Selasa, 10 Juni 2008

Kembali ketika membaca media informasi dan melihat beberapa cover media
cetak yang selalu menampilkan kemolekan tubuh wanita. kalau membicarakan
wanita tidak akan ada habisnya. wanita selalu identik dengan keindahan.

Saya tersenyum ketika membaca pemda dki akan mengikuti langkah pemda batu
untuk menggebok pakaian dalam wanita untuk mencegah terjadinya praktek
prostitusi. sungguh ironi keadaan wanita saat ini wanita dibalik tantangan
dan kesempatan, maksudnya apa? wanita akan mudah mencari uang dengan apa
yang dimilikinya. hal positif nya wanita bisa jadi model, bisa menjadi
artis, bisa menjadi pramugari, menjadi teller bank, menjadi manager atau
menjadi psk.

Bagi saya wanita adalah sosok yang harus di harga dan dihormati karena ibu
dan istri saya adalah seorang wanita. dan dari wanita akan tumbuh
sosok-sosok pribadi tangguh yang akan membangun dunia, karena dalam agama
islam yang saya anut wanita adalah sosok yang dihargai. dan syurga ada
dibawah telapak kaki ibu yang nota bene adalah seorang wanita.

Dalam hl pengartian yang nakal, syurga ada di wanita, syurga yang mana,
syurga yang sungguh-sungguh dan sesuai dengan ajaran islam ada di kaki
seorang ibu dimana seoranga anak harus berbakti kepada orang tua. itu
anggapan yang tepat.

Tapi dalam anggapan yang seloroh syurga dunia pun ada di telapak kaki
wanita, maksud keseluruhan yang dimiliki wanita adalah sesuatu yang indah,
tubuh, suara, adalah sesuatu yang dapat membawa syurga kenikmatan sesaat.
hal itu bisa kita lihat dari praktik pelacuran, atau foto-foto tidak senonoh
yang selalu memajang wanita sebagai ikon. bagaimana menurut anda.

wanita selalu ingin tampil cantik bukan, tetapi saya saat ini sedikit tidak
setuju dengan konsep kecantikan yang ada pada saat ini. yang saat ini
kecantikan wanita selalu identik dengan menampilkan lekuk-lekuk tubuh
wanita. identik dengan pakaian terbuka. apakah wanita tidak cantik dengan
pakaian yang sopan dan tertutup?

Laki-laki adalah manusia, yang diberikan tuhan akal dan nafsu, dan sudah
ditakdirkan dari sananya bahwa laki-laki suka untuk memandang wanita.
laki-laki sangata suka jika diberikan gambar wanita, karena itulah mengapa
untuk ikon-ikon suatu produk lebih sering menampilkan sosok wanita yang
molek bukan. yup kapitalisme terkadang mengeksploitasi wanita.

Terkadang lucu melihat wanita yang berbusana terbuka, ya mungkin untuk
tampil cantik, tetapi ketika seorang laki-laki menatapnya seakan bisa
menembus seluruh tubuh wanita tersebut marah, loh kok marah. dalam hati saya
suka berkata kenapa marah bukan nya wanita yang terkadang sadar atau tidak
mereka yang mempertontonkan tubuh mereka.

Dengan pakaian yang "you can See" maka laki-laki akan berkata ok I see you.
sudah pernah saya tuangkan dalam tulisan saya "Wanita yang telanjang", dan
dari penerbitan tulisan itu banyak juga pro dan kontra yang saya terima. ada
yang menyebut pakaian wanita yang saat ini memamerkan lekuk tubuh tersebut
sebagai feminisme, ada yang menyebut kebebesan individu, dan juga ada yang
menikmati sebagai pusat perhatian. malah ada beberapa yang katanya artis
dengan bangga memaerkan tubuhnya di televisi, memamerkan payudara yang
dimilikinya. Astafirullah.

Sekali lagi saya katakan wanita adalah mahluk yang harus dihargai, dan
dihormati. maka saran keapda kaum wanita. anda boleh cantik, tapi cobalah
untuk cantik dengan lebih sopan. karena kecantikan anda adalah sebagai
rahmat dari tuhan. jagalah diri anda dengan baik. Jadi cantik dengan pakaian
yang sopan mungkinkah?

Erwin Arianto
Depok6 April 2008
http://erwin-arianto.blogspot.com



Memasuki bulan ramadhan, semua orang bergegas dan mempersiapkan diri untuk berubah, saling memaafkan, menahan diri, para wanita berubah mulai menutup auratnya semua berlomba mendapat pahala yang berlimpah… saat ini tuhan sedang mengadakan cuci gudang untuk pahala. Seandainya ini bisa berlangsungsetiap bulan sangat indah dan menggugah.

Dalam pelajaran sewaktu saya SMP seorang guru agama saya sempat berkata salah satu tanda kiamat akan dating adalah salah satunya adalah " Bila wanita berpakain tetapi seperti telanjang", saat saya kecil saya belum memahami betul makna dari pembicaraan guru saya.

Keadaan saaat ini mengingatkan kembali perkataan guru saya tersebut, dimana hampir di sudut kota, saya melihat banyak wanita yang memakai pakaian yang diesebutkan guru saya tersebut, para wanita memerkan lekuk tubuhmeraka seperti tidak berpakaian. Mungkin masalah ini sudah banyak dibicarakan orang, tetapi saya hanya ingin engingatkan kepada para sahabat semua,tentang cara berpakaian tersebut.

Efek dari globalisasi mungkin salah satu penyebab kenapa banyak wanita yang saat ini terobsesi dengan perkataan seksi, dan cantik. Saya tidak menyalahkan bila seorang wanita ingin berpenampilan cantik, karena itu adalah kodrat wanita untuk dapat dibilang cantik.

Tetapi apakah cantik dan sexy tersebut harus dengan mengenakan pakaian yang terbuka…? Menurut saya tidak. Percaya atau tidak sesuatu yang bernilai mahal dan ekslusif biasanya selalu dalam kondisi terbungkus, indah , rapi, sehingga menimbulkan kesan ekskusif. Dan sesuatu yang tidak terbungkus identik dengan suatu benda murahan. Dalam hal ini saya tegaskan saya tidak mengidentifikasikan wanita yang menggunakan pakaian yang mengundang syahwat dan memperlihatkan lekuk tubuh sebagai wanita murahan, penilaian penuh saya serahkan kepada para sahabat sekalian.

