Sebuah Ironi Dalam Pemilu 2009
Pemilu.. tinggal 3 hari lagi ya... katanya akan ada pemilihan wakil rakyat yang akan menduduki kursi DPR, DPRD, DPD saat ini lah yang disebut minggu tenang dimana tidak boleh ada kampanye lagi oleh caleg yang akan maju maupun parpol pendukukungnya, masih banyak tersimpan permasalahan menjelang pemilu yang tinggal beberapa hari lagi, walaupun sebenarnya mau niat untuk "menonton pemilu" sampai saat ini saya masih belum dapat informasi tentang apakah saya masuk dalam DPT (Daftar Pemilih tetap atau tidak) apa memang saya harus GoLPUT ya, Engga masalah sih kalau memang harus Golput.
Partai politik yang katanya mau mengusung janji-janji perubahan ternyata semuanya melakukan pelanggaran dalam masa kampanye Ada 3.000 an pelanggaran administratif, seperti tidak menyerahkan daftar jurkam, tidak melaporkan lokasi kampanye, tidak melaporkan perubahan rute kampanye, dan tidak melaporkan perubahan model kampanye, dan sebagainya, informasi dari Ketua Pokja Pemutakhiran Data Bawaslu Pusat. aduh.. bapak-bapak caleg belum jadi anggota Dewan saja sudah pada melanggar gimana nanti kalau sudah menjadi anggota dewan ya, pasti banyak lagi pelanggaran yang akan terjadi.
Saat kampanye kemarin setiap partai menggunakan politik goyang dangdut yang jual aurat dan juga polotik uang, dalam situasi krisis ekonomi seperti sekarang ini, uang merupakan alat kampanye yang paling ampuh untuk mempengaruhi masyarakat guna memilih organisasi sosial politik tertentu, tidak peduli partai manapun. Selain itu, politik uang juga akan menghilangkan kesempatan bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi politik mereka, sesuai dengan hati nurani, yang sesungguhnya merupakan esensi demokrasi. Lagi-lagi pelanggaran ya lagi-lagi membuat rakyat tidak respek terhadap caleg yang ada. waduh saat kampanye aja dah seperti itu bagaimana saat jadi wakil rakyat ya?
Kembali kepada sampai saat ini saya belum terdaftar dalam DPT, apakah ini memang negara ini sengaja membuat rakyat yang berhak untuk memilih dipaksa untuk menjadi GOLPUT? dalam hal ini KPU yang diamanatkan untuk menjadi panitia persiapan pemilu memang harus bertanggung jawab karena masalah ini, coba bayangkan Mendekati hari pemilihan umum (pemliu) ternyata masih banyak warga, khususnya warga Depok yang belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Setelah sebelumnya warga Kec. Pancoran Mas yang tidak terdaftar, kini giliran warga Kec. Limo yang tak masuk dalam DPT. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai ribuan pemilih. Hal itu jelas sangat disayangkan karena dengan begitu mereka tidak mendapat hak memilih dalam pemilu 9 April mendatang.
Berbicara tentang KPU, bukankah KPU sudah berpengalaman dalam mengurus pemilihan pilkada-pilkada yang ada, lalu kenapa banyak kesalahan dalam penyusunan DPT, bukankah KPU terdiri dari orang-orang pintar, dan Kewenangan yang luas, serta Dana yang cukup melimpah, lalu kurang apa dukungan untuk KPU mengapa ini masih terjadi. Masih ingat engga para Anggota KPU ketika berniat pergi keluar negeri, walaupun dilarang ternyata secara bergiliran mereka tetap pergi keluar negeri, Di tengah banyaknya persoalan pemilu saat ini, ketidaklengkapan anggota KPU yang bergiliran keluar negeri dapat dianggap membuat setiap pengambilan keputusan dalam pleno menjadi tidak kuorum, dan hasil nya seperti ini, Bagaimana sih kok KPU mengakali rakyat...?
