Rabu, 01 April 2009

Kesehatan, tak punya uang sama dengan nyawa lewat
(http://erwin-arianto.blogspot.com/2009/03/kesehatan-tak-punya-uang-sama-dengan.html)

Beberapa hari ini saya terserang penyakit Maag dan berobat ke rumah sakit, jumlah biaya yang dikeluarkan cukup besar mungkin untuk beberapa orang, mungkin termaksud saya, untungnya masih ada Asuransi Kesehatan yang diberikan dari Perusahaan jadi gratis deh. Seandainya seluruh rakyat dapat menikmati pengobatan murah dan gratis betapa bahagaianya orang indonesia ini. Bukankah kesehatan adalah hak dasar warga yang seharusnya dipenuhi oleh negara!

Melihat di televisi membaca media cetak dan Electronik bahwa kesehatan Di Republik Indonesia sangatlah mahal, serta saat ini Rumah sakit cenderung memilih pasien, karena rumah sakit umunya menolak pasien yang miskin, pernah pengalaman sahabat saya yang jatuh dari motor dia di bawa kerumah sakit hanya di diamkan saja, sampai rumah sakit mengetahui bahwa dia dijamin oleh kantor. Bukankah rumah sakit bertugas merawat pasien dahulu, baru ketika pasien sembuh membicarakan kesehatanya.

Berbicara Rumah Sakit DiINdonesia hanya bicara sakit Hati, banyak permasalahan pada sektor kesehatan di negeri ini, diawali degan Mal praktek dokter, Rumah Sakit yang menolak pasien karena tidak ada biaya, membaca kasus Dorkas kelahiran cesar di RS bukannya sembuh malah membuat orang koma, dan Rumah sakit Mitra keluarga depok pada 17 Desember 2008 lalu biaya perawatan yang sudah mencapai Rp 250 juta sebuah angkat yang sangat luar biasa... Bila dilihat dari penghasilan UMR yang ditetapkan oleh Negara sebesar Rp 900-1 jt. maka gaji pegawai tidak akan mampu untuk membayar biaya rumah sakit.

Mengutip pernyataan mentri kesehatan yang ditulis pada tanggal 13 Oktober 2008 Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatku geram dengan banyaknya mafia perdagangan obat yang banyak beredar sehingga harga obat sangat mahal. Akibat hal ini banyak masyarakat miskin yang tidak mampu mendapat pelayanan kesehatan secara layak. "Harga obat di Indonesia paling mahal di dunia," dan menteri kesehatan pun mengatakan khawatir sistem liberal ini akan mempersulit rakyat mendapat layanan kesehatan secara layak. Padahal, kata dia, warga miskin seharusnya berhak mendapat layanan kesehatan secara gratis.

Mentri bisa mengatakan program yang bagus dilapangan Jangankan kesehatan gratis, biaya kesehatan saat ini sudah berada di luar akal kaum marjinal. Satu hal yang menyedihkan pemerintah menjadikan puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masayarakat, tapi ironinya puskesmas dekat rumah saya hanya beroprasi dari jam 9.00 sampai jam 11.00 hasil pemantauan langsung ketika jam 11 puskesmas tersebut menolak lagi adanya pasien. memang begitukah kinarja puskesmas yang menurut pendapat saya seharusnya puskesmas beroprasi 24 jam, apakah orang sakit disuruhh menunggu, mau ke dokter atau rumah sakit yang berdiri dengan gedung yang sangat megah perlu biaya yang tinggi, sedang puskesmas yang terjangkau hanya beroprasi 2 jam sehari dan sabtu/minggu tutup atau libur, sehingga pemanfaatan puskesmas tidak optimal.Selain Waktu operasional yang singkat peralatan pada puskesmas tidak lah lengkap atau maksimal.

Berbicara Tentang rumah sakit pemerintah sangatlah ruwet terkait dengan birokrasi yang cukup tinggi, sebutlah Rumah Sakit Ciptmangun Kusumo, disanana memang terdapat peralatan yang cukup lengkap tetapi mental petugas yang bobrok sering membuat masyarakat mendapat pelayanan maksimal. hal itu dapat dirasakan ketika kita mencari kamar untuk rawat inap, walaupun kasat mata terlihat masih banyak kamar kosong, tetapi akan di bilang penuh, maka kita harus memberi tips kepada Ofice boy untuk meminta bantuan mencari kamar kosong, atau Pemanfaatan korsi dorong yang dikomersialkan, ketika kita memakai kursi dorong untuk orang sakit kita akan di pungut biaya Rp 25.000. atau banyaknya dokter muda yang berlatih, ketika pasien sakit dokter muda hanya menjadikan kita sebagai tempat pelatihan, dengan membawa catatan dan akan melaporkan ke seniornya. sungguh Ironi rumah sakit yang tertua dan terlengkap di Indonesia ini.

