menjadi semacam contemporary civil religion (Robert N. Bellah 1967) atau agama sipil kontemporer, yang melibatkan bentuk-bentuk pemujaan baru lewat ritual-ritual menonton dan mengkonsumsi media. Persoalannya, bukan rahasia lagi bahwa realitas yang dibawa oleh media adalah realitas yang berselimut kepentingan kapitalis industrial yang tidak lain berujung pada akumulasi profit semata.

Kehadiran para agamawan karenanya tak lebih dari sekedar gincu saja, agar kesan dakwah tetap terasa. Jika agamawan hanya ikut-ikutan terjebak dalam selebritisasi dan komersialisasi agama di layar kaca, tugas untuk mencerahkan masyarakat pun akhirnya jadi terabaikan.

sungguh ironis media hanya menampilkan sisi hiburan saja dan media kurang menerapkan fungsi edukkasi, peningkat Nasionalisme, peningkat kehidupan beragama yang baik, hal ini tidak terlepas dari peran produser-produser film/Acara televisi dapat kita lihat adalah orang asing, sebut saja keluarga PUnjaabi yang terkenal dengan raja sinetron. karena latar belakang meraka dari india, maka Film kita tidak mengakar budaya hanya mengikuti budaya luar yang tidak sesuai budaya amerika dengan holiwoodsnya,budaya India Bollywoodsnya.

Budaya media, dalam hal ini, bekerja secara hegemonik dan ideologis untuk mendukung kepentingan para pemilik media. Prinsip yang penting laku dan mendatangkan untung, menjadikan tayangan media tak lebih dari bujuk rayu kosong yang dikemas dengan citra-citra yang penuh warna. Media makin asyik mengejar kepentingan ekonominya dan cenderung mengesampingkan tanggung jawab sosialnya untuk mendidik dan mencerahkan syarakat. Menjamurnya bisnis media di Indonesia, termasuk televisi, pasca jatuhnya rejim Orde Baru, ternyata tidak berkorelasi positif dengan beragamnya tayangan yang bisa dipilih dan dinikmati oleh masyarakat.

Situasi ini sebetulnya bisa berubah jika negara mampu melakukan intervensi dan menjalankan fungsi moderasinya pada pasar media. Sayangnya, berkelindannya kepentingan- kepentingan ekonomi dan politik dalam industri media serta fenomena tawar menawar politik membuat pemerintah tidak mampu menerapkan regulasi yang tegas dan cenderung ambigu untuk menertibkan carut marutnya realitas pertelevisian kita, baik dari sisi industri maupun isi media. Produk perundang-undangan yang sudah ada seperti UU Penyiaran/2002 maupun kehadiran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) seolah tak kuasa dan tak punya gigi untuk menghadapi rejim televisi. Ambiguitas pemerintah untuk mengintervensi dan menertibkan pasar media pada akhirnya berdampak pada menjamurnya tayangan-tayangan televisi yang disinyalir oleh banyak pihak sebagai pemicu rusaknya moral masyarakat.

Pada akhirnya kita sebagai penonton di tuntut untuk lebih kritis memilih tayangan TV yang akan di tonton . Dengan begitu, kita bisa menjadi konsumen yang bijak. TV dapat kita posisikan sebagai "alat bantu" meningkatkan kualitas hidup, bukannya malah membuat kita membiasakan budya berpikir instan, serba mudah, dan hanya jadi "pembantu" yang mendongkrak rating untuk para pengiklan dan stasiun TV. Komplain masyarakat melalui surat / tertulis kepada KPI terhadap tayangan yang bermasalah di TV, mengirimkan surat pembaca di media cetak, seruan-seruan lewat milist-milist, bahkan mengajukan komplain/somasi langsung ke TV yang bersangkutan bisa menjadi pilihan untuk menyuarakan hak publik terhadap kualitas tayangan TV Kita.kolaborasi sinergis antara elemen masyarakat sejatinya sangat dibutuhkan saat ini untuk merubah tayangan Televisi/sinetron/Film yang merubah budaya bangsa kearah yang lebih buruk.. Karena saat ini Tayangan TV/Sinetron adalah salah satu kompunen perusak Ahlak bangsa.. mari kita jaga diri kita dari tayangan yang buruk...

Ditunggu tayangan Televisi yang mengajarkan moral kebaikan, nasionalisme, Dan realistis kehidupan. Keritik, saran, tanggapan dari tulisan ini dapat dikirim langsung pada erwinarianto@gmail.com

Depok 16 May 2008
Erwin Arianto


Rabu, 14 Mei 2008

Budi Utomo adalah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.

Saat ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.


Latar Belakang

Budi Utomo lahir dari pertemuan-pertemuan dan diskusi yang sering dilakukan di perpustakaan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen oleh beberapa mahasiswa, antara lain Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Mereka memikirkan nasib bangsa yang sangat buruk dan selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain (Belanda), serta bagaimana cara memperbaiki keadaan yang amat buruk dan tidak adil itu. Para pejabat pangreh praja (sekarang pamong praja) kebanyakan hanya memikirkan kepentingan sendiri dan jabatan. Dalam praktik mereka pun tampak menindas rakyat dan bangsa sendiri, misalnya dengan menarik pajak sebanyak-banyaknya untuk menyenangkan hati atasan dan para penguasa Belanda.

Para pemuda mahasiswa itu juga menyadari bahwa orang-orang lain mendirikan perkumpulan hanya untuk golongan sendiri dan tidak mau mengajak, bahkan tidak menerima, orang Jawa sesama penduduk Pulau Jawa untuk menjadi anggota perkumpulan yang eksklusif, seperti Tiong Hoa Hwee Koan untuk orang Tionghoa dan Indische Bond untuk orang Indo-Belanda. Pemerintah Hindia Belanda jelas juga tidak bisa diharapkan mau menolong dan memperbaiki nasib rakyat kecil kaum pribumi, bahkan sebaliknya, merekalah yang selama ini menyengsarakan kaum pribumi dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang sangat merugikan rakyat kecil.

Para pemuda itu akhirnya berkesimpulan bahwa merekalah yang harus mengambil prakarsa menolong rakyatnya sendiri. Pada waktu itulah muncul gagasan Soetomo untuk mendirikan sebuah perkumpulan yang akan mempersatukan semua orang Jawa, Sunda, dan Madura yang diharapkan bisa dan bersedia memikirkan serta memperbaiki nasib bangsanya. Perkumpulan ini tidak bersifat eksklusif tetapi terbuka untuk siapa saja tanpa melihat kedudukan, kekayaan, atau pendidikannya.

Pada awalnya, para pemuda itu berjuang untuk penduduk yang tinggal di Pulau Jawa dan Madura, yang untuk mudahnya disebut saja suku bangsa Jawa. Mereka mengakui bahwa mereka belum mengetahui nasib, aspirasi, dan keinginan suku-suku bangsa lain di luar Pulau Jawa, terutama Sumatera, Manado, dan Ambon. Apa yang diketahui adalah bahwa Belanda menguasai suatu wilayah yang disebut Hindia (Timur) Belanda (Nederlandsch Oost-Indie), tetapi sejarah penjajahan dan nasib suku-suku bangsa yang ada di wilayah itu bermacam-macam, begitu pula kebudayaannya. Dengan demikian, sekali lagi pada awalnya Budi Utomo memang memusatkan perhatiannya pada penduduk yang mendiami Pulau Jawa dan Madura saja karena, menurut anggapan para pemuda itu, penduduk Pulau Jawa dan Madura terikat oleh kebudayaan yang sama.

Sekalipun para pemuda itu merasa tidak tahu banyak tentang nasib, keadaan, sejarah, dan aspirasi suku-suku bangsa di luar Pulau Jawa dan Madura, mereka tahu bahwa saat itu orang Manado mendapat gaji lebih banyak dan diperlakukan lebih baik daripada orang Jawa. Padahal, dari sisi pendidikan, keduanya berjenjang sama. Itulah sebabnya pemuda Soetomo dan kawan-kawan tidak mengajak pemuda-pemuda di luar Jawa untuk bekerja sama, hanya karena khawatir untuk ditolak.

Budi Utomo

Pada hari Minggu, 20 Mei 1908, pada pukul sembilan pagi, bertempat di salah satu ruang belajar STOVIA, Soetomo menjelaskan gagasannya. Dia menyatakan bahwa hari depan bangsa dan Tanah Air ada di tangan mereka. Maka lahirlah Boedi Oetomo. Namun, para pemuda juga menyadari bahwa tugas mereka sebagai mahasiswa kedokteran masih banyak, di samping harus berorganisasi. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa "kaum tua"-lah yang harus memimpin Budi Utomo, sedangkan para pemuda sendiri akan menjadi motor yang akan menggerakkan organisasi itu.

Sepuluh tahun pertama Budi Utomo mengalami beberapa kali pergantian pemimpin organisasi. Kebanyakan memang para pemimpin berasal kalangan "priayi" atau para bangsawan dari kalangan keraton, seperti Raden Adipati Tirtokoesoemo, bekas Bupati Karanganyar (presiden pertama Budi Utomo), dan Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.

Perkembangan

Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo. Saat itu, Douwes Dekker, seorang Indo-Belanda yang sangat properjuangan bangsa Indonesia, dengan terus terang mewujudkan kata "politik" ke dalam tindakan yang nyata. Berkat pengaruhnyalah pengertian mengenai "tanah air Indonesia" makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang Jawa. Maka muncullah Indische Partij yang sudah lama dipersiapkan oleh Douwes Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat politik dan terbuka bagi semua orang Indonesia tanpa terkecuali. Baginya "tanah air" (Indonesia) adalah di atas segala-galanya.

Pada masa itu pula muncul Sarekat Islam, yang pada awalnya dimaksudkan sebagai suatu perhimpunan bagi para pedagang besar maupun kecil di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam, untuk saling memberi bantuan dan dukungan. Tidak berapa lama, nama itu diubah oleh, antara lain, Tjokroaminoto, menjadi Sarekat Islam, yang bertujuan untuk mempersatukan semua orang Indonesia yang hidupnya tertindas oleh penjajahan. Sudah pasti keberadaan perkumpulan ini ditakuti orang Belanda. Munculnya gerakan yang bersifat politik semacam itu rupanya yang menyebabkan Budi Utomo agak terdesak ke belakang. Kepemimpinan perjuangan orang Indonesia diambil alih oleh Sarekat Islam dan Indische Partij karena dalam arena politik Budi Utomo memang belum berpengalaman.

Karena gerakan politik perkumpulan-perkumpulan tersebut, makna nasionalisme makin dimengerti oleh kalangan luas. Ada beberapa kasus yang memperkuat makna tersebut. Ketika Pemerintah Hindia Belanda hendak merayakan ulang tahun kemerdekaan negerinya, dengan menggunakan uang orang Indonesia sebagai bantuan kepada pemerintah yang dipungut melalui penjabat pangreh praja pribumi, misalnya, rakyat menjadi sangat marah.

Kemarahan itu mendorong Soewardi Suryaningrat (yang kemudian bernama Ki Hadjar Dewantara) untuk menulis sebuah artikel "Als ik Nederlander was" (Seandainya Saya Seorang Belanda), yang dimaksudkan sebagai suatu sindiran yang sangat pedas terhadap pihak Belanda. Tulisan itu pula yang menjebloskan dirinya bersama dua teman dan pembelanya, yaitu Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo ke penjara oleh Pemerintah Hindia Belanda (lihat: Boemi Poetera). Namun, sejak itu Budi Utomo tampil sebagai motor politik di dalam pergerakan orang-orang pribumi.

Agak berbeda dengan Goenawan Mangoenkoesoemo yang lebih mengutamakan kebudayaan dari pendidikan, Soewardi menyatakan bahwa Budi Utomo adalah manifestasi dari perjuangan nasionalisme. Menurut Soewardi, orang-orang Indonesia mengajarkan kepada bangsanya bahwa "nasionalisme Indonesia" tidaklah bersifat kultural, tetapi murni bersifat politik. Dengan demikian, nasionalisme terdapat pada orang Sumatera maupun Jawa, Makassar maupun Ambon.

Pendapat tersebut bertentangan dengan beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Budi Utomo hanya mengenal nasionalisme Jawa sebagai alat untuk mempersatukan orang Jawa dengan menolak suku bangsa lain. Demikian pula Sarekat Islam juga tidak mengenal pengertian nasionalisme, tetapi hanya mempersyaratkan agama Islam agar seseorang bisa menjadi anggota.

Namun, Soewardi tetap mengatakan bahwa pada hakikatnya akan segera tampak bahwa dalam perhimpunan Budi Utomo maupun Sarekat Islam, nasionalisme "Indonesia" ada dan merupakan unsur yang paling penting.

dikutip dari berbagai sumber

Sumber: http://indonesiakemarin.blogspot.com/2007/05/kebangkitan-nasional-20-mei-1908.html


Selasa, 13 Mei 2008

Assalamualaikum Wr.Wb

Mengamati Situasi Yang berkembang Saat ini mengarah ke keadaan yang kurang nyaman untuk rekan-rekan semua, Dengan Ini saya Erwin Arianto, Menyatakan Permohonan Maaf Yang Sebesar-besarnya Kepada Pihak yang Merasa Dirugikan Karena kesalahan dan Kekhilafan saya. Dan saya tidak bermaksud melakukan pengulangan Hal-hal yang telah Terjadi.