Sungguh Ironi katanya akan ada perubahan dan kita dianjurkan memilih, bagaimana memilih daftar DPT aja tidak dimasukan, Memilih partai semua pernah berbuat kecurangan, Ironi sekali pemilu 2009 ini. dan juga Saya sangat menyayangkan hal ini terjadi. Dengan melewatkan banyak calon pemilih dalam DPT mengkibatkan mereka yang memiliki hak suara dikebiri kedaulatannya. Ini sungguh tidak adil.Permasalahan yang akan tersisa dari pemilu ini akan membuat masyarakat semakin tidak percaya terhadap keabsahan dan legitimasi dari anggota dewan yang terpilih. karena hak suara saya di kebiri oleh negara.
Selain Masalah partai politik yang sering menyimpang, Caleg yang tidak kompeten, Dan KPU yang jauh dari profesional, ternyata Setelah pemilu akan banyak menimbulkan masalah bagi bangsa indonesia, apa itu? pertama yaitu banyaknya masyarakat Indonesia Para Caleg gagal) akan terjun ke bawah angka kemiskinan, loh kok bisa, hal ini disebabkan karena biaya sebagai caleg yang sangat besar berikut hitung-hitungan bodoh saya tentang biaya yang dikeluarkan oleh caleg.
Pertama mulai dari pendaftaran partai, pasti ada kelengakapan administrasi yang ujung ujungnya ada transaksi uang, selanjutnya mendaftar ke KPU yang katanya tanpa biaya,tapi Cuman untuk pengadaan berkas dan lain sebagainya kayaknya satu juta terlalu kecil. biaya kampanye Misalkan untuk pembuatan stiker, untuk DPRD II dapil yang membawahi 3 kecamatan, 1000 buah itupun sudah paket hemat, berhitung Per stiker seribu rupiah, berarti keluar uang satu juta lagi. Kemudian biasanya para caleg dalam masa kampanye menjelang pemilu menjadi mendadak caleg, yang gambarnya Terpampang di sepanjang jalan dan sembarang tempat. Untuk leaflet diperkirakan 5000 biji kalikan seribu rupiah, berari ketemu angka lima juta rupiah. atau Kurang puas dengan leaflet yang ukuran mini, mereka dengan PD nya pasang baliho ukuran raksasa mengalahkan baliho perusahaan rokok. Satu baliho diperkirakan satu juta rupiah. Apabila membuat 10 buah, didaat biayanya sepuluh juta rupiah.
Di Indonesia, pra kampanye pun para artis dadakan ini seolah merasa menjadi orang penting yang wajib mengikuti segala kegiatan yang ada di masyarakat khususnya di daerah pilihannya, daerah lain, mulai dari pengajian sampai dengan arisan ibu-ibu, bahkan acara kondangan pun kalo bisa datang, untuk angka diatas sepuluh juta untuk biaya tebar pesona Sepertinya minim juga. lalu pas waktu kampanye nih, biasanya para caleg seperti seorang kasir yang wajib menafkahi para simpatisannya. Mulai dari transportasi sampai dengan urusan perut. mengundang seribu simpatisan pun wajib menafkahi seribu perut juga. Kalau masalah ini anggap jatuh pada angka Rp 15.000/orang di kali 1000 jatuhnya Rp 15.000.000. mungkin perhitunganya di atas angka itu. kalau Urusan tebar pesona dengan langkah diatas masih kurang, sehingga mereka merasa perlu masuk media masa, mulai dari radio sampai dengan media koran. Kita bisa menyaksikan tiap baca koran pasti ada caleg yang nampang dengan senyum yang dibuat buat. Wah, kalo ini sih biayanya hitung sendiri aja deh, plus Begitu masuk masa penmilu pun harus siap bak dapur umum. Setiap orang yang datang disuguhi dengan segala macam makanan dan minuman serta rokok.lalu jumlah yang dikeluarkan wah terlalu banyak ya anggkanya jadi bingung sendiri nih.
