Saat ini, kanker payudara merupakan salah satu penyebab kematian yang cukup tinggi. Baik di negara- negara maju maupun di negara-negara berkembang. Selain biaya pengobatannya cukup mahal, prosentase kesembuhannya pun masih sangat kecil. Untuk itu ikuti langkah berikut ini untuk menangkis serangan kanker payudara.
Hati-hati dalam memilih makanan
Apa yang Anda makan mungkin merupakan faktor yang penting dalam mengurangi resiko terkena kanker payudara. Penelitian wanita di 35 negara bagian dan menemukan bahwa serangan kanker payudara terendah terjadi di negara yang kaum wanita mengonsumsi daging, susu dan lemak lebih sedikit. Protein dan lemak dalam daging menyebabkan tubuh memproduksi estrogen dan sejenis insulin lebih banyak, yang bisa meningkatkan resiko kanker payudara.
Pendek kata, mengurangi daging (burger dan mengonsumsi ikan dua kali semingt sangat baik bagi kesehatan karena asan lemak omega 3 yang ada dalam daging ikai sebagai salah satu pencegah kanker.
Berjemur. Sinar matahari membantu tubuh Anda untuk memproduksi vitamin D. Jumlah vitamin yang lebih banyak akai mengurangi resiko kangker payudara Wanita yang tinggal di daerah dengan cural matahari yang panjang beresiko lebih rendal terserang kanker payudara dibandingkai dengan wanita yang tinggal di daerah kurang sinar matahari. Lakukan kegiatan di luar rumah ketika pagi hari (sekitar jam 8- 10) selama beberapa kali dalam seminggu. Pada saat itu sinar matahari tidak terlalu bahaya. Jangan gunakan tabir surya agar sinar matahari dapat melakukan proses pembuatan vitamin D lebih maksimal. Jika hal tersebut tidak memungkinkan minumlah vitamin D 400 sampai 600 N setiap hari. (Carilah produk yang berlabel D atau D3 dan bukan D2 yang biasa tertulis dikemasan).
Kedelai dan Kanker Payudara
Mengkonsumsi lebih banyak kedelai dapat mencegah penyakit jantung, menurut FDA. Tapi kebanyakan kedelai bukan hal yang baik bagi wanita yang menderita kangker payudara atau yang memiliki resiko besar terkena kanker payudara. Studi menemukan bahan dalam kedelai yang dikenal dengan isoflafon atau phytoestrogen dapat menstimulasi pertumbuhan tumor payudara yang dikenal dengan estrogenreceptor positif. Penelitian di University of Illinois di Urbana Champaign melaporkan bahwa isoflavon genistein menyebabkan sel tumor berkembang biak dalam tubuh tikus percobaan. Semakin besar dosisnya, semakin cepat pertumbuhannya. Menurut William G. Helferich, sang peneliti, pada kondisi normal makanan dengan kandungan kedelai tidak akan menimbulkan masalah namun wanita yang memiliki masalah dengan estrogen yang berhubungan dengan kanker payudara atau memiliki sejarah kanker payudara dalam keluarganya sebaiknya menghindari suplemen kedelai serta makanan dan minuman yang mengandung ekstrak isoflavon. Tiga buah tahu sehari cukup dikonsumsi selama sehari (sekitar 100 miligram isoflavon).
Tetaplah Aktif Untuk Cegah Kanker Payudara
Sudah cukup puas dengan jadwal kegiatan Anda. Seorang peneliti Kanada menemukan, wanita yang menghabiskan lima jam atau lebih mengerjakan tugas rutinnya atau bekerja di luar memiliki resiko 31 hingga 41 persen lebih kecil daripada wanita kurang aktif.
Ahli memperkirakan suatu hari yang sibuk manfaatnya diperkirakan sama dengan latihan. Tetaplah aktif, saat Anda berada di tempat latihan atau bersama dengan anak-anak, hal itu akan mengurangi hormon yang menstimulasi pertumbuhan sel kanker payudara. “Anda tidak perlu melakukan lari maraton untuk mendapatkan tubuh yang sehat karena dengan berjalan dan aktivitas kerja sehari-hari sudah cukup menjaga kesehatan payudara.”
Pola Makan Bisa Cegah Kanker Payudara
Penelitian terakhir menyatakan bahwa menyantap menu sehari-hari pun bisa menyelamatkan hidup dari kanker tersebut. Selamat makan.
Hidup dengan lemak. Ahli gizi menemukan bahwa lemak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun mampu melindungi tubuh dari kanker payudara. Demikian pula khasiat lemak Omega 3 yang terdapat pada dianggap sebagai salah satu pencegah tumbuhnya sel kanker.
Tahu yang Menyehatkan. Kedelai kaya akan senyawa tumbuhan yang dikenal dengan nama fitoestrogen, senyawa pencegah kanker payudara. Hebatnya, saat konsumsi phytoestrogen meningkat, resiko kanker payudara pada wanita menurun secara nyata!
Hindari daging yang matang. Ahli yang mengamati kebiasaan makan para wanita, menemukan bahwa wanita yang Bering menyantap well-done steak (benar-benar matang) memiliki resiko 4 kali lebih besar. Belum ada penjelasan ilmiah mengenai kasus ini, tapi sudah banyak wanita yang menjadi korban daging matang.
Nikmatnya buah dan sayuran.Meningkatkan asupan buah-buahan dan sayuran ke dalam menu sehari-hari bisa menurunkan resiko kanker payudara. Pasalnya, makanan dari tumbuhan kaya akan nutrisi antioksidan mengikat radikal bebas - yang ditenggarai penyebab kanker.
Penuhi dengan serat. Wanita yang menggandakan kebutuhan serat dari 15 hingga 30 gram per hari, secara nyata mengalami penurunan kadar estrogen yang dapat menaikan resiko serangan kanker. Usahakan mengkonsumsi 30 gram serat per hari.
Deteksi Kanker Sejak Dini.
Para ilmuwan dari Universitas Glasgow, Kanada, telah berhasil mengembangkan teknik terbaru untuk deteksi dini kanker, yaitu dengan teknik endoskopik-flourosence. Teknik ini adalah dengan memberi minum penderita kanker larutan yang merupakan campuran fluor. Secara teori, larutan fluor itu akan diserap oleh sel-sel kanker. Dan ketika disinari ultra violet, maka jaringan kanker itu akan bercahaya, sehingga ketika dilihat dengan kamera endoskopi, sel-sel kanker ini bisa dilihat ‘ lebih jelas. Jaringan kanker yang teriihat bukan saja yang telah memasuki stadium 2 dan 3, yang baru ada gejala pun sudah dapat terdeteksi.
Teknik ini telah diujicobakan pada pasien-pasien kanker di Ninewalls Hospital di Dundee. Teknik ini mempermudah pengangkatan kanker pada stadium paling awal dan memudahkan pengobatan. Profesor Mike Pagdett, dari Universitas Glasgow, mengatakan teknik tersebut memiliki keuntungan-keuntungan dan bisa meningkatkan angka keselamatan lebih tinggi yang umum terjadi pada para penderita kanker usus besar dan esofagus. Dengan teknik endoskopik-flourosence ini memungkinkan para dokter mendeteksi kanker lebih cermat.
*source: Lisa Magazine on CyberWOMAN
Rabu, 07 November 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar