Rabu, 12 Desember 2007

Pembatasan Premium Ciptakan Moral Hazard


TEMPO Interaktif, Jakarta:Rencana pemerintah mengalihkan penggunaan bahan bakar minyak jenis premium oktan 88 ke oktan 90 dinilai hanya akan menciptakan moral hazard (penyimpangan yang menimbulkan kerugian lebih besar). Hal tersebut terkait masih lemahnya pengawasan yang dilakukan aparat pemerintah, khususnya Badan Pengatur Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Pengamat perminyakan Kurtubi menyatakan, rencana pengalihan tersebut hanya akan akan menciptakan moral hazard. Sebab, dalam rencana tersebut pemerintah akan menetapkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) mana saja yang boleh menjual premium. "Bahkal banyak pengemudi kendaraan yang mengisi premium dan menjual kembali kepada konsumen untuk mencari keuntungan, siapa yang bisa mengawasi," ujarnya kepada Tempo, Kamis (6/12).


Menurut dia, sampai sekarang pemerintah, khususnya BPH Migas tak mampu mengawasi penyalahgunaan bahan bakar minyak yang terjadi di masyarakat. Sesuai Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, BPH Migas bertanggungjawab mengawasai penyaluran dan pendistribusian bahan bakar minyak sampai ke konsumen di seluruh Indonesia.

Kurtubi mengungkapkan, selain moral hazard, pemotongan pasokan premium dipastikan akan menciptakan antrian kendaraan pada SBPU yang menjual premium. Dia mencontohkan, tentang program konversi minyak tanah elpiji beberapa waktu lalu. "Kisruh dimana-mana dan Pertamina terpaksa memasok kembali minyak tanah ke masyarakat," katanya.

Untuk mengurangi subsidi, kata dia, pemerintah bisa melakukan kebijakan kenaikan harga bahan bakar secara berkala. "Caranya dengan menaikan harga Rp 100 per liter setiap bulan," ujarnya. Dengan cara ini beban yang ditanggung konsumen tak terlalu berat.

Anggota Komite BPH Migas Adi Subagyo mengatakan, pengawasan penjatahan premiun akan dilakukan dengan kartu pintar (smart card) dan ditempel pada setiap kendaraan. "Premium hanya diberikan kepada angkutan umum dan kendaraan roda dua," katanya.

BPH Migas, kata dia, memiliki keterbatasan dalam melakukan pengawasan jika terjadi moral hazard. "Anggota kami hanya 20 orang," ujarnya. Adi tak menampik terjadinya penyimpangan dalam program pembatasan premium di masyarakat.

Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Maxensius Tri Sambodo mengatakan, dampak kenaikan harga minyak pada 2005 terjadi penurunan kesejahteraan masyarakat. “Ditandai dengan turunnya porsi konsumsi beras dan lauk pauk,” ujarnya kepada Tempo.

Sektor transportasi mengalami dampak paling parah dengan penurunan jumlah penumpang dan armada. "Sedangkan nelayan mengalami penurunan tingkat kesejahteraan akibat kenaikan biaya melalut," katanya.

Menurut Tri Sambodo, jika rencana pengurangan premium dilaksanan dipastikan akan menimbulkan dampak pada inflasi. "konsumsi masyarakat juga bakal turun," katanya

ALI NUR YASIN
http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2007/12/07/brk,20071207-113068,id.html

Polisi Selidiki Transparansi International Indonesia


TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi menyelidiki lembaga Transparancy International Indonesia karena telah menyatakan kepolisian sebagai lembaga terkorup. Polisi telah menyebar para intel karena mencurigai ada pihak-pihak di balik lembaga itu yang ingin mendiskreditkan kepolisian.

"Intel kami sudah mulai disebar, kami mulai tanya siapa mereka. Jangan-jangan mereka ekstrimis, didanai oleh koruptor," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian Inspektur Jenderal Sisno Adiwinoto di Markas Besar Kepolisian, Senin (10/12).

Sisno juga mencurigai TII bagian dari spionase dan diintervensi oleh pihak asing. Ia bahkan mengatakan bisa jadi lembaga pimpinan Todung Mulya Lubis itu berkepentingan politik untuk pemilihan umum 2009. Mereka, kata dia, lantas berusaha menggulirkan isu yang mendiskreditkan kepolisian.

Kecurigaan itu menurutnya timbul karena TII telah tiga kali melakukan penelitian yang menyatakan kepolisian sebagai lembaga terkorup. Padahal, katanya, kepolisian telah melakukan perbaikan-perbaikan.

"Sebenarnya itu sekarang seperti difitnah, aparat tidak mau memperbaiki diri padahal kita sudah melakukan perbaikan diri," katanya.

Karena itu polisi melakukan penyelidikan terhadap orang-orang di lembaga itu. Polisi juga memikirkan untuk melaporkan mereka karena telah mencemarkan nama baik kepolisian.

"Kalau nanti memenuhi mungkin bisa lebih dari itu. Kalau ternyata menjadi bagian dari infiltrasi, spionase itu bisa lain lagi ceritanya," katanya.

Sebelumnya TII melakukan suvei terhadap 1.010 responden di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Hasilnya, dari indeks maksimal 5, polisi mendapat indeks 4,2. Indeks itu lebih tinggi dibanding DPR dan lembaga peradilan yang mencapai 4,1.

Mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Inspektur Jenderal Purnawirawan Farouk Muhammad mengatakan tindakan korupsi itu akibat kebijakan antijudi Kepala Kepolisian Jenderal Sutanto. Kebijakan itu menurutnya mengurangi kas nonformal polisi di tingkat daerah.

Sisno menilai penelitian itu sebagai sampah karena tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Kritik dan saran itu jadi bahan acuan, tapi kalau masukan dan saran itu punyanilai dan bobot. Ini seperti masukan sampah, karena dari proses mereka melaksanakan penelitian sulit untuk dipertanggungjawabkan," katanya.

Sisno mempertanyakan pernyataan Farouk tersebut. Dia mengatakan pernyataan itu memperparah kondisi apalagi menurutnya Farouk adalah polisi yang parah.

"Dia kan tidak pernah jadi polisi lapangan sejak kecil. Masak bilang begitu, ngarang aja. Dia tidak pernah mencerminkan seorang polisi," katanya.

Desy Pakpahan
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/12/10/brk,20071210-113251,id.html



Jumat, 07 Desember 2007

Jangan Abaikan 'Sinyal' Tubuh



Anda pasti pernah mengalami kedutan, cegukan atau kuping berdenging. Sayangnya, sebagian besar dari Anda seringkali mengabaikan tanda-tanda tubuh tersebut. Padahal menurut dr. Karen Wolfe, penulis buku Create The Body Your Soul Desires, mengatakan bahwa tubuh yang mengalami kedutan atau cegukan bisa menjadi pertanda bahwa tubuh Anda sedang mengalami gangguan ringan.


Namun meskipun gangguan tersebut tergolong ringan, tidak berarti Anda harus mengabaikannya. Sebab, dengan memahami 'sinyal' yang diberikan oleh tubuh diharapkan Anda dapat lebih peduli pada tubuh sehingga tubuh menjadi lebih sehat.


Kedutan pada kelopak mata
Gerakan tak sadar yang diberikan oleh bagian tubuh Anda ini menandakan bahwa tubuh Anda kurang beristirahat dan tidur. Bahka para ahli kesehatan sepakat, 99% kekejangan pada mata disebabkan karena tubuh Anda didera stres dan lelah yang amat sangat. Tak ada cara lain yang bisa Anda lakukan untuk menghentikan kedutan pada mata ini selain membiarkan tubuh dan mata Anda untuk beristirahat. Mengompres mata Anda dengan air hangat untuk beberapa saat juga sangat membantu.