Sering saya berjalan ke pusat perbelanjaan, saya melihat dari anak kecil, sampai usia lanjut yang mengenakan pakaian yang saya sebut pakaian kurang bahan, atau pakaian kesempitan, yang menurut saya pakaian-pakain jenis tersebut justru di jual dengan harga tinggi, karya designer terkenal., yang menurut saya designer adalah orang yang pandai dan ahli dalam merancang pakaian, karena meraka harus belajar dan sekolah dulu untuk dapat menjadi perancang pakaian, tetapi menurut saya kenapa hasilnya selalu baju yang kekurangan bahan dan kesempitan…. Siapa yang bodoh, perancang busana, atau pembeli pakaian tersebut…. Mungki saya lah yang bodoh tidak mengetahui nilai dari pakaian yang kurang bahan dan kesempitan tersebut.

Sering saya membaca informasi suatu perkosaan, dan tindakan assusila lainya, yang mungkin hasil dari banyaknya pakaian yang kurang bahan dan kesempitan tersebut. Wanita yang menggunakan pakain model tersebut dengan bangga memerkan bentuk tubuhnya, yang secara tidak sadar dalam bahasa tubuh mereka mungkin berkata "lihat lah saya, saya seksi, memiliki bentuk tubuh yang indah, pandangilah saya"

Secara kodrati, laki-laki sangat menyukai wanita, karena akan terdapat kontak dengan birahi laki-laki bila melihat wanita memerkan bentuk tubuh mereka, sehingga bila laki-laki tersebut tidak dapat menahan diri, dan para wanita yang menggunakan pakaian kurang bahan dan kesempitan memamerkan tubuhnya. Maka kita pun dapat memastikan bahwa tindakan assusila bisa saja terjadi.

Berdasarkan akar budaya, kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang menghormati kaum wanita, dan menjaga sopan santun, termaksud dalam mengenakan pakaian. Tapi saat ini yang anehnya bila kita tidak pakai-pakaian yang kurang bahan dan kesempitan akan dibilang kuno, cupu (Culun punya), engga gaul, apakah dengan memakai pakaian yang tertutp dan sopan kita dibilang tidak gaul. Tidak kah terpikir dengan menggunakan pakaian kesempitan dan kurang bahan, kita dibilang gaul, dengan resiko kita bisa
digauli paksa oleh penjahat, bisa berupa pelecehan seksual, pemerkosaan, dan tindakan asusila lainya.

Hanya sekedar saran kepada para sahabat wanita ku, cobalah pakai-pakaianyang sopan, tertutup sehingga anda akan dihargai oleh laki-laki, dan dengan pakaian yang baik wanita akan terlihat anggun. Semoga dapat memberi inspirasi kepada wanita. Dan mari kita dukung stop kekerasan dan tindakan yang tidak tercela kepada para wanita

Semoga bulan ramadhan ini bisa menjadi awal yang indah untuk memulai perubahan dirikita menjadi insan yang baik dan bertaqwa. dan bagi para wanita janganlah pamerkan tubuhmu sia-sia

" jagalah auratmu, karena allah membenci wanita yang memerkan auratnya. "

" Wanita yang bisa menjaga dan menutup tubuhnya, adalah lebuh berharga dan
indah dimata Tuhan dan pasti dimata manusia yang memandangnya"


Dalam perenunganku, Untuk meningkatkan harkat dan martabat wanita
Cikarang, 13 September 2007 11:38
Erwin Arianto



pelecehan seksual
sumber: http://panthom.blog.com/793614/
Sekedar mencari referensi tentang Pelecehan Seksual, mungkin bisa membantu kawan-kawan yang sedang mengalami, terlibat, mencari tau, akan mengambil keputusan, ataupun menolak definisi ini.

Terkadang kita merasa harus bertindak adil dengan menggunakan ukuran yang sejatinya tidak adil. Bukan berarti saya lebih tau. Sayapun belajar. Mari bertanya pada mereka yang lebih tau.

Ini sepenggal tentang apa itu Pelecehan Seksual:

Secara umum yang dimaksud dengan pelecehan seksual adalah segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi atau mengarah kepada hal-hal seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran sehingga menimbulkan reaksi negatif seperti malu, marah, benci, tersinggung, dan sebagainya pada diri individu yang menjadi korban pelecehan tersebut. Rentang pelecehan seksual ini sangat luas, yakni meliputi: main mata, siulan nakal, komentar berkonotasi seks atau gender, humor porno, cubitan, colekan, tepukan atau sentuhan di bagian tubuh tertentu, gerakan tertentu atau isyarat yang bersifat seksual, ajakan berkencan dengan iming-iming atau ancaman, ajakan melakukan hubungan seksual hingga perkosaan. Pelecehan seksual bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Meskipun pada umumnya para korban pelecehan seksual adalah kaum wanita, namun hal ini tidak berarti bahwa kaum pria kebal (tidak pernah mengalami) terhadap pelecehan seksual (masih ingat film Disclosure dimana si pria menjadi korban?).

Dari definisi umum tersebut maka pelecehan seksual di tempat kerja dapat diartikan sebagai segala macam bentuk perilaku yang berkonotasi seksual yang dilakukan secara sepihak dan tidak diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran, dan penolakan atau penerimaan korban atas perilaku tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan baik secara implisit maupun ekplisit dalam membuat keputusan menyangkut karir atau pekerjaannya, mengganggu ketenangan bekerja, mengintimidasi, dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak nyaman bagi si korban. Pelecehan seksual di tempat kerja juga termasuk melakukan diskriminasi gender dalam hal promosi, gaji atau pemberian tugas dan tanggungjawab.

Dari definisi tersebut dapat diperoleh kesimpulan bahwa ciri utama yang membedakan tindakan "suka sama suka" dengan apa yang disebut sebagai pelecehan seksual di tempat kerja adalah:

tidak dikehendaki oleh individu yang menjadi sasaran,

seringkali dilakukan dengan disertai janji, iming-iming atau pun ancaman,

tanggapan (menolak atau menerima) terhadap tindakan sepihak tersebut dijadikan pertimbangan dalam penentuan karir atau pekerjaan,

dampak dari tindakan sepihak tersebut menimbulkan berbagai gejolak psikologis, diantaranya: malu, marah, benci, dendam, hilangnya rasa aman dan nyaman dalam bekerja, dsb.


Dua Kategori


Jika merujuk pada Title VII of Civil Right Act tahun 1964 yang telah diamandemen oleh kongres USA pada tahun 1991, pelecehan seksual di tempat kerja dapat dibedakan menjadi:


Quid Pro Quo


Pelecehan seksual tipe ini adalah pelecehan seksual yang biasanya dilakukan oleh seseorang yang memiliki kekuasaan atau otoritas terhadap korbannya, dengan disertai iming-iming pekerjaan atau kenaikan gaji atau promosi. Biasanya pelaku pelecehan seksual tipe ini adalah supervisor, manager, direktur atau pemilik perusahaan. Dalam hal ini jika janji atau ajakan tidak diterima maka bisa berakibat hilangnya pekerjaan, atau tidak mendapat promosi, atau dimutasikan ke tempat, dan lain sebagainya bagi sang individu yang menjadi sasaran (korban). Dalam kasus seperti ini korban pada umumnya berada dalam posisi yang sangat lemah dan sangat berharap bahwa pelaku akan menepati janjinya. Hal ini bisa lihat dari ketergantungan korban terhadap pekerjaan yang dijanjikan (diberikan) oleh pelaku.


Hostile Work Environment


Pelecehan seksual bisa juga terjadi tanpa janji atau iming-iming maupun ancaman. Tetapi dalam lingkungan kerjanya si korban mengalami berbagai tindakan atau perilaku yang membuatnya menjadi tidak tenang dalam bekerja, penuh tekanan, ada rasa permusuhan, tidak memiliki rasa aman dan nyaman dalam melakukan tugas-tugas pekerjaannya, dan sebagainya. Dalam hal ini maka pelaku pelecehan dapat datang dari rekan kerja, atasan, bawahan, maupun dari pihak ketiga seperti klien atau supplier. Dalam beberapa kasus korban mungkin tidak menyadari hal ini karena pelaku menggunakan berbagai cara dan dalih.


(http://www.e-psikologi.com/masalah/021002.htm)



Hampir semua korban pelecehan seksual adalah perempuan tidak memandang status sosial ekonomi, usia, ras, pendidikan, penampilan fisik, agama, dsb. Korban pelecehan akan merasa malu, marah, terhina, tersinggung, benci kepada pelaku, dendam pada pelaku, shock, trauma berat, kerusakan organ fisik, dll.

Ada beberapa pasal dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) yang dapat menjerat seseorang pelaku pelecehan seksual: (1) Pencabulan pasal 289-296. (2) Penghubungan pencabulan pasal 295-298 dan pasal 506.
(3) Persetubuhan dengan wanita di bawah umur pasal 286-288.

(http://situs.kesrepro.info/gendervaw/materi/pelecehan.htm)



Apakah pelecehan hanya dilakukan oleh orang yang dikenal sebagai penjahat?
Tidak. Dalam banyak kasus pelecehan dilakukan oleh orang yang sudah dikenal korban. Misalnya: teman dekat, kekasih, saudara, ayah (tiri maupun kandung), guru, pemuka agama, atasan dan sebagainya. Dalam banyak kasus lainya, pelecehan dilakukan oleh orang-orang yang baru dikenal dan semula nampak sebagai orang baik-baik yang menawarkan bantuan misalnya, mengantarkan korban ke suatu tempat.

(http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/ceria/pengelolaceria/pp1pelecehanseksual.html)



Pelecehan seksual merupakan bentuk dari deskriminasi seksual yang terdiri dari dua bentuk diantaranya yaitu pelecehan seksual ‘quid pro quo harassment (I give, You give)’ yang sifatnya timbal balik yang dapat menjadi dasar dalam pengambilan keputusan dalam dunia kerja dan pelecehan seksual dalam bentuk kondisi lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai misalnya lelucon, ejekan dan komentar seksual. Tetapi pada intinya ruang lingkup yang ditekankan pada artikel ini adalah pelecehan seksual yang terjadi pada wanita yang kurang atau tidak diterima pada lingkungan kerja tertentu atau tidak dihargai oleh grup tertentu.

(http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/Seminar-MIS/2005/93/93-8-Gender_and_Sexual_Harassment-Kel_93.pdf)




Rabu, 04 Juni 2008


Minggu, 01 Juni 2008


Membahas tentang anggota DPR memang tidak akan selesai, terlalu banyak kasus buruk yang ada pada anggota parlemen kita. sampai saat ini banyaknya anggota DPR dan DPRD yang tidak bermutu dan tidak memiliki moral yang seharusnya menjadi syarat utama sebagai anggota DPR. banyak kasus yang seharusnya tidak terjadi.

Seperti Hilangnya Moral Anggota DPR dengan terbongkarnya pelecehan sex anggota DPR Max moein dari frasi PDI perjuangan terhadap Sekretaris pribadinya, dan foto syur max dapat kita lihat di internet begitu bertebaran. ada juga anggota yang di tangkap basah KPK karena di duga kuat menerima suap dalam bentuk uang tunai dan yang lebih menghebohkan lagi plus bonus wanita cantik yang aduhai bin semlohai. atau kasus Yahya Zaini yang heboh beradegan panas dengan artis maria Eva. Sungguh Masih pantaskan DPR menyandang Sebagai Dewan terhormat, bila ternyata akhlak mereka sangat bejat...?

DPR tidak hanya kasus seks, tapi ada beberapa hal yang mencedrai keadilan dari rakyat, DPR selama ini sangat "getol" melaksanakan studi banding,Sudah bukan rahasia umum lagi jika agenda studi banding ke luar negeri yang dilakukan oleh anggota DPR sesungguhnya cuma merupakan akal-akalan para anggota terhormat untuk bisa melancong gratis ke luar negeri, mereka Studi banding pakai uang rakyat, yang sekarang banyak yang bunuh diri gara-gara himpitan kemiskinan dan kemelaratan hidup yang kian hari kian sulit dibayarkan oleh rakyat.

Situs Kompas (16/5) berjudul “Anggota DPR Bawa Keluarga Plesir ke Argentina” menulis, “Anggota DPR melakukan kunjungan kerja dengan uang saku 500 dollar AS atau Rp 4, 6 juta per hari per orang. Ada 12 anggota DPR yang mendapat uang saku sebesar 500 dollar AS per hari per orang atau setara dengan Rp 4, 6 juta. Total menghabiskan uang negara 6.000 dollar per hari atau 48.000 dollar atau senilai Rp 441 juta dalam delapan hari. Tidak termasuk biaya untuk 10 staf.”

inilah ke 13 anggota yang ikut pelesiran ke argentina Sedangkan daftar nama-nama anggota dPR yang plesir ke Argentina adalah:Yasonna Hamonangan Laoly (PDIP),Andi Yuliani Paris (PAN), Tumbu Saraswati (PDIP),Jacobus Mayongpadang (PDIP),Emmy Rerung Rante (isteri Jacobus Mayongpadang),Hasril Azwar (PPP),nani Muliani (isteri Hasril Azwar),Patrialis Akbar (PAN),Putra Jaya (PAN),Saifullah Mas'hum (PKB),Badriyah Fayumi (PKB),Abu Bakar (suami Badriyah),Jazuli Juwaini (PKS),Saut Marasal Hasibuan (PDS),Rahmat Budiaji (staf),Andie Widianto (staf),Novianto Murti Hartono (staf),Sudarsono (staf),Evi Adiningrum (isteri Sudarsono),Jajang Abdullah (staf),Karim Mustari (staf),Robert Simbolon (staf),Suwarno Putra Raharjo (staf),Gunawan Suswantoro (staf), Agung Mulyana Saleh (staf),Desmalili Mariati (staf). (http://www.eramuslim.com/berita/tha/8519070109-inilah-jadwal-dan-nama-anggota-dpr-ke-argentina.htm)

itu baru satu kali studi banding yang dilakukan anggota DPR, Belum kelakuan DPR/DPRD yang melakukan kunjungan-kunjungan ke daerah atau instasi dalam negeri mereka hanya bertujuan untuk menghamburkan anggaran, Ujung-ujungnya tandatangan dari sPJ (surat perjalanan dinas), yang anehnya setiap studi banding tidak pernah ada laporan hasil studi banding, kecuali mungkin oleh-oleh yang dibawa buat keluarganya.

DPR kita sangat bermental calo, karena disana banyak "Kompas - Praktik percaloan di Dewan Perwakilan Rakyat secara sadar telah merekayasa dan merampas bantuan yang menjadi hak masyarakat yang menjadi korban bencana alam. Karena itu, tidak ada kata lebih pantas untuk dinyatakan perampasan kolektif semacam ini merupakan kejahatan kemanusiaan." sungguh ironi DPR kita ini

DPR kerjanya hanya mengurus yang tidak penting, ketika Slank mendendangkan Lagu gosip jalanan mereka seperti kebakaran jenggot, padahal hal ini seharusnya ditanggapi wajar oleh anggota DPR. ketika sampai saat ini banyak warga yang menjerit tentang kenaikan BBM, tetapi apa yang terjadi DPR seperti Bisu, tak bernyali, tak bersuara untuk mengajukan hak interpelasi kepada pemerintah, lalu kemana anggota DPR tersebut?, apakah mereka sibuk mengumpat di ketiak para gundiknya?, atau sibuk pelesiran dengan dalih Studi banding?

DPR adaalh Sentra Kejahatan Korupsi di Indonesia, Korupsi yang dilakukan oknum-oknum anggota DPR dan DPRD umumnya terjadi saat membahas anggaran untuk departemen/instansi dan unit kerja hingga
pengesahannya dalam APBN atau APBD, anggaran departemen/instansi yang dibahas di lembaga wakil rakyat tidak akan disahkan jika tidak menyiapkan dana untuk oknum-oknum anggota DPRD pada komisi yang menangani anggaran itu. Jadi, mereka anggota DPR/DPRD yang memulai dan mengajak pejabat instansi melakukan perbuatan tercela seperti itu hanya untuk kepentingan pribadi sementara rakyat miskin bertambah dan tidak diperhatikan lagi.

Dan Kebobrokan moral anggota DPR dapat kita lihat dari beberapa anggota DPR yang ditahan KPK,KPK telah menahan empat orang anggota DPR, yaitu Hamka Yandhu, Saleh Djasit, Al Amin Nur Nasution, dan Sarjan Taher. Hal ini juga terjadi pada kasus BLBI yang menjadikan Gubernur Bank Indonesia, juga mengindikasikan adanya kordinasi dengan oknum DPR. dan hal ini tidak menutup kemungkinan bertambahnya anggota DPR yang korupsi.

Hal ini diperburuk dengan adanya rencana anggota DPR untuk membubarkan KPK, "Kalau perlu dibubarkan saja," kata Ahmad Fauzi (anggota DPR). lembaga yang dipimpin Antasari Azhar,dengan alasan KPK telah menjadi lembaga yang terlalu kuat ("superbody") karena berhak memeriksa semua pihak termasuk anggota DPR. seharusnya seluruh wakil rakyat di DPR menunjukkan bahwa mereka mendukung pemberantasan korupsi, bukan melakukan korupsi. kenapa pak takut ya, atau memang anda sedang korupsi ya?

Saat pemilu yang katanya adalah pesta demokrasi rakyat, walau sebenarnya rakyat hanya mendapat rempah-rempah dari pesta yang diadakan tersebut, rakyat hanya mendapat uang receh, dan baju butut, untuk memilih calon anggota Dewan yang akan menjadi anggota DPR. "Rakyat ku sayang saat ku butuh dukungan, Rakyat ku tendang saat aku jadi Anggota dewan" itulah prinsip yang dipakai anggota DPR saat ini. mereka saat pemilu rela merogoh kocek dalam-dalam untuk menjadikan diri mereka menjadi anggota DPR, dan "Akan balas dendam " saat menjabat, mereka bermuka manis saat kampanye, dan mereka bermuka garang saat mereka menjabat.