Bagaimana tidak caleg yang akan terpilih pasti akan senang dan akan sibuk memikirkan bagaimana caranya mengembalikan biaya-biaya tersebut, lalu caleg yang tidak terpilih apa yang akan terjadi yang pasti kehidupanya akan turun sangat derastis dan hal ini membawa dampak pemiskinan bagi rakyat indonesia dan jumlah pemiskinian ini sungguh sangat besar dengan perkiraan bodohnya sebanyak 11.215 orang memperebutkan 560 kursi DPR dan 1.109 orang bersaing mendapatkan 132 kursi Dewan Perwakilan Daerah. Selain itu, sekitar 112 ribu orang bertarung untuk mendapat 1.998 kursi di DPRD provinsi dan 1,5 juta orang bersaing merebut 15.750 kursi DPRD kabupaten/kota. Sebuah jumlah yang luar biasa banyaknya bukan.
Persaingan yang keras bukan menghadapi caleg dari partai lain, melainkan menghadapi caleg dari partai yang sama untuk meraih suara terbanyak dalam pemilu yang digelar pada 9 April mendatang. Jadi, inilah pertarungan di luar dan di dalam partai yang memang bisa bikin otak miring. Padahal, memperoleh suara terbanyak belum menjadi jaminan mendapatkan tiket ke Senayan. Itu disebabkan partainya mesti lolos 2,5% parliamentary threshold. Jika partainya tidak mendapatkan suara melebihi ambang batas parlemen, sekalipun sang caleg mendapatkan suara melampaui caleg dari partai lain, dia dan partainya tetap tidak bisa melenggang kangkung ke Senayan.Karena itulah, para caleg diperkirakan banyak yang masuk rumah sakit jiwa setelah hasil pemilu ditetapkan.
Aduh ngeri banget deh ternyata pemilu yang begitu heboh, menghabiskan dana banyak ternyata membawa petaka bagi sebagian bangsa indonesia, belum lagi biaya sosial yang akan terjadi ketika perthitungan telah dilakukan pasti ada caleg yang akan merasa tidak puas kemungkinan akan mengerahkan masa itu akan besar karena karakter orang indonesia yang tidak siap kalah maka dapat terjadi suasana panas sampai terjadi bentrokan masa yang akan merugikan bangsa ini.
Karena saya tidak terdaftar dalam DPT pemilu mungkin alternatif lain karena pemilu 9 april nanti dari kantor saya libur, dan 3 hari kedepan libur, enakan saya jalan-jalan, menghindari hirukpikuk pemilu, dan hal ini tidak dapat dipungkiri mungkin banyak masyarakat yang akan melakukan hal yang sama seperti saya untuk berlibur saja daripa memilih wah berat juga ya pemilu 2009 ini, dan yang pasti calon Legislatif hasil pemilu ini akan lebih korup dari pemilu kemarin, hal ini dikarenakan biaya pemilu yang lebih besar.
Kalau sudah begini senang atau tidak dengan adanya pemilu, tapi sebagai manusia kita tidak boleh selalu berfikir negatif ya, kita harus tetap berfikir positif, saya tetap mendoakan semoga pemilu 2009 ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan yang terbaik, semoga para caleg yang terpilih nanti tidak lupa akan janji-janjinya, tidak seperti DPR saat ini yang sudah tidak punya wibawa karena terlalu banyak mengecewakan rakyat.
Bagi sahabat yang mempunyai hak memilih dan terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pilihlah dengan Hati dan Logika anda untuk membawa harapan yang lebih baik, walau hanya secercah cahaya dalam kegelapan, semoga DPR selanjutnya dapat memperjuangkan Kesehatan murah, Pendidikan Gratis, UMR yang lebih baik, menghapus Outsourcing, Meningkatkan Pendapatan Rakyat, memberi lapangan pekerjaan, Dan banyak lagi pokoknya lebih perhatian kepada rakyat, bukan mewakili rakyat untuk sejahtera dan rakyat di biarkan Tetap Melarat. Bagaimanapun salah atau benar Indonesia adalah negara ku. berharap sUkses Pemilu 2009 dalam banyak kekurangan yang terjadi.
Seorang Rakya Biasa
Erwin Arianto
7 April 2009
Http://erwin-informasi.blogspot.com