Menguap terus
Menguap tidak selalu berarti mengantuk. Menguap, juga merupakan sinyal dari alam bawah sadar Anda bahwa tubuh Anda kurang bergerak. Misalnya, Anda terlalu serius bekerja sehingga menghabiskan lebih dari lima jam duduk di depan koputer. Terlalu banyak menguap bisa juga berarti bahwa oksigen di dalam otak Anda sedang menurun jumlahnya. Hati-hati, kondisi ini bisa menurunkan tingkat kewaspadaan serta kosentrasi Anda terhadap pekerjaan dan lingkungan di sekitar Anda.


Cegukan
Anda cegukan padahal Anda tidak sedang makan apapun. Kondisi ini menjadi sinyal bahwa tubuh Anda sedang mengalami stres. Hal ini karena cegukan melepaskan hormon stres ke dalam aliran darah, kemudian merangsang serat saraf secara berlebihan. Akibatnya, terjadi kontraksi otot tak sadar yang terletak di dekat pita suara sehingga menimbulkan bunyi. Cara termudah untuk meredakan cegukan Anda adalah dengan cara menelan sedikit gula pasir. Butiran gula pasir akan menstimulir ujung saraf di balik kerongkongan sehingga menghambat impuls saraf lainnya, sehingga cegukan pun reda.

Kaki kram
Apakah Anda sering mengalami kaki kram secara intens setiap malam? Kram kaki merupakan sinyal tubuh yang mengisyaratkan bahwa tubuh Anda sedang mengalami dehidrasi, kekurangan kalsium dan magnesium. Untuk mengatasinya adalah minumlah air putih lebih banyak dari biasanya. Susu kalsium juga sangat disarankan.

Senin, 03 Desember 2007

Hari ini ketika audit department lain saya berjalan melewati bagian produksi di kantor terlihat banyak pekerja pabrik yang anak-anak baru lulus smu sedang bekerja dengan riang dan gembira, tapi kegembiraan mereka adalah senyum kegetiran dalam menghadapi hidup, sebagai buruh kontrak dan buruh outsourcing. ...

Perusahaan saya, seperti mungkin banyak perusahaan lainnya saat ini banyak memperkerjakan karyawan kontrak dan karyawan outsourcing, karena outsourcing adalah suatu hal yang wajar dan sah dari segi undang-undang 13 th 2003.

tetapi dibalik itu, jika kita sebagai tenaga kerja outsourcing, kita tidak terdapat kepastian kerja dari perusahaan yang sedang bekerja, kapan pun kita dapat diganti kalau perusahaan tidak puas atau pun ada faktor like dan dislike. bagai mana dengan masa depan pekerjaa outsourcing. ..

Pernah terpikir jika seseorang pegawai atau karyawan menjadi karyawan kontrak atau pun outsourcing bagaimana hidup mereka, masa depan mereka, banyak perusahaan khususnya manufaktur mempekerjakan tenaga muda. dan mereka rata-rata hanya berpendidikan SMU. apakah ada perusahaan yang mau mengontrak mereka pada usia 30-50 tahun....? (Semoga masih ada), kalau tidak, bangsa indonesia siap menerima ledakan pengangguran yang lebih besar

Dari sisi management, perusahaan akan lebih senang mempekerjaan karyawan outsourcing untuk cost down (penekanan biaya), serta efesiensi, Untuk itu diperlukan suatu perubahan struktural dalam pengelolaan usaha dengan memperkecil rentang kendali manajemen, dengan memangkas sedemikian rupa sehingga dapat menjadi lebih efektif, efisien dan produktif.

menurut pemkiran pengusaha yang pernah saya baca "selama ini, buruh Indonesia selalu menuntut gaji yang lebih tinggi tanpa meningkatkan produktivitasnya. Sedangkan para pengusaha akan kesulitan melakukan pemutusan hubungan kerja, karena mereka harus membayar banyak kewajiban, seperti uang pesangon." itulah alasan suburnya bisnis penyedian jasa tenaga outsourcing

pekerjaan disub-kontrakkan (outsourcing) melahirkan persoalan, pada kenyataan sehari-hari outsourcing selama ini diakui lebih banyak merugikan pekerja/buruh, karena hubungan kerja selalu dalam bentuk tidak tetap/kontrak (PKWT), upah lebih rendah, jaminan sosial kalaupun ada hanya sebatas minimal, tidak adanya job security serta tidak adanya jaminan pengembangan karir dan lain-lain sehingga memang benar kalau dalam keadaan seperti itu dikatakan praktek outsourcing akan menyengsarakan pekerja/buruh dan membuat kaburnya hubungan industrial .