Saya termaksud orang yang mempertanyakan legalitas anggota DPR/DPRD saat ini.. mengapa, saat pemilu saya hanya diberi pilihan untuk memilih partai, dan tidak diberi penjelasan yang jelas tentang siapa calon yang dipilihkan jika partai yang saya pilihkan menang. saat ini pemilihan anggota DPR tidak melalui Fit and proper test, yang terjadi adalah siapa yang berani menyumbang dana ke partai paling besar dialah yang akan menjadi wakil rakyat, dan mengenai pengaturan wilayah yang diwakilkan, ditentukan secara tertutup oleh partai tersebut. hal ini dapat kita lihat dari anggota DPR yang merupakakan ikatan satu keluarga.

Mengenai keterwakilan dalam DPR, saya mempertanyakan mengapa anggota DPR itu selalu orang yang sama, apakah bangsa ini telah kehabisan stok orang yang kompeten? maksud dari kompeten bukan seorang yang mampu dan pintar, tetapi orang yang mau dan peduli kepada Rakyat, mau dalam arti kata mau membela rakyat, mau merasakan kesengsaraan rakyat. Tidak seperti sekarang, cukup banyak anggota DPR dan DPRD yang sama sekali tidak mengerti dengan tugas-tugas yang diembannya. Tidak hanya itu, tidak sedikit wakil rakyat yang hanya memperhatikan kepentingan sendiri atau kelompoknya saja. sungguh ironi, dan menyedihkan sekali.

Setiap lembaga negara, termaksud presiden setiap akhir periode menjabat selalu memberi laporan pertanggung jawaban, termaksud Presiden yang memberi laporan pertanggung jawaban, entah hasilnya di tolak atau diterima, Saya pun bertanya, kepada siapa DPR memberi pertanggung jawaban? kepada rakyat kah.. atau kepada parpol..? mungkin jawaban yang diberiakan adalah kepada rakyat.. lalu apa bentuk pertanggung jawaban DPR Kepada Rakyat? jawabanya adalah DPR tidak pernah memberi petanggung jawaban kepada rakayt. Jadi masih kah saya harus memilih pada saat pemilu untuk memilih wakil rakyat? kalau hanya saya melegalkan kejahatan yang dilakukan oleh wakil yang saya tunjuk, serta tidak tahu apa hasil yang dari keterwakilan saya pada wakil saya yang duduk di Kursi DPR? mungkin lebih baik saya menjadi partisan partai GOLPUT, karena saya tidak harus bertanggung jawab terhadap pilihan yang saya lakukan, karena telah beberapa kali mengharap perubahan pada setiap pemilu dengan memilih beberpa partai yang berbeda, entah itu partai yang mengaku mengemban amanat nasional, atau partai yang bisa memberi kebangkitan bangsa, atau partai yang berjuang untuk wong cilik, atau partai yang memberi keadilan dan kesejahteraan, atau partai orang-orang yang berkarya, atau partai lainya.. pada akhirnya hasilnya akan tetap sama. kami rakyat kecil tidak pernah benar-benar terwakilkan oleh DPR yang katanya Elit dan Terhormat, walau kelakuan meraka adalah Bejat.

Masihkah ada partai yang dapat dipercaya? Masihkah DPR diperlukan atau sebaiknya dibubarkan saja ya? Karena kami tidak perlu janji-janji, kami butuh tindakan untuk hidup kami yang memang sangat berat, tidak seperti yang katanya wakil kami yang hidup bergelimangan Harta, dan wanita.

Seorang Rakyat Indonesia
2 juni 2008



Selasa, 20 Mei 2008

Kebangkitan nasional, Indonesia "bisa"?

100 Tahun kebangkitanan nasional yang secara luar biasa di peringati di hampir seluruh televisi nasional yang bertema "indonesia Bisa" yang di galangkan oleh Presiden republik indonesia pada Acara tersebut. Kita bangsa indonesia selalu mempunyai impian untuk bangkit di seluruh sektor kehidupan berbangsa dan bernegara, sebuah pertanyaan nakal dari saya yang tidak berilmu indonesia bisa apa ya?, Maaf dalam hal ini bukan suatu penghinaan terhadap Nation/Bangsa ini, secara jujur masyarakat ini memang bisa bangkit jika Pemimpinya bersatu dengan rakyat menuju kesejahteraan. bukan Pemimpin yang "bisa" mengakali rakyatnya terus.

Dari hal sepele saja, Ejaan nama negara ini adalah INDONESIA, tapi bagaimana "bisa" banyak kalangan yang mengejamenjadi ENDONESIA, ya sesuai selogan, bahwa Indonesia "bisa" salah dalam mengeja Namanya sendiri dari Indonesia jadi Endonesia. Kok Bisa ya?

Coba deh perhatikan keadaan foto Bapak presiden yang terhormat saat baru menjabat dan Keadaan saat ini, kalau saya tidak salah lihat Foto bapak presiden bisa menjadi lebih gemuk, orang bisa lebih Gemuk karena Makmur atau sejahtera bukan?, Atau Coba perhatikan Para Pejabat, Pejabat dari kalangan birokrasi atau Pejabat dari Politisi, semua rata-rata berperut Buncit. mengapa mereka bisa kelihat gemuk karena mereka bisa sejahtera. Apakah keadaan fisik dan kesejahteraan pejabat tersebut sama dengan kondisi keadaan rakyat. jawaban yang pasti tentu tidak. kalau rakyat itu Indonesia "Bisa" membuat rakyat miskinya sengsara, tidak percaya, coba lihat korban busung lapar, kurang gizi yang ada. sebuah ironi dimana Rakyat gendut karena Busung lapar, sedangkan Pejabat gendut kena penyakit "Nafsu Lapar". Jadi Indonesia Bisa Membuat Pejabat menjadi gendut dan Rakyat Gizi buruk atau Busung Lapar Karena tidak ada Makanan.

Momentum kebangkitan Nasional biasanya dikaitkan dengan berdirinya budi utomo, yang tidak terlepas dari pendidikan, sesuai dengan tema yang di glontorkan oleh Presiden SBY, bahwa inonesia Bisa, kok bisa sih tidak melaksanakan amanat UUD1945? maksudnya apa, dalam pasal 31 ayat (4) UUD menentukan bahwa pendidikan diprioritaskan untuk memperoleh anggaran sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN. Tapi hal itu tidak terlaksanakan dengan baik dan benar. Masalah pendidikan 20%? bagaimana mungkin, Wong sekolah-sekolah pada rubuh belum dibetulin, Guru-guru honorer yang bergaji di bawah Rp.500.000/bulan masih banyak, Dan Universitas Negeri Dirubah menjadi BHMN yang Notabene harus membiayai anggaran pendidikan sendiri, yang berdampak kepada Mahalnya biaya Pendidikan di negeri kaya ini. Dari beberapa hal yang saya sebutkan jadi Indonesia "Bisa" membuat rakyatnya bodoh. kenapa bagaimana mungkin seorang dari rakyat miskin untuk mengenyam pendidikan, karena biaya pendidikan setinggi langit. Deskriminasi telah terjadi hanya orang yang ber-uang yang bisa mengenyam pendidikan, dan hal ini bisa membuat para orang tua berlomba korupsi untuk membiayai pendidikan anaknya. Lalu bukankah ada sekolah gratis? coba lihat lah berapa sekolah yang 100% gratis, jawabnya kurang dari 4% dari sekolah yang ada. Jadi Indonesia "Bisa" membuat rakyatnya Bodoh.

lalu masalah kesehatan, Indonesia Bisa Bangkit kalau rakyatnya sehat, Bagaimana "bisa" rakyat indonesia sehat, biaya berobat sangat lah tinggi, suatu uraian di media massa sebutlah di daerah bekasi puskesmas gratis, dan yang berobat dari luar daerah bekasi, tapi pembuat keputusan di daerah tersebut menulis yang gratis hanya dari wilayahnya tersbut, padahal kan kita satu negara kok"bisa" akan membuat kebijakan seperti itu. Rakyat miskin hanya mendapat pelayanan kesehatan seadanya. Kalau rakyat kecelekaan, atau sakit dan masuk rumah sakit, yang juga katanya rumah sakit pemerintah yang pertama ditanyakan apa? siapa keluarganya, Siap memBayar uang muka perawatan. Jadi Indonesia bisa membuat rakyatnya tidak bisa mendapat penanganan kesehatan yang baik. Coba bandingkan dengan para pejabat mereka dengan bebas bisa menggunakan keuangan negara untuk berobat kerumah sakit dengan kelas VIP atau bahkan keluar Negeri, oleh karena itu kesehatan mereka terjamin. Jadi Indonesia "Bisa" membuat pejabat sehat dan Indonesia "bisa" membuat rayatnya tetap sakit, atau bahkan memilih mengakhiri hidupnya.

Dalam meningkatkan Kebangkitan Indonesia butuh Lapangan Pekerjaan, tetapi kita banyak lihat dan saksikan hampir di setiap kantor saat ini pekerja mereka "outsourcing" dan "kontrak" yang notabene siap di buang setiap saat. jadi Indonesia bisa membuat pengangguran yang besar dengan sistem ini. Bisakah kita bangkit jika tidak ada lapangan pekerjaan?

Atau kita lihat dari segi Hukum? Indonesia Bisa bangkit jika ada nya kesamaan status di depan hukum, kejadiannya apa? banyak penegak hukum kita yang teryada harus dihukum, Adanya kesamaan hukum untuk warga negara hanya sebuah mimpi bagi indonesia, Seorang buruh pabrik yang Nyolong sendal jepit di hukum dengan berat, lalu pejabat bagimana? jawaban yang sederhana "banyak pejabat yang kebal hukum di indonesia. Peraturan hanya berlaku bagi rakyat, tapi tidak untuk aparat birokrasi. Satu hal yang baru saja terjadi dimana peraturan tentang lalu lintas adalah Jalan Toll hanya untuk Kendaraan Roda 4 atau lebih, Kok bisa Motor-motor Gede bisa lewat jalan toll. mungkin motor tersebut di kasih roda tambahan seperti Roda sepeda, jadi Motor Beroda 4 seperti sepeda roda 4 anak-nak kali ya.... indonesia "bisa" menghukum rakyat dengan benar, tetapi indonesia juga "bisa" memberi kekebalan hukum kepada para pejabatnya.

Dari segi olahraga, apakah olahraga indonesia bisa bangkit? kita tengok olah raga Sepakbola kita yang tidak bisa bangkit di laga dunia... bagaimana bisa Olah Raga kita di pimpin oleh seorang pimpinan yang terpidana. Jadi Indonesia "Bisa" Membuat terpidana tetap memimpin suatu cabang olahraga. jadi bisakah Olahraga indonesia bangkit.

Atau Penyedian Fasilitas & layanan Umum, Untuk bisa bangkit indonesia membutuhkan Fasilitas Umum terutama jalan raya, sampai saat ini jalan di Indonesia sudah banyak yang berlobang, dan jalan tersebut sudah banyak memakan korban, termaksud Seorang Mantan pejabat dalam acara memeriahkan acara kebangkitan nasional, Bagaimana bisa Bangkit kalau jalanya saja berlobang? Lalu untuk mendapat pelayanan Umum yang harus nya dibiyayakan dari uang rakyat kenapa Bisa rakyat harus membayar. Contoh Kepolisian Negara Yang Notabene adalah Pengayom Masyarakat, tetapi bukan rahasia umum bila berurusan dengan Polisi akan Membutuhkan Biaya yang besar, beberapa perusahan yang pernah saya bekerja didalamnya memilih memetieskan kasusnya dibanding meneruskan Perkara yang dialaminya karena biaya upeti yang besar untuk menuntaskan kasus yang dialaminya. Jadi Bisakah kita bangkit di tengah minimnya Fasilitas Dan Layanan Umum. atau Kita melihat rumah-rumah besar dari pejabat, coba bandingkan dengan rakyat yang tinggal di kolong jembatan, atau rakyat yang mengontrak karena tidak mampu membeli rumah, karena gaji UMR? Bisakah kita bankit jika rakyat indonesia harus tetap tidak sejahtera?

