Minggu, 11 Januari 2015

 
The 69th Republic of Indonesia Military Anniversary
Rencana strategis (renstra) pertahanan Indonesia yang seharusnya menjadi rahasia tingkat tinggi rupanya justru diatur pihak asing. Lembaga pertahanan asal Amerika Serikat, Defence Institution Reform Initiative (DIRI), ikut menyusun renstra 2015-2019 hingga ke hal-hal teknis.
Pengamat militer Rizal Dharmaputra mengatakan keterlibatan asing dalam menyusun renstra sangatlah janggal. Pasalnya, renstra merupakan refleksi pertahanan Indonesia di masa depan sehingga pihak asing dilarang ikut campur menyusun renstra tersebut secara langsung.
“Kalau secara langsung ikut menyusun renstra, itu tidak benar. Kemenhan (Kementerian Pertahanan) apa tidak punya orang? Kalau tidak punya, Kemenhan dapat me­rekrut akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di Indonesia,” kritik Rizal kepada Media Indonesia, kemarin.
Rizal mengutarakan, DIRI terlibat dalam penyusunan renstra sampai ke tingkat teknis seperti pemeliharaan pasukan, pembangunan minimum essential force, dan prioritas pembelanjaan alutsista. Ia heran pihak asing justru lebih mengetahui kebutuhan Indonesia.
“Ini sudah tidak benar. Apalagi menyangkut hal operasional bagaimana pengerahan pasukan, bagaimana pemeliharaan pasukan, membangun minimum essential force, dan prioritas pembelanjaan alutsista dengan ke­terbatasan anggaran. Kalau disusun pihak luar, itu aneh,” cetusnya.
Rizal menambahkan, DIRI bahkan terkesan lebih tahu potensi ancaman di Indonesia ketimbang TNI. Padahal, potensi itu merupakan domain militer Indonesia terutama terkait dengan ancaman eksternal berupa ancaman senjata.
“Untuk renstra 2015-2019, saya menganjurkan agar TNI sendiri yang memenuhi minimum essential force, pembelian alutsista, pendefinisian potensi ancaman, dan bagaimana membangun industri pertahanan. Jangan libatkan asing,” tegasnya.
Agar tercapai kemandirian industri pertahanan, sambungnya, Indonesia harus bebas mengembangkan kerja sama dengan pihak lain. “Jangan sama yang itu-itu saja. Buka kerja sama dengan pihak yang mau transfer teknologi,” ucap Direktur eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis (Lesperssi) itu.
Kemenhan memuji Di tempat terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI Ediwan Prabowo menbenarkan DIRI mendukung dan membantu penyusunan renstra dengan melakukan kunjungan selama delapan kali ke Kemenhan, Mabes TNI, serta 3 matra TNI (TNI-AD, TNI-AL, dan TNI-AU) pada 2014.
“DIRI memberi masukan berharga kepada Kemenhan, Mabes TNI, dan 3 matra TNI berupa pengembangan manajemen pertahanan mulai dari tingkat strategis sampai tingkat teknis. Mereka menginformasikan tentang international best practices bidang pertahanan,” tukasnya.
Itu dikatakannya saat menyampaikan pidato seusai penandatanganan nota ke­sepahaman (MoU) Action Plan 2015 Kemenhan dan DIRI AS di Kementerian Pertahanan, Jakarta, kemarin. Hadir dalam kesempatan itu Wakil Dubes AS, Kristen Bauner.
Kristen menambahkan, kerja sama itu dapat mempererat hubungan Indonesia dan AS dalam rangka pembangunan kekuatan serta peningkatan sistem pertahanan Indonesia. (Media Indonesia, 8 /1/2015).

0 komentar:

Categories

Blog Archive

Arsip Blog

Sembako Hari ini

Sembako hari ini
Beras 5.500
Telur ayam ras 13.500
Minyak goreng sawit 12.000
Gula pasir 6.600
Tepung terigu 7.700
Cabe merah keriting 20.000
Cabe merah biasa 18.500
Bawang merah 16.500
SKM cap bendera 7.800
Daging sapi 55.500
Kacang tanah 12.500

 

Sumber: Poskota

Blog sahabat





Pages

About Me

Foto saya
Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa

Pengikut

Sample Text

IP

Unordered List

Popular Posts

Recent Posts



Website Hit Counter
Free Hit Counters

Text Widget