Sebagai mahluk Tuhan yang lemah dan kurang berilmu, Saya Menyadari saya bukan mahluk yang luput dari salah dan dosa, Maka kiranya seluruh pihak yang merasa tidak berkenan dapat memaafkan kesalahan saya baik yang disengaja atau pun tidak disengaja.

Atas Perhatian Dan kerjasama dari semua rekan Saya Ucapkan terimakasih. Dan bila masih ada rekan yang masih kurang berkenan dan berkeinginan untuk melakukan klarifikasi dengan yang terjadi dapat mengirim email ke Erwinarianto@gmail.com

Salam hormat
Erwin Arianto



Assalamualaikum Wr.Wb

Mengamati Situasi Yang berkembang Saat ini mengarah ke keadaan yang kurang nyaman untuk rekan-rekan semua, Dengan Ini saya Erwin Arianto, Menyatakan Permohonan Maaf Yang Sebesar-besarnya Kepada Pihak yang Merasa Dirugikan Karena kesalahan dan Kekhilafan saya. Dan saya tidak bermaksud melakukan pengulangan Hal-hal yang telah Terjadi.

Sebagai mahluk Tuhan yang lemah dan kurang berilmu, Saya Menyadari saya bukan mahluk yang luput dari salah dan dosa, Maka kiranya seluruh pihak yang merasa tidak berkenan dapat memaafkan kesalahan saya baik yang disengaja atau pun tidak disengaja.

Atas Perhatian Dan kerjasama dari semua rekan Saya Ucapkan terimakasih. Dan bila masih ada rekan yang masih kurang berkenan dan berkeinginan untuk melakukan klarifikasi dengan yang terjadi dapat mengirim email ke Erwinarianto@gmail.com

Salam hormat
Erwin Arianto



Rabu, 07 Mei 2008

Pemerintah, BBM, Rakyat Dan Kriminalitas

Pagi ini di lingkungan tempat saya bekerja ramai membicarakan rencana kenaikan BBM sebesar 30% pada juni nanti. Pejabat Pemerintah (Legislatif, Eksetutif, Legislatif) adalah pihak yang berwenang untuk menaikan BBM, karena sebagai pihak yang diberi amanat oleh rakyat dalam Mengelola negara ini,Tujuan Penjalanan Roda Pemerintahan Berawal Dengan Menarik Pajak dari berbagai bidang untuk Dipakai mensejahterakan rakyat.

Pada Wikipedia BBM adalah Bahan bakar minyak jenis bahan bakar. Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di Indonesia, di antaranya adalah: Minyak tanah rumah tangga,Minyak tanah industri, Pertamax,Pertamax plus,Premium,Solar transportasi,Solar industri,Minyak diesel,Minyak bakar

Siapa rakyat miskit itu? artikel surat kabar Harian Kompas (19/03/2005) yang ditulis oleh Irwanto menyebutkan tiga kategori rakyat miskin adalah mereka yang terdefinisikan marginal secara sosial, politik dan ekonomi, dan wilayah/antropologis. Kategori kemiskinan juga dapat dilihat dari pendapatan ekuivalen perkapita, kematian bayi dan ibu, buta huruf, sanitasi, kesehatan rumah tangga, perumahan hingga gizi balita yang buruk. Namun salah satu komponen yang kemudian terdefinisikan kelompok marginal yang masuk ke semua lini tersebut adalah perempuan. Jika mengacu pada definisi agama pada ranah fikih, yang termasuk kelompok ini adalah mereka yang disebut kaum mustadh’afin (yaitu kelompok orang-orang tertindas) di antaranya adalah fakir dan miskin. Asghar Ali Enginer memasukkan perempuan dalam kelompok orang-orang yang tertindas. Sedangkan kelompok miskin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu miskin adalah orang yang mempunyai pekerjaan tetapi tidak mencukupi kebutuhan hidup dan keluarganya, kedua kelompok fakir merupakan orang yang tidak mempunyai harta dan pekerjaan atau penghasilan tetap. Kedua kelompok ini merupakan kelompok yang berhak menerima zakat, dan tidak wajib melakukan kewajiban yang berkaitan dengan harta.

Di Indonesia, harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan alasan pemerintah yang ingin mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat dialihkan untuk hal-hal lain seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur. Di sisi lain, kenaikan tersebut sering memicu terjadinya kenaikan pada harga barang-barang lainnya seperti barang konsumen, sembako dan bisa juga tarif listrik sehingga selalu ditentang Rakyat atau Masyarakat

Saat ini pasar minyak di dunia sedang dalam harga yang melambung, Indonesia yang katanya Negara Penghasil minyak ternyata adalah negara pengeskpor minyak. Kenapa Rakyat indonesia seperti tikus mati di lumbung padi. karena Minyak Indonesia Sebagian Besar di kuasai oleh pihak asing, dan pembagian keuntungan saat ini yang sangat tidak adil, dimana hanya sedikit pendapatan yang diterima oleh negera, jadi keadaan kenaikan harga minyak tidak bisa dinikmati oleh Rakyat Indonesia. Begitu bodohkah Pemerintah Indonesia, atau karena adanya uang yang masuk kepundi orang-orang yang tidak bertanggung jawab?

kenaikan BBM yang akan terjadi pemerintah menggunakan dasar mengurangi subsidi BBM untuk rakyat miskin, Jika logika pemerintah menaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dengan mengurangi subsidi adalah untuk kebaikan rakyat jangka panjang tetapi sambil mencekik rakyat dengan cara pelan-pelan setiap harinya, apakah itu bukan bentuk kezhaliman? Hal lain lagi yang dijadikan sebagai argumen pengurangan subsidi BBM adalah karena setiap harinya negara harus kehilangan sekian trilyun anggaran subsidi BBM yang dinikmati oleh mereka yang tidak layak disubsidi.

Memang rakyat sedang menderita suatu penyakit kompleks yang akut dan harus segera diobati baik oleh mereka sendiri maupun negara. Mulai dari penyakit mental hingga fisik seperti kemiskinan, kobodohan, premanisme dan sebagainya. Masalahnya, obat yang diberikan adalah obat yang selalu sama dan justru menambah penyakit bertambah kompleks, bahkan kiat akut, bukan suatu penyembuhan yang tahapannya terlihat dari waktu-ke waktu.

Dalam Wacana pemerintah mengatakan kita harus berhemat. Dan saya kembali bertanya siapa yang harus berhemat. Rakyatkah, atau Aparat pemerintahan? sebuah nalar sederhana yang mungkin Bisa menjelaskan keadaan rakyat, rakyat miskin tadinya yang naik bis, sekarang jadi jalan kaki.. trus dijalan ketabrak metromini/busway yg semakin bertambah ngebut karena nguber setoran (soalnye BBM nya naik) trus mati.. --> RAKYAT MISKIN BERKURANG atau Tadinya rakyat miskin yang pada sakit masih bisa beli obat generik trus tidak bisa beli lagi --> RAKYAT MISKIN BERKURANG atau Tadinya rakyat miskin makan sehari sekali.. trus jadi makan sekali buat 3 hari (karena daya belinya turun).. lama2 mati.. --> RAKYAT MISKIN BERKURANG. seperti inikah penghematan yang dimaksud?

Saat ini Kita Bisa menyaksikan Mobil-mobil mewah dari para Aparat, Dari Legislatif, Eksekutif, Yudikatif dengan keluaran terbaru, tidakkah penggunaan BBM mereka gratis dari negara? dari uang rakyat? kenapa hal ini tidak di hemat? penggunaan Aturan pengaman Orang penting terdiri dari konvoi yang beriringan telah memboroskan BBM tidak kah ini satu faktor yang bisa dihemat? atau adanya Asset-aset yang disalah gunakan, Fasilitas Yang Lux Untuk para pejabat, Hutang Pengusaha Nakal, Bocornya pendapatan Negara Dari Pajak, Non Pajak,kebocoran belanja rutin, yang selama ini banyak dikorupsi,Pengelolaan negara yang efektif dan Effisien, mengurangi pembayaran utang dengan cara meminta pemotongan jumlah utang. Tidak kah itu merupakan sumber keuangan untuk bisa disalurkan kepada rakyat dan bisa dimasukan dalam pendapatan dalam APBN.