Untuk bangkit pun kita membutuhkan rasa nasionalisme yang tinggi, lalu bagaimana keadaan nasionalisme kita saat ini?, sungguh menyedihkan kalangan generasi kita lebih senang menghujat mencaci bangsa sendiri, atau memanfaatkan bangsa untuk kepentingan sendiri. dan untuk generasi muda tidak peduli dengan nasionalisme, karena mereka di jejali budaya yang merusak berupa Pornografi, Narkoba, Dan pola hidup konsuntif. Salama ini Nasionalisme hanya sebatas selogan dan tidak ada tindakan nyata, walau hanya

Atau kasus terakhir yang menghebohkan tentang Kenaikan BBM, Untuk bangkit kita membutuhan Energy, lalu penaikan harga dan Pembatasan Jumlah Pembelian BBM, Lalu bagaimana bisa Indonesia bangkit ditengah kurangnya Subsidi kepada rakyat? bahkan dalam sebuah media saya pernah membaca negara tetangga kita "Malaysia" dalam menghadapi masalah harga minyak dunia malah Meningkatkan subsidi untuk rakyat. Jadi Bisakah Indonesia bangkit ditengah Pencabutan Subsidi dan Pembatasan Pembelian BBM?, Lalu bagaimana dengan Kendaraan dinas anggota Birokrasi yang mendapat Bensin yang tidak terbatas? sebuah pemiskinan sistematis tengah dibuat oleh pemerintah, dengan hanya memberi Rp 100.000 untuk rakyak, Pak Untuk apa Rp.100.000, untuk makan seminggu dengan anggota keluarga saja sudah habis. Jadi Bagaimana indonesia bisa bangkit jika rakyatnya tetap Miskis. dan Kesenjangan bisa kita lihat dengan Fasilitas yang dinikmati dari para Elite.

Tulisan Ini bukan untuk memojokan Pemerintah, tulisan ini hanya memaparkan ketidak adilan yang terjadi pada Masyarakat/Rakyat indonesia ditengah Seruan kebangkitan Nasional Bangsa ini, bangsa ini terdiri dari 200 jt penduduk, tapi hanya beberapa persen yang bisa menikmati kesejahteraan, pendidikan,kesehatan,Layanan Publik, dengan layak, Pada tanggal 2 Juli 2007 pemerintah Indonesia melalui Badan Pusat Statistik (BPS) secara resmi mengumumkan jumlah penduduk miskin 37,17 juta orang, dan pasti akan bertambah dengan kenaikan BBm dan minimnya Pelayanan Publik. Lalu Apakah Indonesia Bisa untuk bangkit? Saya sebagai rakyat indonesia selalu berharap yang terbaik untuk indonesia. Semoga Indonesia Bisa Benar-benar bangkit, bukan hanya slogan yang nyaring diteriakan di mulut saja. Semoga tidak Indonesia Bisa mensejahterakan Seluruh Rakyat.. tidak hanya Pejabat saja...


Erwin Arianto


Minggu, 18 Mei 2008

Liburan kemarin sempat ada acara perkumpulan keluarga besar saya, banyak saudara yang berusia kanak-kanak, tapi yang anehnya para kanak-kanak ini terlihat lebih dewasa dari umurnya, itu bisa dilihat dari nyanyian-nyanyian yang di lantunkan berupa lagu-lagu cinta, memang ironis saat ini lagu-anak di televisi hampir dikatakan tidak ada. dan tayangan yang bermutu untuk kita dan anak-anak sangatlah jarang.

Seperti kita ketahui bahwa kita (OranG dewasa & Anak-anak) senang sekali menonton TV. Kita tidak segan-segan untuk duduk di depan kotak ajaib tersebut selama berjam-jam. Sampai saat ini kita tahu bahwa sebagian besar tayangan Televisi berisi tentang kekerasan, perebutan harta, unsur-unsur yang meyentuh sisi pornografi dan pornoaksi, tayangan mistis, budaya hedonis, dll.

Media menjadi ubiquitous, ada dimana-mana, dan kehadirannya sulit untuk dihindari atau ditolak. Ia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tekstur dan rutinitas kehidupan sehari-hari kita. Televisi khususnya, menyediakan sumber daya simbolik yang memberi kita referensi-referensi untuk bersikap dan bertingkah laku. Tak heran jika media massa dianggap telah menggeser fungsi institusi sosial tradisional seperti keluarga, gereja, sekolah atau pun pesantren.

Hasil Riset dari 67 peneliti dari 18 perguruan tinggi indonesia membuktikan ditemukan dampak negatif dari Televisi yang belakangan ini sangat intens peranya dalam kehidupan masyarakat indonesia, tidak terlepas diri saya sendiri. hasil riset tersebut menunjukan bahwa sinetron televisi yang merupakan sumber penghasilan terbesar bagi industri televisi dengan mengutamakan rating daripada isi dari cerita yang ada.

para peneliti tersebut memberi tahu sebagai berikut 57% adegan sinetron atau film remaja/dewasa adalah adegan seks, 2% adalah adegan telanjang, 10% kata cabul, kata-kata kasar, umpatan yang seharusnya tidak diperbolehkan, karena merusak mental anak bangsa, 18% adalah ciuman, 12% perkosaan, dan 1 % seks menyimpang. sementara adegan yang sesuai moralitas (menolong teman, menghotmati orang tua) tidak lebih dari 14%

Adegan petualangan, kekerasan, intrik, isu, Gosip dijejalkan hampir setiap harinya tak ubah sebagai candu yang dibuaikan untuk kita semua. Dampak langsung dari tayangan televisi adalah pengimplementasi gaya hidup yang tertuang dalam adegan TV/Film berupa seks bebas yang beredar di kalangan remaja, Obral Aurat Tubuh, Pornografi/Porno aksi. premanisme, Tawuran Adu Domba dan hal-hal tersbu dikemas dengan apk dan ditungkan dalam bentuk senetron & Film yang ada.

pada saat yang sama merujuk dari larisnya Film Ayat-ayat cinta di bioskop, memang hal ini satu sisi adalah kebangaan terhadap baiknya perfilman nasional, tapi karena banyak yang merujuk dari film tersebut, banyak film yang menyugguhkan jalan cerita yang sama, dan hal ini ada dampak negatifnya berupa Pelegalan Poligami. yang sebenernya islam membolehkan tetapi dengan syarat yang sangat ketat.

Dalam film juga hampir sebagian besar film indonesia menampilkan kemewahan,dan mimpi-mimpi yang sangat tinggi dan tidak terjangkau oleh sebagaian besar warga indonesia, yang ajaibnya yang menonton TV di indonesia adalah golongan menengah kebawah dimana kehidupan mereka tidak seperti yang diceritakan dalam Tv,Film atau Sinetron. Dampak dari budaya kemewahan ini dapat kita lihat dari Korupsi yang meraja lela, banyaknya kaum pelajar/mahasiswa yang menjual diri mereka untuk menggapai kewahan seperti yang dimimpikan dalam Tv/Sinetron/Film tersebut.