Masih adakah dokter yang mau memberikan pelayanan kesehatan dengan biaya semampunya, atau hal ini sesuai dengan mahalnya biaya kuliah untuk menjadi dokter. Atau Banyak Dokter yang sudah dibutakan oleh uang CN (Credit Note) adala sebuah istilah sebuah pabrikan obat untuk menyogok dokter untuk memberi obat pada merek tertentu. Tidaklah heran Materialisme atau Kapitalisme membuat semua orang menjadi Buta akan perasaan kemanusiaan. Para kaum miskin saat ini sangatlah sulit untuk membayar biaya kesehatan yang sedemikian besar. Mereka hanya mampu membayar 5 ribu rupiah saja bukannya 50 ribu / 100 ribu rupiah. Di negara ini, nyawa orang miskin lewat begitu saja. Tidak mampu bayar sama dengan nyawa lewat. Tidak ada kepedulian terhadap orang miskin. Tidak ada rasa sayang pemerintah terhadap rakyat miskin. Dokter pun berpihak kepada uang. Tidaklah mereka sadar, bahwa si miskin juga manusia yang patut diperlakukan secara manusiawi.

Dan Faktor yang Fundamental yang membuat biaya kesehatan mahal adalah terjadinya korupsi, Hasil kajian ICW tentang korupsi kesehatan dari 51 kasus korupsi kesehatan yang diusut sampai tahun 2008 dan menimbulkan kerugian negara mencapai Rp 128 miliar hanya mampu menyeret regulator ditingkat lokal kadinkes dan dprd serta direktur rumah sakit. Sedangkan korupsi ditingkat middle upper nol. Selain itu, kasus korupsi yang terungkap masih berputar dalam pengadaan barang dan jasa dengan modus markup sebanyak 22 kasus dengan kerugian negara sebesar Rp 103 miliar. Hanya sebagian kecil korupsi dengan modus penyuapan terungkap. Padahal modus penyuapan merupakan modus paling banyak dan potensial terjadi terutama korupsi ditingkat middle upper yang mungkin melibatkan pejabat Depkes, DPR, BPOM dan Badan pengawas kesehatan lainnya.

Korupsi kesehatan telah berdampak buruk bagi derajat kesehatan dan pelayanan kesehatan di rumah sakit dan puskesmas. Hasil pengujian statistic atas kasus korupsi dengan indicator kesehatan seperti angka kematian bayi, angka harapan hidup dan ipm (indeks pembangunan manusia) ditingkat propinsi membuktikan kasus korupsi dan kerugian negara telah menaikkan angka kematian bayi dan menurunkan angka harapan hidup dan ipm.

Kompleknya Penyebab mahalnya biaya Kesehatan dan Obat-obatan di Indonesia Seharusnya sebagai pemerintah khusus nya departemen kesehatan melihat ini merupakan sebuah pukulan yang kuat bagi dunia kesehatan di Indonesia. Sebagian besar kaum miskin tidak percaya dengan dokter dengan biaya yang sedemikian mahal. Saya menganggap Indonesia gagal dalam memberikan kesehatan kepada rakyatnya. Malu dong pak pemerintah. Dimana seharusnya setiap orang yang hidup di Indonesia baik itu kaya atau miskin berhak mendapatkan kesehatan yang sudah menjadi tanggung jawab dari pemerintah untuk memakmurkan rakyatnya.

Pemerintah saat ini hanya bereaksi ketika suatu kasus sudah terekspos pada media masa seperti kasus dorkas, atau kasus kasus kesehatan lain yang telah terberitakan ke media dan pemerintah pun hanya bersikap reakti untuk memadamkan. Maka pemerintah harus membuat sistem Jaminan kesehatan yang menyeluruh untuk seluruh lapisan masyarakat bukan hanya untuk orang yang memiliki kemampuan tetapi untuk seluruh rakyat indonesia. Dananya dari pajak kami yang telah kami bayarkan. Mungkinkah kesehatan akan menjadi murah dan terjangkau... semoga pemerintah memiliki itikad baik bukan hanya menyalahkan atau pun reaktif hanya pada kasus yang terungkap.. Semoga....


Bukankah kesehatan adalah hak dasar warga yang seharusnya dipenuhi oleh negara!

Ada Opini katanya ORANG MISKIN DILARANG KERAS :

1. sekolah tinggi-tinggi....
2. sakit parah-parah....

Depok, 25 Maret 2009
Http://erwin-arianto.blogspot.com

1 komentar:

andreas iswinarto mengatakan...

Belajar Dari Rintisan Dokter Che

Sampai hari ini menurut saya Kuba masih menjadi referensi terbaik sistim kesehatan rakyat (pro-rakyat). Bahkan kini berbagai indikator kesehatan di Kuba melampaui Amerika Serikat.

Barangkali artikel George Aditjondro untuk Kongres Nasional I Hukum Kesehatan di Jakarta, 27-29 Mei 2009 KESEHATAN, DEMOKRASI & HAK-HAK EKOSOSBUD: BELAJAR DARI RINTISAN DOKTER ”CHE” berguna untuk bahan diskusi

Selengkapnya
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/sisi-lain-che-guevara-dokter-peletak.html

Categories

Blog Archive

Sembako Hari ini

Sembako hari ini
Beras 5.500
Telur ayam ras 13.500
Minyak goreng sawit 12.000
Gula pasir 6.600
Tepung terigu 7.700
Cabe merah keriting 20.000
Cabe merah biasa 18.500
Bawang merah 16.500
SKM cap bendera 7.800
Daging sapi 55.500
Kacang tanah 12.500

 

Sumber: Poskota

Blog sahabat





Pages

About Me

Foto saya
Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa

Pengikut

Sample Text

IP

Unordered List

Popular Posts

Recent Posts



Website Hit Counter
Free Hit Counters

Text Widget