Kompetensi Laporan
Mendiknas: Penggunaan Teknologi Terkendala Infrastruktur, Biaya, dan Kompetensi Laporan
Wartawan Kompas Indira Permanasari S
KUTA, KOMPAS - Perluasan akses Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terkendala infrastruktur, biaya, dan kompetensi guru. Demikian diungkapkan Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo saat membuka International Symposium on Open, Distance and E-Learning atau ISODEL, Rabu (14/11) di Kuta, Bali.
Oleh karenanya, program pengenalan teknologi di Indonesia dimulai di daerah perkotaan yang lebih siap. Tujuan ISODEL sendiri tidak hanya terhenti pada tahap berbagi informasi. Lewat kegiatan ini diharapkan dapat dijajaki berbagai kerjasama dengan pihal lain untuk mempercepat pembangunan TIK dalam dunia pendidikan.
Dalam acara tersebut sekitar 50 pembicara dari berbagai negara seperti Jepang, Singapura, Amerika, Malaysia, Thailand, Pakistan, dan Indonesia hadir dan berbagi informasi terkait penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia pendidikan. Dalam pidato pembukaannya, Bambang Sudibyo mengatakan, pilar pendidikan ialah peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan, peningkatan dan pemerataan akses serta penguatan tata kelola pendidikan. Masalah pendidikan yang menjadi fokus perhatian pemerintah saat ini antara lain masalah terkait pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan. Terdapat kendala geografis, ekonomis serta ketidakmampuan sistem pendidikan mengakomodasi keragaman kebutuhan siswa. Untuk mengatasi itu, diantaranya, dengan memanfaatkan TIK dalam pendidikan. Bentuk-bentuk pemanfaatannya antara lain pendidikan terbuka, pendidikan jarak jauh dan E-learning. Di Indonesia sendiri, untuk pendidikan telah dibangun jejaring yang menghubungkan Departemen Pendidikan Nasional dengan perguruan tinggi, sekolah menengah atas dan kejuruan serta sekolah menengah pertama. Sudah ada 10.000 sekolah dan sekitar 200 perguruan tinggi yang tergabung dalam jaringan intranet Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar