Jumat, 22 Agustus 2008

Siapa di dunia ini yang tidak ingin sukses, atau apa sesuai dengan yang diinginkan, atau tidak ada satu masalah pun yang menimpa dirinya. Ketika kita menempuh ujian, Mendapat kegagalan, atau ketika terjadi suatu harapan tidak sesuai dengan kenyataan, kita pasti akan mengumpat dan menggerutu dalam hati, tidak bisa menerima sesuatu yang salah, gagal atau tidak sesuai dengan harapan yang ada. terkadang kita dirundung kesedihan dan penyesalan yang dalam kita tidak bisa berlapang dada dan ikhlas menerima semuanya, padahal kita sudah berusaha dan bekerja keras, tapi hanya sebatas ini yang kita dapat

Kalau kita mengikuti hawa nafsu maka dapat dipastikan kita akan selalu berhadapan dengan kekesalan, kekecewaan atas apa yang terjadi di pada diri kita. dalam sekitar, terkadang beberapa contoh yang membuat kita kehilangan kontrol emosi dan tidak bisa menerima kekesalan tersebu Entah itu motor yang meliak-liuk sembarangan, Politisi korup, Tidak lulus ujian, ingin meraih juara 1 hanya dapat juara 3, polisi yang mencari-cari kesalahan orang, pimpinan yang tidak tegas, kolega yang kurang berperasaan, sistem pendidikan yang tidak adil dan sebagainya. Kalau kita larut di dalamnya itu berarti hati kita tidak cukup luas sehingga mudah sekali terkotori kejadian-kejadian yang membuat kita bermain dengan emosi yang kurang menguntungkan diri.

ketika impian atau cita-cita itu tidak terwujud dalam kenyataan, kita harus berlapang dada. sebagai manusia yang bijaksana harus mampu menyikapi dan menerima kenyataan dengan lapang dada dan menyandarkan diri kepada kehendak Tuhan. Semua kejadian di dunia ini tidak akan pernah terlepas dari kehendak tuhan. Untuk itu, tidak terpenuhinya target merupakan salah satu hal yang lumrah dari proses keberlangsungan usaha manusia.

Ada sebuah pesan hikmah yang mengatakan bahwa lapang dada adalah salah satu kunci sukses hidup seseorang. Bagaimana tidak, dengan konsep lapang dada seseorang akan meluaskan dadanya seumpama samudra luas yang akan mengecilkan arti segala sesuatu yang mencemari kesucian, ketenangan samudra tadi. Sebuah hikmah yang sangat logis. air segelas akan mudah terkotori dengan setetes tinta hitam, tapi air dalam samudra tak akan terpengaruh atas gelontoran tinta padanya.Lapang dada....., Mengucapkannya begitu gampang. Tapi implementasinya dalam kehidupan butuh kadar iman yang cukup tertempa, mungkin terkadang saya pun masih belum mampu menjalankan sepenuhnya.

ketika dada kita lapang, banyak hikmah yang akan kita dapat, banyak pengalaman yang akan kita raih, dibanding dengan hati yang sempit, yang hanya bisa meratapi apa yang terjadi, lapang dada suatu resep hidup yang bisa kita lakukan disaat kita gagal, dirundung masalah.Ketika suatu musibah, kejadian yang tidak kita inginkan, atau suatu impian tidak terwujud seperti yang kita inginkan yang harus kita lakukan hendaknya menerima semua ini dengan lapang dada, bahwa apa yang sudah kita terima adalah yang terbaik. Mengingat masih adanya faktor X yang tidak dapat tersentuh oleh manusia, manusia selalu berusaha tetapi hal itu bukan menjadi jaminan kalau hasil atau target yang diinginkan bisa tercapai. Mari kita berjiwa besar/berlapang dada, untuk mensyukuri apapun yang kita peroleh. Karena Untuk tak dapat diraih, Musibah tidak dapat di tolak, kita manusia harus siap menerima keduanya, dan Lapang dada adalah hal terbaik yang harus kita lakukan


0 komentar:

Categories

Blog Archive

Sembako Hari ini

Sembako hari ini
Beras 5.500
Telur ayam ras 13.500
Minyak goreng sawit 12.000
Gula pasir 6.600
Tepung terigu 7.700
Cabe merah keriting 20.000
Cabe merah biasa 18.500
Bawang merah 16.500
SKM cap bendera 7.800
Daging sapi 55.500
Kacang tanah 12.500

 

Sumber: Poskota

Blog sahabat





Pages

About Me

Foto saya
Penulis tuk diri sendiri, Internal Audit untuk Sebuah Perusahaan, Pencinta Puisi, Cerpen, Seorang Hamba yang berusaha, Menjadi Ayah yang baik untuk Quineisha & Qhaira, menjadi Insan Taqwa

Pengikut

Sample Text

IP

Unordered List

Popular Posts

Recent Posts



Website Hit Counter
Free Hit Counters

Text Widget