Berbagai acara yang menayangkan tentang pergaulan bebas remaja di kota besar yang sarat akan dunia gemerlap (dugem). Seperti tayangan remaja dalam mengonsumsi obat-obatan terlarang, cara berpakaian yang terlalu minim alias kurang bahan / sexy, goyang-goyangan yang sensual para penyanyi dangdut, kisah percintaan remaja hingga menimbulkan seks bebas, ucapan-ucapan kasar dengan memaki-maki atau menghina dan sebagainya. Inilah yang seringkali menjadi contoh tidak baik yang sering mempengaruhi remaja-remaja yang berada di kota maupun di daerah untuk mengikuti perilaku tersebut.

Media diyakini telah menggeser tugas guru, agamawan maupun orang tua sebagai educator, menyediakan role-model bagi anak-anak dan remaja, dan menjadi sumber acuan untuk mendefinisikan mana yang baik dan mana yang buruk. Dalam hal ini, media telah menjadi semacam contemporary civil religion (Robert N. Bellah 1967) atau agama sipil kontemporer, yang melibatkan bentuk-bentuk pemujaan baru lewat ritual-ritual menonton dan mengkonsumsi media. Persoalannya, bukan rahasia lagi bahwa realitas yang dibawa oleh media adalah realitas yang berselimut kepentingan kapitalis industrial yang tidak lain berujung pada akumulasi profit semata.

Kehadiran para agamawan karenanya tak lebih dari sekedar gincu saja, agar kesan dakwah tetap terasa. Jika agamawan hanya ikut-ikutan terjebak dalam selebritisasi dan komersialisasi agama di layar kaca, tugas untuk mencerahkan masyarakat pun akhirnya jadi terabaikan.

sungguh ironis media hanya menampilkan sisi hiburan saja dan media kurang menerapkan fungsi edukkasi, peningkat Nasionalisme, peningkat kehidupan beragama yang baik, hal ini tidak terlepas dari peran produser-produser film/Acara televisi dapat kita lihat adalah orang asing, sebut saja keluarga PUnjaabi yang terkenal dengan raja sinetron. karena latar belakang meraka dari india, maka Film kita tidak mengakar budaya hanya mengikuti budaya luar yang tidak sesuai budaya amerika dengan holiwoodsnya,budaya India Bollywoodsnya.

Budaya media, dalam hal ini, bekerja secara hegemonik dan ideologis untuk mendukung kepentingan para pemilik media. Prinsip yang penting laku dan mendatangkan untung, menjadikan tayangan media tak lebih dari bujuk rayu kosong yang dikemas dengan citra-citra yang penuh warna. Media makin asyik mengejar kepentingan ekonominya dan cenderung mengesampingkan tanggung jawab sosialnya untuk mendidik dan mencerahkan syarakat. Menjamurnya bisnis media di Indonesia, termasuk televisi, pasca jatuhnya rejim Orde Baru, ternyata tidak berkorelasi positif dengan beragamnya tayangan yang bisa dipilih dan dinikmati oleh masyarakat.

Situasi ini sebetulnya bisa berubah jika negara mampu melakukan intervensi dan menjalankan fungsi moderasinya pada pasar media. Sayangnya, berkelindannya kepentingan- kepentingan ekonomi dan politik dalam industri media serta fenomena tawar menawar politik membuat pemerintah tidak mampu menerapkan regulasi yang tegas dan cenderung ambigu untuk menertibkan carut marutnya realitas pertelevisian kita, baik dari sisi industri maupun isi media. Produk perundang-undangan yang sudah ada seperti UU Penyiaran/2002 maupun kehadiran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) seolah tak kuasa dan tak punya gigi untuk menghadapi rejim televisi. Ambiguitas pemerintah untuk mengintervensi dan menertibkan pasar media pada akhirnya berdampak pada menjamurnya tayangan-tayangan televisi yang disinyalir oleh banyak pihak sebagai pemicu rusaknya moral masyarakat.

Pada akhirnya kita sebagai penonton di tuntut untuk lebih kritis memilih tayangan TV yang akan di tonton . Dengan begitu, kita bisa menjadi konsumen yang bijak. TV dapat kita posisikan sebagai "alat bantu" meningkatkan kualitas hidup, bukannya malah membuat kita membiasakan budya berpikir instan, serba mudah, dan hanya jadi "pembantu" yang mendongkrak rating untuk para pengiklan dan stasiun TV. Komplain masyarakat melalui surat / tertulis kepada KPI terhadap tayangan yang bermasalah di TV, mengirimkan surat pembaca di media cetak, seruan-seruan lewat milist-milist, bahkan mengajukan komplain/somasi langsung ke TV yang bersangkutan bisa menjadi pilihan untuk menyuarakan hak publik terhadap kualitas tayangan TV Kita.kolaborasi sinergis antara elemen masyarakat sejatinya sangat dibutuhkan saat ini untuk merubah tayangan Televisi/sinetron/Film yang merubah budaya bangsa kearah yang lebih buruk.. Karena saat ini Tayangan TV/Sinetron adalah salah satu kompunen perusak Ahlak bangsa.. mari kita jaga diri kita dari tayangan yang buruk...

Ditunggu tayangan Televisi yang mengajarkan moral kebaikan, nasionalisme, Dan realistis kehidupan. Keritik, saran, tanggapan dari tulisan ini dapat dikirim langsung pada erwinarianto@gmail.com

Depok 16 May 2008
Erwin Arianto


Categories

Blog Archive

Sembako Hari ini

Sembako hari ini
Beras 5.500
Telur ayam ras 13.500
Minyak goreng sawit 12.000
Gula pasir 6.600
Tepung terigu 7.700
Cabe merah keriting 20.000
Cabe merah biasa 18.500
Bawang merah 16.500
SKM cap bendera 7.800
Daging sapi 55.500
Kacang tanah 12.500

 

Sumber: Poskota

Blog sahabat





Pages

About Me

Foto saya
Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa

Pengikut

Sample Text

IP

Unordered List

Popular Posts

Recent Posts



Website Hit Counter
Free Hit Counters

Text Widget