pada UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, tidak ada satupun peraturan perundang-undangan dibidang ketengakerjaan yang mengatur perlindungan terhadap pekerja/buruh dalam melaksanakan outsourcing. Kalaupun ada, barang kali Permen Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1993 tentang kesempatan kerja waktu tertentu atau (KKWT), yang hanya merupakan salah satu aspek dari ousourcing.


karena rata-rata pekerjaa outsourcing, satpam, cleaning service, operator pabrik da lainya adalah yang berpendidikan rendah, inilah relasi dari kebijakan pemerintah tentang pendidikan, dimana pemerintah masih belum peduli untuk peningkatan SDM indonesia, yang berakhir pada rendahnya tingkat pendidikan rakyat sehingga banyak rakyat tidak bisa mendapat penghidupan yang layak.

Buat Sahabat yang saat ini terikat kontrak Outsource Janganberkecil hati dan khawatir. Ingat masa depan tetap ada ditangan dan hanya diri sendiri dan Tuhanlah yang akan merubah hidup. Kalau kita baru sebatas kerja kontrak ya terima dulu, sambil nimba ilmu, nambah ketrampilan, buat nambah "amunisi" dalam persaingan dunia kerja, Kemudian cari -cari peluang yang sesuai dengan keahlian kita.



Dalam perenunganku, Tidak setuju dengan sistem outsourcing. ..
Depok 2 Desember 2007
Erwin Arianto


Radiasi Wi-Fi Bikin Anak Jadi Autis?
Fino Yurio Kristo - detikinet

London - Manfaat Wi-Fi (wireless fidelity) memang besar terutama untuk

lalu lintas data. Namun bagaimana jika gara-gara Wi-Fi, penyakit autis
yang menyerang otak bisa melanda?

Sinyal Wi-Fi disinyalir bisa mempercepat perkembangan penyakit autis
pada anak-anak. Demikian diungkapkan dalam sebuah studi yang dibesut
oleh lembaga Australasian Journal of Clinical Enviromental Medicine.
Studi ini mengungkapkan hubungan antara teknologi wireless dengan
autisme. Mereka melakukannya dengan mengadakan berbagai tes terhadap
anak-anak autis pada tahun 2005 dan 2006.

"Radiasi elektromagnetis dari Wi-Fi kelihatannya menjebak unsur
tertentu dalam otak dan menyebabkan gejala autisme pada anak makin
meningkat," ungkap Dr. George Carlo, salah satu pembesut studi ini
seperti dikutip detikINET dari EeTimes, Kamis (29/11/2007).

Sebelumnya, Dr George Carlo juga pernah meneliti bahwa penggunaan
ponsel juga berpengaruh terhadap meningkatnya angka anak yang menderita
autis. Gejala ini disebutnya mewabah di seluruh dunia. ( fyk / dwn )


Categories

Blog Archive

Sembako Hari ini

Sembako hari ini
Beras 5.500
Telur ayam ras 13.500
Minyak goreng sawit 12.000
Gula pasir 6.600
Tepung terigu 7.700
Cabe merah keriting 20.000
Cabe merah biasa 18.500
Bawang merah 16.500
SKM cap bendera 7.800
Daging sapi 55.500
Kacang tanah 12.500

 

Sumber: Poskota

Blog sahabat





Pages

About Me

Foto saya
Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa

Pengikut

Sample Text

IP

Unordered List

Popular Posts

Recent Posts



Website Hit Counter
Free Hit Counters

Text Widget