Mencoba menelaah perkataan Jusuf Kala bahwa Subsidi hanya dinikmati oleh orang kaya?, BENARKAH SUBSIDI BBM HANYA DINIKMATI ORANG KAYA, YAKNI ORANG-ORANG YANG MEMAKAI BENSIN, SOLAR DAN LISTRIK LEBIH BANYAK? jawabnya adalah TIDAK BENAR. Baik orang kaya maupun orang miskin menikmati subsidi BBM. Subsidi BBM adalah subsidi tidak langsung. Artinya bukan bensin, solar atau minyak tanah itu sendiri yang mempunyai arti. Subsidi BBM menopang daya beli masyarakat. Jika subsidi dicabut, daya beli masyarakat akan jatuh. Bahan bakar merupakan komponen setiap barang dan jasa yang kita konsumsi (pangan, sandang, perumahan, obat-obatan, layanan pendidikan). Jika subsidi dihapus, maka harga pangan, sandang, perumahan, obat dan layanan pendidikan meningkat drastis. Orang miskin akan semakin sulit menjangkau kebutuhan pokok dan layanan dasar yang harganya melambung. Dampak kenaikan harga lebih besar bagi orang miskin ketimbang bagi orang kaya.

kalau selama ini kita selalu dikelabui dengan wacana Dalam ranah permainan kata-kata, adalah suatu hal yang niscaya untuk membuktikan suatu perkataan; termasuk wacana menaikkan harga BBM, pengurangan subsidi ataupun dana kompensasi. Namun yang menjadi persoalan, Wacana ini bukanlah wacana baru yang belum pernah teruji perannya dalam menyengsarakan rakyat dan kegagalannya dalam teori mekanisme distribusi. Kebutuhan BBM adalah persoalan keseharian yang menyangkut seluruh komponen kehidupan masyarakat. Logika menaikkan harga BBM sudah pasti berdampak pada penaikan biaya seluruh aktivitas ekonomi dan produknya yang harus ditanggung setiap hari. Pdahal, bukan pada tempatnya pemerintah menggunakan logika minum jamu, sebagai kiasan legitimasi kepanikannya mengurus negara. Yang menjadi persoalan adalah apa dan siapa yang sakit, mengapa rakyatnya yang disuruh minum jamu sekaligus membayarnya!

Orang ekonomi Atas memang mengkonsumsi minyak dan energi lebih banyak karena mereka punya rumah lebih besar (listrik lebih banyak, untuk penerangan, kulkas dan AC) dan punya mobil yang haus bensin. Itu memang tidak adil. Harus ada cara untuk mengoreksi ketidakadilan itu. Pencabutan subsidi bukan cara satu-satunya. Kita tak perlu membakar rumah untuk menangkap tikus.

Pemerintah, seperti biasa, dengan dalih kenaikan BBM, pemerintah akan memberi Bantuan Tunai Bersubsidi Sebesar Rp 100.000/bulan seperti dulu, Apakah ini uang sogok untuk rakyat yang nilai tidak seberapa, apa dengan BLT Bisa Membantu Rakyat? Kompensasi juga sangat tidak sebanding dengan kebutuhan yang ada. Setiap keluarga miskin (dengan standar BPS) mendapatkan Rp.100.000,00/bulan dengan asumsi perkeluarga dipukul rata terdiri dari 4 orang. Berarti setiap orang mendapatkan Rp.25.000,00/bulan alias Rp.833,00/hari (sebulan= 30 hari). Pada awal 2005, ketika subsidi masih penuh, rakyat perorang mendapat subsidi Rp.2000,00/hari dan kompensasi hanya dapat Rp.833,00/hari. Artinya dengan kenaikan BBM sekarang pemerintah menarik Rp.1.300,00 dari orang-orang miskin perhari perorang. Coba Bandingkan Pendapatan PAra Pejabat, Uang 1.300 hanya mungkin dipakai Parkir Oleh Para orang yang dengan Bangga mengaku dirinya ELITE. Sedang Bagi kebanyakan Rakyat Indonesia ELIT adalah Keadaan dimana Ekonomi Meraka Memang SUlit.

