Rabu, 24 Oktober 2007

Wanita itu dilihatnya menggendong bekas berisi air pada punggungnya, sedang menuju rumahnya. Tersentuhlah hatinya melihat keadaan dan kelemahan wanita itu, lalu diambilnya kirbat itu dari gendongan si wanita beralih ke atas punggung lelaki yang belum dikenali itu.

Ketika sampai ke rumah, tampak anak-anaknya tengah menunggu-nunggu kedatangannya dan tatkala kirbat itu telah turun dari punggungnya, bertanyalah lelaki itu kepadanya. "Tampaknya tidak ada seorang pun lelaki yang membantu. Sekiranya ada, tentu dialah yang menggantikan engkau mengambil air. Kenapakah engkau sampai begini?"


"Suamiku adalah seorang Tentara. Dia telah dikirim oleh Ali bin Abi Thalib ke daerah perbatasan. Namun, dia terbunuh di sana."

Setelah mendengar jawaban wanita itu, maka lelaki itu pun pergilah. Namun demikian, agaknya dia memikirkan wanita itu dan anak-anaknya. Oleh sebab itu, hari berikutnya dia muncul lagi ke rumah wanita itu, membawa daging, tepung terigu dan kurma yang dapat dia persiapkan, dan sesampainya di rumah itu, dia mengetuk pintunya: "Siapa mengetuk pintu?"

"Siapa...yang kemarin membawakan kirbatmu. Sekarang saya datang lagi membawa makanan untuk anak-anakmu."

"Semoga Allah meridhai mu dan mengadili antara kami dengan Ali bin Abi Talib."

Pintu dibuka, dan lelaki itu pun masuk lalu meletakkan makanan yang dia bawa di atas lantai. Kemudian, dihampirinya wanita itu seraya berkata: "Saya ingin memperoleh suatu pahala. Izinkanlah saya mengaduk tepung ini, biar ku jadikan roti. Atau sayalah yang menjaga anak-anak ini."

"Akan tetapi, aku dapat mengaduk tepung dan membuat roti dengan baik. Kau sajalah yang menjagai anak-anak itu."

Setelah wanita itu pergi menunaikan pekerjaannya, lelaki itu bangkit lalu dimasaknya beberapa potong daging yang ia bawa, dan ia hidangkan kepada anak-anak itu dengan sedikit kurma. Anak-anak itu dia suapi seraya berkata kepada mereka: "Maafkan Ali bin Abi Thalib, kalau dia telah menyia-nyiakan hakmu."

Ketika wanita itu selesai mempersiapkan adunan, dia memanggil lelaki tiu dan disuruhnya menyalakan tungku api. Lelaki itu menurut. Kemudian berkobarlah api dalam tungku. Panasnya menyentuh kulit, maka berkatalah lelaki itu dalam hati, "rasakan panas api...inilah balasan bagi orang yang lalai terhadap hak-hak para janda dan anak-anak yatim"

Namun di saat itulah, tiba-tiba datang seorang wanita tetangga, masuk ke rumah itu, dan ketika pandangannya jatuh pada lelaki yang tengah menyalakan tungku, berkatalah ia kepada pemilik rumah: "Tidakkah kau kenal, siapakah lelaki yang kau mintai tolong itu? Sesungguhnya dia adalah Amirul Mukminin Ali Bin Abi Talib."

Seketika itu juga wanita yang lemah itu pun menghampiri al-imam, memohon maaf. "Tidak jangan kau meminta maaf jesteru akulah yang meminta maaf kepadamu, Karena akulah yang telah menyia-nyiakanmu


0 komentar:

Categories

Blog Archive

Arsip Blog

Sembako Hari ini

Sembako hari ini
Beras 5.500
Telur ayam ras 13.500
Minyak goreng sawit 12.000
Gula pasir 6.600
Tepung terigu 7.700
Cabe merah keriting 20.000
Cabe merah biasa 18.500
Bawang merah 16.500
SKM cap bendera 7.800
Daging sapi 55.500
Kacang tanah 12.500

 

Sumber: Poskota

Blog sahabat





Pages

About Me

Foto saya
Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa

Pengikut

Sample Text

IP

Unordered List

Popular Posts

Recent Posts



Website Hit Counter
Free Hit Counters

Text Widget