Apa lagi alasan Pemerintah untuk menaikan BBM itu, harga BBM indonesia paling murah? ternyata tidak, Masih ada negara yang jauh lebih murah dibandingkan dengan Indonesia. Contohnya Saudi Arabia, Brunei Darussalam dan Venezuela. Jika dikonversikan ke rupiah, maka harga minyak tanah di Venezuela sekitar Rp.350,00. Atau BBM murah mengundang Investasi? PERNYATAAN ITU MENYESATKAN. Justru dengan BBM murah, biaya produksi akan murah. Hal itulah yang akan mengundang investasi luar negeri. Pernyataan itu hanya benar untuk para investor minyak. Kenaikan harga BBM merupakan prakondisi liberalisasi ekonomi sektor migas, terutama sektor hilir. Puluhan perusahaan minyak asing sudah antri menunggu untuk bisnis migas sektor hilir. Mereka akan mendirikan SPBU-SPBU di seluruh Indonesia. Selain itu, merupakan rahasia umum bahwasanya Wakil Presiden dan Menko Ekonomi merupakan raja-raja bisnis minyak di Indonesia.

Suatu Hal Yang pasti Dampak kenaikan bahan bakar minyak dengan adanya pencabutan subsidi akan membuat tingkat pengeluaran masyarakat menjadi membengkak. Efek berikutnya, kehidupan ekonomi masyarakat kecil menengah makin tertekan. uruh dan rakyat miskin merupakan kelompok masyarakat yang sangat sensitif terhadap dampak kenaikan BBM. Para buruh, dalam memenuhi kehidupannya hanya bergantung pada upah minimal tetap yang diterima. Apabila kenaikan BBM ditetapkan, sedangkan upah tidak naik, kelompok ini sangat rentan menjadi semakin miskin, Apakah ini termaksud dalam tujuan penyelenggaraan Negara. yaitu Memiskinkan Rakyatnya. Tidakkah Saharusnya mensejahterkan Rakyatnya. Tapi secara tidak langsung tujuan Mensejahterkan Rakyatny telah tercapat, siapa yang sejahtera ya Para Pejabat dan Peyelenggara Pemerinta itu.

Lalu rakyat miskis apa yang akan terjadi, Maka Angka kriminalitas akan meningkat, Kenapa karena banyak masyarakat kehilangan penghasilan, atau tidak tercukupi kebutuhan hidupnya. Akan Sebanyak orang yang Bertindak nekat untuk memenuhi kebutuhan hidup, Mereka dan Keluarganya. Kriminalitas ini bisa berupa Meningkatnya Angka PSK, Karena tidak punya uang dan tidak punya apapun untuk dijual maka banyak wanita yang menjual diri untuk memenuhi kehidupan mereka, Meningkatnya angka prampokan dan Pencurian, seperti kita ketahui orang lapar akan bertindak nekat. hal ini bisa dilihat dari kenaikan jumlah angka kriminal sebagai berikut:

Jakarta, 31/12/2007 (Kominfo – Newsroom) – Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta mengungkapkan, selama tahun 2007 tercatat terjadi peningkatan angka kriminalitas menjadi sebanyak 60.983 dibanding tahun 2006 yang mencapai 59.376 kasus atau terjadi peningkatan sekitar 2,71 persen
Angka kriminal total tahun 2007 ini meningkat dibanding 2006, yaitu dari 59.376 pada 2006 menjadi 60.983 pada tahun ini (2007) atau meningkat 2,71 persen," kata juru bicara Polda Metro Jaya, Kombes (Pol) Ketut Untung Yoga Ana dalam jumpa pers catatan akhir tahun di Mapolda, Metro Jaya Jakarta, Senin (31/12).

Sesuatu yang unik telah terjadi di Di Indonesia kenaikan harga BBM ini menjadi suatu tradisi, artinya kita akan selalu berhadapan dengan kanaikan harga BBM. Hal ini harus dipikirkan oleh pemimpin-pemimpin yang akan datang minimal bagaimana caranya agar minyak mentah itu nantinya bisa diolah sendiri di dalam negeri sehingga bisa menekan harga BBM, tidak mengikuti harga dunia. Kalau memang harga BBM harus naik, yang paling merasakan dampaknya adalah kelas menengah ke bawah. Sementara kelas atas tidak merasakan secara langsung karena penghasilannya sudah di atas rata-rata. Dengan situasi sekarang saja golongan menegah ke bawah sudah kesulitan untuk mengatur agar bisa berjalan usahanya, baik untuk produksi maupun menggaji karyawan. Bisa dibayangkan kalau harga BBM dinaikkan maka memicu kenaikan harga bahan pokok dan juga bahan produksi.Sebagai rakyat mempertanyakan, ini merupakan suatu kegagalan dalam kabinet SBY karena rakyat perlu sejahtera. Seperti Tujuan penyelenggaraan Negara Mensejahterakan Rakyat.

Akhir kata Sebuah Pertanyaa yang tak pernah terjawab Kenapa kembali rakyat Kecil yang harus menanggung Ongkos Kenaikan BBM yang begitu besar....? Pemerintah Tolong Beri Solusi Yang terbaik Kepada KAmi Rakyat Kecil... Jangan Hanya Kami di manfaatkan saat menjelang kampanye untuk memberi suara, setelah itu kami dilupakan..., Tolong Sejahterakan Kami.

Seorang Rakyat Indonesia

Depok, 8 Mei 2008


Jumat, 02 Mei 2008

10 Makanan Peningkat Libido

Agar hubungan seks Anda dan pasangan semakin luar biasa, ada baiknya Anda berdua makan makanan yang dapat meningkatkan libido. Makanan apa sajakah itu?


1- Seledri
Seledri, yang mengandung androsterone, hormon yang ke luar melalui keringat pria, dapat membuat wanita terangsang.
Cara menikmatinya:
Cuci dan potong beberapa batang lalu kunyah begitu saja.


2- Kerang
Kerang mengandung zat seng tinggi yang meningkatkan produksi sperma dan testosteron. Kerang juga mengandung dopamine, hormon yang terkenal dapat meningkatkan libido.
Cara menikmatinya:
Bersihkan kerang, buka dan campur dengan es batu. Anda juga dapat aduk dengan jeruk lemon yang segar.


3- Pisang
Pisang mengandung enzim bromelain yang katanya dapat meningkatkan libido pada pria. Selain itu, pisang mengandung potasium dan vitamin B yang dapat meningkatkan tenaga.
Cara menikmatinya:
Sesudah dikupas, minta pasangan untuk perlahan-lahan menyantap dan membaginya dengan Anda melalui mulutnya.


4- Alpukat
Alpukat mengandung folic acid yang membantu proses metabolisme protein, yang berarti memberi lebih banyak tenaga. Alpukat juga mengandung vitamin B6 (nutrisi yang meningkatkan produksi hormon pria) dan potasium (yang membantu mengatur kelenjar tiroid wanita).
Cara menikmatinya:
Belah dua, keduk isinya dengan jari, lalu biarkan pasangan menjilatinya.


5- Almon (atau kacang-kacangan pada umumnya)
Almon merupakan sumber utama asam lemak yang penting dalam memproduksi hormon bagi kesehatan pria. Bau almon juga dijamin merangsang gairah wanita.
Cara menikmatinya:
Dapat dicampur dengan selada yang Anda makan untuk memberikan energi yang Anda butuhkan.


6- Mangga, "peach" dan arbei
Oleskan cairan buat-buahan tadi ke seluruh tubuh Anda dan jilat oleh pasangan.


7- Telor
Telor mengandung vitamin B6 dan B5 tinggi yang membantu keseimbangan antara hormon dan melawan stres.
Cara menikmatinya:
Teteskan sedikit "caviar" dan "champagne" selagi Anda mulai bersenang-senang atau telan telor setengah matang sebelum memulai hubungan seks.

8- Hati
Hati merupakan sumber glutamine dan dapat meningkatkan libido.
Cara menikmatinya:
Goreng hati dan campurkan dengan beberapa iris bawang putih


9- Bawang putih
Bawang putih mengandung allicin, unsur yang dapat meningkatkan aliran darah ke organ tubuh seksual dan sangat efektif dalam membantu meningkatkan libido.


10- Cokelat
Cokelat mengandung phenyl ethylamine, unsur kimia yang katanya dapat menimbulkan perasaan "dicintai". Cokelat hitam mengandung antioksidan yang sangat baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.




Categories

Blog Archive

Sembako Hari ini

Sembako hari ini
Beras 5.500
Telur ayam ras 13.500
Minyak goreng sawit 12.000
Gula pasir 6.600
Tepung terigu 7.700
Cabe merah keriting 20.000
Cabe merah biasa 18.500
Bawang merah 16.500
SKM cap bendera 7.800
Daging sapi 55.500
Kacang tanah 12.500

 

Sumber: Poskota

Blog sahabat





Pages

About Me

Foto saya
Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa

Pengikut

Sample Text

IP

Unordered List

Popular Posts

Recent Posts



Website Hit Counter
Free Hit Counters

Text Widget